Ketetapan Standar Hidup Yang Tak Layak



Oleh: Nina Laras

Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis standar hidup layak 2024 sebesar Rp 1,02 juta perbulan. Hal ini menuai respon para buruh. (BPS) menegaskan bahwa meskipun namanya standar BPS tapi itu bukan kriteria layak atau tidaknya kehidupan warga indonesia. Standar hidup layak hanya bagian dalam pengukuran Indeks pembangunan manusia (IPM). 

(BPS) menyebut semakin tinggi angkanya  berarti standar hidupnya lebih baik, karena nominal standar hidup layak mencerminkan banyaknya barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Masalahnya, BPS menggunakan kalimat "standar hidup layak. Jadi masih rancu masyarakat juga kebingungan. Menurut mirah kepada CNN Indonesia.com seharusnya judulnya jangan Standar Hidup Layak tetapi Rata Rata pengeluaran begitu, kamis 28 /11/24.

Ketika negara menentukan standar hidup layak dengan jumlah minimal yang sejatinya tidak layak untuk terwujud kesejahteraan. Ini berarti negara membiarkan rakyat hidup dalam keterbatasan bahkan kekurangan. Ini tidak bisa dilepaskan dari cara pandang negara terhadap rakyatnya yang mengikuti sistem kapitalisme, yang mana penguasanya tidak menjadikan pengurusan rakyat sebagai tugas utamanya. 
Disisi lain, kapitalisme mengukur kesejahteraan dari pendapatan per kapita, yang akan membuat ukuran bersifat kolektif dan menyamarkan keberadaan individu miskin. Karena itu ukuran berdasarkan angka sejatinya adalah ukuran yang menyesatkan. 
Islam menuntut negara sebagai raa'in yang akan menjamin kesejahteraan individu per individu dan wajib mengurus rakyat dengan sebaik baiknya. 

Hal ini akan terwujud dengan penerapan islam  secara kaffah. Sistem ekonomi islam memiliki konsep tentang kepemilikan harta, dan menetapkan apa saja yang termasuk kepemilikan umum yang wajib dikelola negara. Hasil pengelolaan ini akan dikembalikan kepada rakyat untuk memenuhi kebutuhan rakyat. 

Islam juga menetapkan kebutuhan pokok rakyat seperti sandang pangan dan juga papan itu menjadi tanggung jawab negara. Dan ada banyak bukti ketika ada pada masa kejayaan islam masa dimana negara sangat bertanggung jawab dalam menjamin kesejahteraan rakyatnya.

Mari kita kembalikan kehidupan islam seperti dulu kala,dengan berjuang menerapkan islam secara kaffah dalam bingkai khilafah.

Wallahu a'lam bishowab

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم