Islam Solusi Kesejahteraan Bagi Para Guru



Oleh: Daniaty Agniya


Pada puncak hari guru nasional kami lalu, presiden Prabowo Subianto menyatakan akan menaikkan gaji para guru, ternyata belakangan para aktivis pendidikan mempertanyakan rencana tersebut, ujar Sastrawan dalam keterangannya yang dikutip Sabtu, (30-12-2024)

Miris kabar kenaikan gaji guru ditanggapi dengan beragam reaksi, ternyata  pernyataan kenaikan gaji guru ini,  belakangan dinilai merupakan salah informasi di tengah - tengah masyarakat luas termasuk juga para guru. Ternyata setelah ada penjelasan bahwa sesungguhnya yang naik itu bukan gaji guru, melainkan tunjangan kesejahteraan yang diperoleh setelah mereka lulus dari program sertifikasi guru.

Dan tidak berhenti sampai disitu isu kenaikan tunjangan guru tersebut tidak benar-benar bisa merubah kesejahteraan bagi mereka, jika klaim kenaikan tunjangan guru dihadapkan pada realitas saat ini jelas tidak akan sebanding dengan biaya hidup yang sangat tinggi dan mahal. Kenaikan tunjangan tersebut tentu tidak akan mampu meningkatkan kesejahteraan mereka apalagi yang sudah mempunyai keluarga banyak kebutuhan pokok yang membutuhkan biaya yang besar yang harus ditanggung oleh setiap individu termasuk guru.

Fakta di lapangan banyaknya guru yang terjerat dengan pinjol dan judul dan juga guru yang berprestasi yang lain, tarik ulur gaji guru ini justru mengungkap bahwa sistem kapitalisme memposisikan guru tidak ubahnya pekerja. Hal ini terkait erat juga dengan sistem kehidupan yang diterapkan hari ini di mana profesi guru hanya dianggap seperti pekerja buruh, sistem kapitalisme memposisikan guru tidak ubahnya buruh bagi industri.

Kenaikan gaji guru adalah  salah satu faktor penunjang kesejahteraan bagi guru, dan juga akan mensejahterakan pendidik, akan tetapi dalam sistem kapitalis guru akan berjuang sendiri, kapitalis telah menetapkan pendidikan sebagai komoditas ekonomi.

Sejatinya penentu kualitas pendidikan tidak hanya keberadaan guru saja, juga ada faktor lain, yaitu berupa adanya sinergi  proses pendidikan dan  antara individu, peserta didik, keluarga, sekolah, dan masyarakat, kualitas peserta didiknya bisa menjadi generasi emas dan menjadi generasi muda yang tangguh dan mandiri serta cemerlang.

Berkualitasnya pendidikan tidak hanya dibebankan pada guru saja akan tetapi juga kurikulum, sebab sekolah yang berbiaya mahal dan kurikulum  internasional tidak bisa menjamin kualitas para peserta didiknya menjadi generasi masa depan yang tangguh. Jelas menunjukkan bahwa mahalnya biaya pendidikan dan bukan standar penentu kualitas pendidikan hanya makin menegakkan adanya komersialisasi dan kapitalisasi pendidikan.

Sistem sekuler yang diterapkan hari ini juga menjadikan negara tidak berperan sebagai pengurus (raa'in) dan hanya sebagai regulator dan fasilitator. Belum lagi penerapan sistem ekonomi yang menjadikan pengelolaan sumber daya alam (SDA) dikuasai asing dan asing liberalisasi perdagangan kapitalis layaknya pendidikan dan kesehatan.

Berbeda dengan sistem Islam, negara atau (Khilafah) memperhatikan kesejahteraan para guru, Karena guru memiliki peran yang sangat penting, dan memiliki peran yang sangat strategis mencetak generasi yang berkualitas, dan bertanggung jawab menghasilkan generasi muda yang tangguh dan cemerlang. Guru berperan dan membangun bangsa dan menjaga peradaban.

Allah telah memberikan dan melebihkan kedudukan orang-orang yang berilmu tentu saja karena orang yang berilmu memiliki peran yang sangat penting dalam membangun sebuah peradaban, juga pemberi ilmu penguasa dalam Islam adalah raa'in seperti sabda Rasulullah SAW " imam (kepala negara) adalah pengurus rakyat dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyatnya yang diurus (HR al-bukhari dan Muslim) pemimpin bertanggung jawab mengurus kesejahteraan guru dan rakyatnya.

Negara (Khilafah) akan memastikan setiap guru memperoleh gaji yang cukup dan layak tanpa harus ada tambahan maupun tunjangan yang lain. Sesungguhnya tingkat kelayakan gaji guru tidak lantas digunakan hanya untuk membiayai kebutuhan pokok saja mereka yang sifatnya publik/ komunal.

Sejarah mencatat gaji guru pada masa Khilafah Abbasiyah sangat fantastik terutama jika dibandingkan dengan zaman sekarang. Negara memandang pendidikan dan ilmu pembagian perkara yang saat kita, pendidikan tidak ubahnya fasilitas umum bagi PP rakyat sehingga negara harus memberikan jaminan pendidikan kepada rakyat.


Wallahu alam bishawab

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم