Pemimpin Amanah, Idaman Rakyat




Oleh: Nina Iryani S.Pd


Riuh ramai jadi buah bibir semua kalangan bagaimana tampuk kepemimpinan selama ini. Banyak rahasia umum yang terkuak yang membuat kecewa nurani rakyat. Indonesia dan dunia dilanda pilu setelah berkali-kali dikhianati pemimpin yang dipilih berkali-kali tidak membela rakyat dengan semestinya.


Berganti-ganti pemimpin dengan sistem yang sama diharapkan mampu membangun perubahan lebih baik ditengah keterpurukan yang semakin menjadi-jadi. Keadaan yang semakin kacau, terbelalaknya mata melihat kenyataan yang bahkan masyarakat dibuat bingung dengannya. 


Bagaimana tidak. Katanya carilah pemimpin pintar yang mampu dengan idenya membuat perubahan lebih baik. Berganti-ganti pemimpin dengan beragam titel pendidikan tidak ada bedanya. Lalu memilih pemimpin yang islami dari partai Islam. Ternyata berganti-ganti pun, suara mereka dibutuhkan saat kampanye. Setelah itu suara mereka tak terdengar lagi disaat masalah semakin sulit dengan beragam kasus. Seolah hanya jadi pendorong mobil mogok. Setelah mobil maju, ditinggalkan begitu saja.


Sederet masalah kepemimpinan yang jadi dilema korupsi, kolusi dan nepotisme dengan gaya imperialisme baru. Tidak berdarah-darah tapi menyengsarakan semakin pahit dan sulit. 


Digadang-gadang pemantau pejabat negara dari KPK. Bahkan mantan KPK sendiri tertangkap tangan kasus suap. Percaya dan memilih pemimpin yang dirasa baik dari parpol Islam pun, ternyata terjerat ikut serta berkoalisi dengan non muslim yang terbukti korupsi. Dipotong masa hukuman penjara. Setelah itu mencalonkan lagi dan terpilih lagi. 


Heran sungguh. Mantan napi kasus suap, korupsi dan sebaginya berkali-kali ikut pemilu berkali-kali terpilih. Belum lagi kasus penjualan pulau di Indonesia, kasus kontrak sumber daya alam Indonesia dan sebagainya. Belum lagi kasus flexing para pejabat, menambal sulam dengan menaikkan Pajak hingga 12 persen menambah derita rakyat.


Rasulullah SAW bersabda:

"Siapa saja yang mencari Ridha Allah meski harus menghadapi kemarahan manusia, Allah pasti akan mencukupi dia sehingga bebas dari ketergantungan pada manusia. Sebaliknya, siapa saja yang mencari ridha manusia dengan mengundang kemurkaan Allah, Allah pasti akan membiarkan dia bergantung pada manusia." (HR. At-Tirmidzi).


Allah SWT berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad), juga jangan kalian mengkhianati amanat-amanat yang telah dipercayakan kepada kalian, sedangkan kalian mengetahui." (TQS. Al-Anfal ayat 27).


Allah SWT berfirman:

"Jika dikatakan kepada mereka 'janganlah kalian membuat kerusakan dimuka bumi' mereka menjawab 'sungguh kami adalah orang-orang yang mengadakan perbaikan."(TQS. Al-Baqarah ayat 11).


Allah SWT berfirman:

"Hendaklah ada diantara kalian segolongan umat yang menyerukan kebajikan (Islam) dan melakukan amar makruf nahi mungkar. Merekalah orang-orang yang beruntung." (TQS. Ali-Imran ayat 104).


Allah SWT berfirman:

"Sampaikanlah oleh kamu (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepada kamu) dan berpalinglah kamu dari kaum musyrik."(TQS. Al-Hijr ayat 94).


Rasulullah SAW bersabda:

"Akan datang kepada manusia suatu zaman. Saat itu orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api." (H.R At-Tirmidzi).


Demikian bahwa Islam mengatur segala urusan manusia mulai dari hal-hal pribadi hingga ketentuan bernegara diatur lengkap oleh Islam. 


Hanya ada pada Islam aturan hidup sempurna baik kesehatan, pendidikan, ibadah ritual, hingga urusan mengelola negara sudah dicontohkan Rasulullah SAW selama 13 abad lamanya. Dan sejahtera semua negeri dan semua agama dibawah naungan penerapan Islam kaffah. 


Lain halnya sekarang yang sudah satu abad demokrasi sekuler kapitalis diterapkan, dari hari ke hari semakin sulit menuju kehidupan sejahtera. Dimana beragam masalah kehidupan mulai dari kenakalan remaja, kejahatan, korupsi, kolusi, nepotisme, penjajahan, pendidikan, kesehatan semuanya menuai masalah yang ketika ada kebijakan baru dari para pejabat malah menimbulkan masalah baru. Jadi solusinya hanya tambal sulam yang berujung bukan solusi tapi memperkeruh masalah bahkan menambah deret panjang dari masalah tersebut. 


Mari raih kembali kepercayaan publik, perbaikan perlahan tapi pasti hingga sejahtera bersama-sama dengan penerapan Islam kaffah ala Rasulullah SAW.

Wallahu'alam bishshawab.[]

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم