Oleh: Ghaziyah Zaahirah
(Anggota Komunitas Muslimah Cinta Qur’an)
Mau dibawa kemana masa depan negeri ini, disaat kualitas generasi penerusnya semakin bobrok. Realita suram potret generasi tak dapat dipungkiri. Baru-baru ini, diberitakan bahwa dilansir dari www.tvonenews.com telah terjadi Pemerkosaan dan Pembunuhan Siswi SMP di Palembang yang mana pelakunya adalah anak-anak dibawah umur. Ketiga pelaku yakni, MZ (13), MS (12) dan AS dibina sesuai Undang-Undang Perlindungan Anak Pasal 32 dengan status Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH). Adapun sanksi yang diberikan yakni menjalani rehabilitasi di LPKS Dharmapala. Undang-undang melindungi mereka dari penahanan, mengingat usia dan status mereka sebagai anak-anak.
Lalu apa peran penguasa? Nyatanya tidak ada Solusi mengakar yang diberikan oleh penguasa untuk menghentikan ataupun memberantas masalah seperti ini. Para penguasa disibukkan dengan urusan memperkaya diri dan keluarganya. Tidak peduli dengan Nasib generasi yang nantinya akan menjadi penerus negeri ini.
Masa depan negeri tentu sangat bergantung dengan kualitas generasi penerusnya, mana mungkin mencapai Indonesia Emas jika generasi penerusnya saja tidak di urusi dengan benar. Yang ada hanya akan menjadi Indonesia Cemas. Fakta generasi hari ini harusnya menjadi PR besar bagi penguasa, selain karena itu kewajiban mereka juga karena hal ini bukan hanya menjadi tanggungjawab nya di dunia melainkan juga dihadapan Tuhannya.
Tak bisa dipungkiri, penyebab masalah ini salah satunya adalah karena diterapkannya asas Sekulerisme di negeri ini. Sehingga anak-anak tidak lagi memiliki jati diri yang jelas. Semakin tergerus dengan perkembangan zaman. Tak ada lagi tuntunan yang mengarahkan pada jalan kebenaran. Sistem Pendidikan pun nyatanya tidak mampu menjadi tameng bagi mereka. Yang ada Pendidikan hari ini hanya formalitas untuk selembar ijazah.
Sudah saatnya kita serius memperbaiki kerusakan ini, terutama bagi para penguasa yang memang sudah menjadi Amanah dan kewajiban mereka di negeri ini. Masalah serius harus ditangani dengan serius pula, bukan hanya dengan pencitraan dan kebijakan yang tak berdampak. Tidak bisa hanya berharap pada lingkungan keluarga saja, jika keluarga sudah memberikan Pendidikan terbaik namun di luar negara tidak memberikan jaminan maka sama saja dengan sia-sia.
Sistem Islam diyakini mampu memberikan Solusi tuntas terhadap permasalahan ini. Aturan yang datang dari Sang Pencipta tentu akan sangat sesuai dengan fitrah manusia dan tentu tidak saling bertentangan satu sama lain. Di dalam Islam, anak-anak akan di didik dengan akidah Islam. Dimantapkan pemakamannya tentang tujuan hidup di dunia. Bahwa hidup di dunia ini semata-mata hanya untuk menggapai ridho Allah Swt. Selanjutnya Sistem Pendidikan Islam juga akan mampu membentuk karakter anak-anak menjadi anak yang sholih. Dan tentu didukung dengan Masyarakat yang amar ma’ruf nahi mungkar. Selain itu, bagi pelaku kejahatan akan diberikan sanksi yang akan membuat jera. Bukan hanya sekedar direhabilitasi.
Kerusakan hari ini tentu bukan disebabkan oleh individu atau sekelompok orang saja, melainkan karena sistem yang rusak dan merusak. Maka sudah saatnya kita buang jauh-jauh sistem hari ini dan diganti dengan Sistem Islam. Wallahu'alam.[]