Lebaran dan Semangat Dakwah Kaum Muslim



Oleh : Nina Iryani S.Pd

Rasulullah SAW bersabda:

"Hari ini adalah Idul Fitri. Rasulullah SAW melarang berpuasa pada hari ini"
(H.R Abu Dawud).

Rasulullah SAW bersabda:

"Berpuasalah kalian karena melihat Hilal dan berbukalah (Idul Fitri) karena melihat Hilal. Jika Hilal tertutup bagi kalian, maka sempurnakanlah bulan Syakban menjadi 30 hari"
(H.R Bukhari nomor 1909, Muslim nomor 1081).

Allah SWT berfirman:

"Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya, melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir"
(TQS. Qaf ayat 18).

Seyogyanya Lebaran merupakan ajang pemersatu umat, pengokoh dakwah, penguat perjuangan menolong agama Allah dan jalan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Dimana moment bahagia setelah puasa satu bulan lamanya di bulan Ramadhan.

Namun keadaan tidak sedang berpihak pada kesejahteraan kaum muslimin di seluruh penjuru dunia. Di Indonesia, Mesir, Dubai, Arab dan sebagainya sedang dalam perang pemikiran, akidah dan akhlak umat Islam tergerus oleh pemikiran sekuler kapitalis yang sukses menjadikan generasi muda yang lemah, rusak dan terjebak dalam gaya hedonis, bersikap apatis terhadap kondisi umat saat ini. Yang tua-tua nya mudah dihancurkan pemikiran dan kewarasan mentalnya dari sisi ekonomi, pendidikan, tekanan pekerjaan, sulitnya menjangkau pendidikan dan kesehatan gratis dan sebaginya. Sedang kan generasi lansia nya banyak yang hanya tergeletak di panti jompo bahkan ada yang ditelantarkan bahkan dibiarkan hidup sulit dalam kesendirian.

Dibelahan bumi lainnya seperti Gaza, Palestina, setiap hari mengalami genosida, tubuh berhamburan hancur berkeping-keping akibat dijatuhkan nya rudal, bom-bom nuklir, senjata api dan sebaginya tiada henti oleh Zionis.

Deretan masalah demi masalah tiada usai, pahitnya hidup semakin terasa perih, derita dan intimidasi dimana-mana. Semakin digulirkan revisi undang-undang buatan manusia hanya sekedar tambal sulam bahkan malah menimbulkan masalah baru, sedangkan masalah lama terbengkalai bahkan semakin rumit karena tujuan nya bukan untuk kesejahteraan umat, melainkan keuntungan pemilik modal di dukung para pejabat negara dan di setujui barat dan sekutunya.

Indonesia dan dunia tidak sedang baik-baik saja.

Yang perlu di perhatikan adalah:

1. Yakin akan janji Allah dan kabar gembira dari Rasulullah SAW.
2. Mewujudkan diri dan pasukan militan ala Rasulullah SAW.
3. Tsiqoh pada pemimpin yang adil.
4. Menanamkan moto hidup, yaitu hidup mulia atau mati syahid.
5. Yakin Allah akan menolong.

Artinya bahwa kita tidak boleh diam saja. Kita harus buat perubahan sempurna yaitu dengan dakwah. Sebab dakwah memiliki keutamaan. Diantaranya:

1. Tugasnya para Nabi dan Rasul.
2. Mendapat pahala jariyah dengannya.
3. Menyelamatkan dari azab Allah.
4. Sebagai kontrol sosial.
5. Jalan menuju umat terbaik dengan amar makruf nahi mungkar.

Hadapi ujian ini, dengan:

1. Biarkan seperti air yang mengalir. Tetap dakwah meski dihalangi.
2. Barengi dengan tolabul 'ilmi.
3. Jalani dengan ikhlas.

Dengan demikian, pasti setelah perjuangan dakwah, menyadarkan umat dan berjuang agar Islam diterapkan secara kaffah akan ada kabar gembira dari ujian-ujian dan tantangan dakwah, yaitu:

1. Tanda Allah mencintai kita.
2. Cara Allah menyiapkan surga untuk kita.
3. Menghapus dosa-dosa kita.
4. Cara Allah meningkatkan derajat kita.

Yakinlah bahwa dengan kita menimba ilmu, berjamaah dalam dakwah, menyadarkan umat serta berjuang untuk melanjutkan kembali kehidupan Islam, dibalik sulitnya dakwah pasti ada kemudahan dan jangan sampai kita menyesal karena tidak ikut memperjuangkan kehidupan Islam ala Rasulullah SAW di sisa hidup kita.

Mari gunakan moment Lebaran ini untuk mengembangkan semangat dakwah dan perjuangan kita menuju kehidupan dunia akhirat yang sejahtera bersama dalam dakwah sampai Islam diterapkan.

Wallahu 'alam bissawab

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم