Oleh: Dwi Nisa S.Pd. (Praktisi Pendidikan)
Pertengahan bulan September ini kita memasuki bulan Rabiul Awal. Bulan yang dikenal juga sebagai bulan Maulid. Bulan ini begitu istimewa di sisi umat Islam di seluruh dunia. Salah satu keistimewaan bulan ini adalah lahirnya manusia mulia, Muhammad SAW. Tepatnya pada hari Senin, 12 Rabiul Awal Tahun 571 M.
Pada saat Rasulullah lahir, begitu banyak tanda akan keistimewaan beliau. Diantaranya langit begitu terlihat cerah, burung-burung berkicau dengan riang. Kota Mekah tampak subur dengan daun-daun yang menghijau setelah sebelumnya kekeringan.
Api sesembahan orang majusi padam setelah ratusan tahun menyala. Terguncangnya istana Kisra yang berdiri kokoh. Sebagai tanda akan hancurnya kebatilan dimuka bumi. Dan yang pasti kelahiran beliau merupakan kegembiraan bagi para penyeru kebaikan. Rasulullah merupakan satu-satunya manusia yang layak dijadikan sebagai contoh dan suri teladan bagi seorang muslim.
Allah SWT berfirman dalam QS Al Ahzab ayat 21
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ ٢١
Artinya : "Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah."
Karenanya kehadiran bulan Maulid merupakan momentum yang tepat untuk kembali meneladani Nabi Muhammad SAW.
Diantara keteladanan yang bisa kita contoh dari perilaku beliau adalah :
1. Sebagai kepala keluarga yang baik
Banyak kitab sirah Nabawiyah yang menceritakan bagaimana mesranya sikap nabi terhadap istri. Memanggil istri dengan sebutan yang baik. Tidak pernah membentak istri-istri beliau, bertutur kata lembut dan menyenangkan. Begitu pula terhadap putri-putrinya, beliau selalu mencurahkan kasih sayang.
Rasulullah bersabda : "Orang yang paing baik akhlaknya dan orang yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya terhadap istrinya" (HR at-Tirmizi).
2. Kejujuran
Sudah terkenal di seluruh dunia bagaimana kejujuran Nabi Muhammad SAW. Bahkan, karena kejujuran beliau hingga mendapatkan gelar Al Amin. Karena kejujuran beliau pulalah Ibu Siti Khadijah tertarik kepada beliau. Sampai mengajukan lamaran dan akhirnya menikah dengan Rasulullah.
3. Penuh kesabaran dan suka memaafkan
Saat Rasulullah mengunjungi Thaif untuk menyebarkan Islam, beliau mendapatkan penolakan dari warga Thaif. Bahkan beliau mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan. Beliau diolok-olok dan dilempari batu oleh anak-anak hingga gigi beliau berdarah. Hingga akhirnya beliau pergi dari sana.
Melihat itu Malaikat Jibril geram dan membujuk beliau untuk mendoakan keburukan bagi penduduk Thaif. Dan akan Malaikat angkatkan gunung Thaif untuk ditimpakan kepada mereka. Namun beliau menolak, bahkan beliau mendoakan anak cucu penduduk Thaif akan mendukung dakwah beliau ke depannya.
4. Tidak pernah membeda-bedakan manusia
Saat Rasulullah diutus maka beliau menghapuskan adanya perbudakan. Beliau menentang diskriminasi manusia berdasarkan warna kulit, ras, suku bangsa dan lain sebagainya. Dalam Islam apapun warna kulit dan bangsanya selama dia muslim maka dia adalah saudara kita. Persaudaraan sesama muslim bahkan lebih kental dari pada persaudaraan sedarah. Bilal bin Rabah yang berkulit hitam pun menjadi sahabat dekat beliau. Dan masyhur dalam hadist bahwa Bilal adalah salah satu sahabat yang dijamin masuk surga.
5. Sosok Pemimpin yang bijaksana dan sayang terhadap rakyatnya
Setelah beliau berhijrah dari Mekah menuju Madinah, maka beliau membangun pusat pemerintahan Islam di sana. Beliau menjadi seorang pemimpin/kepala negara. Hanya dalam waktu 10 tahun, beliau mampu membawa kemajuan yang sangat gemilang. Gelar Jahiliyah yang disematkan terhadap penduduk Arab berangsur hilang dengan kehadiran Islam.
Beliau mempersaudarakan kaum muhajirin dan Al Ansar. Berhasil menyatukan Bani Auf dan Khazraj yang berpuluh tahun bermusuhan. Mensejahterakan rakyat, menampung ahli sufah (kaum duafa yang tidak memiliki rumah) di samping Masjid Nabi. Membangun militer yang luar biasa, hingga ditakuti oleh musuh dalam satu bulan perjalanan.
Saat beliau memimpin, Islam mampu menyebar dengan pesat khususnya di jazirah Arab. Pendidikan, kesehatan dan keamanan begitu diperhatikan. Karena pendidikan, kesehatan dan keamanan merupakan kebutuhan pokok umat yang wajib dilayani oleh negara. Tak heran banyak bermunculan para ahli yang tidak menguasai satu bidang ilmu namun beberapa ilmu sekaligus.
Namun sayangnya saat ini belum ada pemimpin yang mampu mencontoh apa yang beliau lakukan. Masih banyak hal yang perlu dibenahi pada kepemimpinan yang ada saat ini. Khususnya pada sikap tanggungjawab terhadap seluruh urusan rakyat. Karena tugas utama pemimpin dalam Islam adalah melakukan riayah (pengaturan) terhadap umat. Mulai dari memberikan kemudahan dalam akses pendidikan, kesehatan, keamanan. Penyediaan lapangan kerja, keadilan dalam hukum dan yang lainnya.
Demikianlah diantara keteladanan nabi yang layak kita contoh. Sebagai muslim saatnya kita kembali mencontoh nabi sesuai kapasitas kita masing-masing. Baik peran kita sebagai rakyat, kepala keluarga maupun sebagai pemimpin agar lebih baik lagi. Semoga dengan hadirnya bulan Maulid menjadi spirit bagi kita semua untuk berbenah kembali agar menjadi muslim sejati sesuai contoh Nabi. Allahu a'lamu bissawab. []