Oleh: Ummu Khoirunisa
KAB. BANDUNG – Melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pemerintah melaksanakan seminar bagi para generasi muda bertajuk tema “Talkshow Why Gen Z : Kepemimpinan Ala Gen Z” di Hotel Sutan Raja Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (23/10/2024).
Semua para pesertanya pun dari kalangan para pelajar SLTA di Kabupaten Bandung. Dengan harapan kegiatan seminar ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan bagi para seluruh peserta yang hadir, khususnya para pelajar dari kalangan generasi muda. Dan seminar ini juga untuk meningkatkan karakteristik kualitas generasi Z tersebut.
Tong kosong nyaring bunyinya, yang paling pantas disematkan kepada sistem demokrasi. Banyak janji-janji yg diumbar tapi faktanya untuk mencari kerja sangat susah. Ada lowongan kerja tapi tetap prioritas berdasarkan koneksi dan uang untuk bisa masuk kerja. Lowongan sedikit sementara pengangguran berjubel karena bukan kaum milenial saja yg butuh pekerjaan, begitupun korban PHK.
Potensi usia muda pada gen Z seharusnya disiapkan bukan sekedar keahlian untuk bekerja, tapi mereka juga perlu disiapkan sebagai calon pemimpin di masa depan. Mereka adalah aset besar untuk perubahan ke arah perbaikan dan kebangkitan, terutama sebagai seorang muslim, generasi adalah para penerus estafet ketaatan.
Dalam sistem sekuler kapitalisme, gen Z tidak lebih hanya dipandang sebagai aset komoditas untuk meningkatkan kemajuan ekonomi, yang keuntungannya hanyalah untuk para oligarki dan penguasa korporatokrasi. Sehingga upaya memajukan generasi selalu fokus pada aktivitas ekonomi semata, dengan mengabaikan aspek karakter yang kini kian jauh dari nilai-nilai luhur.
Faktanya saat ini generasi semakin buruk ketika mereka dikendalikan oleh Kurikulum Merdeka. Gen Z yang harus dipaksa untuk membayar biaya pendidikan yang semakin mahal, dan disamping itu merekapun terjebak kurikulum yang liberal. Generasi semakin kehilangan arah dan ruh pendidikan akibat diterapkan kurikulum yang tidak sesuai dengan fitrah hingga para peserta didik tidak berhasil meraih ilmu yang penuh keberkahan dan ridho Allah Swt. Kurikulum merdeka hanya fokus pada hasilnya saja, tanpa memperhatikan jejak kebaikan bagi para pengajar maupun anak didik. Semua ini terlihat adanya sebuah konsep tidak ada “tinggal kelas” dan berupaya “harus lulus” bagi anak-anak usia sekolah.
Jangankan berbicara pemuda bersyakhsiyah (berkepribadian) islam yang mulia, saat ini gen Z dalam hal moral sangat mengkhawatirkan, namun penguasa menawarkan lapangan pekerjaan yang itupun sangat mungkin untuk diragukan, apalagi hanya janji-janji saat kampanye.
Sudah saatnya gen Z diarahkan pada kesadaran politik hakiki, mereka aset berharga umat, hanya Islam ideologi yg mampu membangkitkan generasi menjadi generasi yg mampu dalam segala hal, bukan untuk sekedar menjadi pekerja, tapi mereka adalah para kreator.
Jemaah dan aktivis dakwah itulah yang berperan penting untuk mengaktivasi peran para Gen Z melalui pembinaan dan periayahan dengan tsaqafah Islam ideologis dengan proses talqiyan fikriyan (proses menjadikan ilmu yang menjadikan pemahaman dengan proses berpikir). Proses pembinaan inilah harus berjalan intensif dan tidak instan sehingga benar-benar dapat menghasilkan para pengemban dakwah yang siap menghadapi segunung onak duri yang menghadang dakwah.
Kematangan ditambah pemahaman tsaqafah serta perpaduan pola pikir dan pola sikap yang mereka peroleh selama pembinaan menjadi bekal untuk menjadi generasi Z yang tangguh dalam pengemban dakwah Islam Ideologis.
Sudah saatnya Gen Z berupaya untuk menjadi generasi umat terbaik seperti yang Allah Swt kabar didalam Al-Qur'an surat Ali-imran ayat 110
﷽
كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ
Kamu adalah (ummat Islam) ummat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan untuk mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.
Wallahu'alam bishshawab.[]