Childfree Makin Diminati Buah Gaya Hidup Kapitalistik





Oleh : D.Leni Ernita

KBRN, Jakarta: Fenomena childfree di Indonesia semakin menarik perhatian, khususnya terkait keputusan perempuan untuk tidak memiliki anak. Anggota Komnas Perempuan, Maria Ulfah Ansor, menjelaskan setiap perempuan memiliki hak untuk menentukan pilihan hidupnya, termasuk memiliki anak. 

Menurutnya, hal ini merupakan bagian dari hak asasi manusia yang harus dihormati oleh semua pihak. “Terserah mereka apakah seseorang memilih untuk memiliki anak atau tidak, itu bagian dari hak pribadi yang harus dihormati,” ujarnya dalam wawancara bersama Pro 3 RRI, Jumat (15/11/2024).

Ia juga menekankan bahwa pilihan hidup seperti childfree tidak boleh dipandang negatif. Masyarakat perlu diberikan pemahaman bahwa keputusan tersebut adalah bagian dari kebebasan setiap individu dalam memilih gaya hidup.

“Sebaiknya memang pemerintah dan masyarakat harus menghargai keputusan ini. Karena ini sebagai bagian dari hak dasar setiap individu,” katanya. 

Komnas Perempuan, sebagai lembaga yang memperjuangkan hak-hak perempuan, berkomitmen untuk memberikan literasi pentingnya menghargai pilihan hidup setiap orang. Ini termasuk memberikan edukasi tentang hak untuk memilih, baik itu memiliki anak atau tidak.

“Kami Komnas Perempuan akan berkomitmen memberikan literasi kepada masyarakat. Mengenai keputusan memilih untuk tidak memiliki anak bukanlah pilihan yang salah,” ujarnya.

Terakhir, ia juga mengingatkan pentingnya menciptakan lingkungan yang mendukung, baik di dalam keluarga maupun masyarakat. Dengan adanya saling dukung mendukung satu sama lain, setiap individu bisa lebih bebas menjalani hidup sesuai dengan pilihan mereka. 

Fenomena childfree makin marak. Lebih miris ketika wanita muda tidak memahami, paham-paham barat yang tidak sesuai dengan Islam. Mereka jadi melupakan kemuliaan syariat. Menikah untuk menyempurnakan agamanya serta menjadi ummu wa rabbatul bait. Pradigma Childfree ini, sebagai gaya hidup sekuler. Akibat dari buruknya sistem yang memisahkan agama dari kehidupan. Dengan terjebak menjadi "Sekrup Kapitalisme" dan meninggalkan peran sebagai ibu.

Childfree mengarahkan kepada keputusan seseorang ataupun pasangan untuk tidak memiliki keturunan, atau tidak memiliki anak. Menurut Oxford Dictionary, istillah childfree merupakan suatu kondisi seseorang atau pasangan yang tidak memiliki anak. Karena alasan utama, yaitu kondisi seseorang yang memilih untuk tidak memiliki anak.

Pradigma childfree sebagai gaya hidup kapitalisme. Contohnya seperti memilih menjadi wanita karir, sehingga dia sibuk dengan pekerjaannya, dan memilih untuk tidak memiliki keturunan. wanita memang fitrahnya melahirkan keturunan  sebagai perempuan mulia dihadapan Allah SWT .
Tapi nyatanya di sistem kapitalisme yang buruk ini para perempuan semakin jauh dari syariat Islam dan meninggalkan peran sebagai wanita yang mampu melahirkan generasi baru anak anak yang pintar dan Sholeh.

Bukan berarti tidak boleh berkarir dan mendapat kompensasi atas skill yang dimiliki wanita muda  tapi melibatkan diri semakin dalam ke dalam kemubahan dunia kerja akan menjebak wanita untuk semakin memberikan dedikasinya terhadap karir dan pekerjaan, sehingga melupakan peranya sebagai ibu. Sebagai wanita Penting untuk menyaring mana pekerjaan yang melalaikan mana pekerjaan yang memang "terpaksa" diambil misal untuk sekadar bertahan hidup dan menjaga kemuliaan (karena tidak ada wali yang mampu menafkahi dan realitas negara yang abai.

Penomena tren childfree ini di kalangan perempuan muda sangat berbahaya, dan bertentangan dengan Islam, karena akan merusak bagi muslimah mendatang.
Modus-modus gerakan feminisme yang menipu para wanita. slogan-slogan indah dan ide-idenya membius, yang seakan-akan membela wanita. Padahal sejatinya menjerumuskan para muslimah ke jurang kehancuran, dan kerusakan. Pusaran gaya hidup kapitalistik yang menjadikan para muslimah sekadar menjadi objek seksual,"homo ecinomicus" atau manusia yang di pandang kontribuktif jika berperan secara ekonomi.

Salah satu pemicu utama adalah selain satu satunya, kekhawatiran yang tidak mampu menafkahi dan membiayai tumbuh, kembang anak. Sehingga biaya pendidikan yang mahal di sistem kapitalisme ini, menjadi faktor pemicu sebagian pasangan, memutuskan untuk menganut chidfree. Dengan alasan kesulitan ekonomi. Selain itu lingkungan juga menjadi salah satu alasan, perempuan untuk  memilih tidak memiliki anak. Populasi penduduk bumi yang semakin meningkat. Sehingga menjadikan perempuan merasa memiliki anak dapat memperburuk masalah, dan berfrinsip bahwa tidak memiliki anak adalah salah satu cara untuk mengurangi jejak karbon dan memberikan kontribusi terhadap kelestarian lingkungan. 

Belum lagi Gerakan kesetaraan Gender yang semakin masif digaungkan, yang menghasilkan pergeseran cara pandang perempuan. Yang merubah tata cara hidupnya keluar dari fitrah sebagai ibu.
Inillah hasil praktek dalam dunia sistem kapitalis sekuler nilai kebebasan individu dan kesetaraan gender, mendorong perempuan untuk mengambil keputusan childfree. Dalam Islam pemahaman childfree sungguh bertentangan dengan fungsi mulia pernikahan yaitu, melangsungkan keturunan, mengabaikan pengurusan anak, juga sebuah kelalaian yang berdosa dan berdampak buruk bagi generasi muslimah.

Islam memandang wanita sangat tinggi dan mulia, karena menjadi ibu adalah salah satu bentuk penghormatan yang diberikan Allah SWT kepada para wanita
Dalam hadist shohih Rosulullah SAW menjelaskan: "Bahwa Surga Ada Di Telapak Kaki Ibu. "Yang menunjukkan betapa besar kemuliaan peran ibu dalam pandangan Islam.

Hadist dari Abu Hurairah  yang diriwayatkan dalam Sahih Bukhari dan Sahih Muslim, yang mengatakan :"Seorang Ibu adalah yang paling berhak untuk di hormati." Peran ibu yang sejatinya sebagai pendidik membimbing anak-anaknya menjadi anak yang Sholih dan Sholeha menuju kehidupan yang mulia dihadapannnya. 
Karena Islam memandang ibu berperan penting dalam membetuk karakter dan moral anak-anaknya.

Selain itu Untuk mengatasi tren Childfree, negara harusnya berperan aktif dalam edukasi, pembinaan dan perlindungan keluarga. Dan memastikan kecukupan kebutuhan primer, sehingga tidak ada kekhawatiran dan tekanan ekonomi, juga menjaga kestabilan ekonomi dan memberi jaminan kebutuhan publik, seperti pendidikan, kesehatan dan keamanan.

Tanggung jawab Pemerintah, dan kita bersama sinergi memahamkan umat hakikat tujuan pernikahan, untuk melestarikan keturunan dan mendapat keberkahan pahala yang mengalir tanpa putus, anak keturunan yang saleh, amal saleh dan jariyah ilmu yang bermanfaat.

Memposisikan anak bukan sebagai beban . Anak dan keluarga adalah ladang amal untuk meraih Jannah Nya Allah SWT. Fitrah keluarga, mendapat keturunan dan membangun peradaban mulia selalu terjaga hingga terwujud generasi Khoiru ummah atau umat terbaik

Dalam kehidupan Islam, keluarga adalah unit dasar yang sangat dihargai, dan peran ibu diakui sebagai satu kontribusi terbesar, terhadap masyarakat. Islam memberikan ruang bagi perempuan untuk menjalani peran keibuan dengan penuh penghormatan.Tampa harus mengorbankan potensi atau kebebasan pribadi mereka.

Dengan adanya dukungan keluarga, masyarakat. Peran suami yang bertanggung jawab. Para ibu dapat menjalankan peran tersebut dengan lebih maksimal, dan menjalankan dengan keikhlasan sesuai syariat yang sudah ditentukan sebagai fitrah ibu yang mulia.

Walhasil childfree yang makin diminati ini menunjukkan bahwa sistem kapitalis sekuler ini sungguh bobrok dan berbahaya bagi generasi perempuan. Ini akibat tidak diterapkan hukum aturan Allah SWT. Sistem kapitalsme membuahkan hasil paradigma childfrre yang keluar dari fitrah manusia sebagai seorang ibu.

Oleh karena itu jalan satu-satunya solusi adalah secara sistemik untuk mengembalikan peran mulia perempuan adalah dengan berjuang mengganti sistem kapitalis sekuler ini dengan Sistem Khilafah Islam yang memuliakan peran wanita sebagai Ummu warabatul bait.

Wallahu'alam Bishawwab

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم