By Ruby Ghumaisha
Jakarta - Aksi tawuran lagi-lagi pecah di Jalan Basuki Rahmat (Bassura), Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Dugaan sengaja buat mencari cuan melalui medsos pun muncul dibalik terjadinya aksi tawuran.
Diketahui, tawuran tersebut melibatkan warga RW 01 dan RW 02 pada Kamis (27/6), sekitar pukul 05.30 WIB. Para pelaku tawuran itu menggunakan berbagai benda, seperti batu, petasan, dan senjata tajam.
Tawuran kali ini terjadi dipicu warga saling ejek. Pada awal tahun lalu, telah dibuat deklarasi damai buntut terjadinya tawuran serupa.
Baca artikel detiknews, "Tawuran di Bassura Tak Berkesudahan hingga Dugaan Live demi Cuan" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-7415471/tawuran-di-bassura-tak-berkesudahan-hingga-dugaan-live-demi-cuan.
Satu lagi hal mengerikan bagi penulis yaitu tawuran. Apapun pemicunya tawuran itu ngeri. Dan hal ini lumrah terjadi di negeri kita tercinta Indonesia.
Hal ini akan terus terjadi karena kurangnya kontrol dari pemerintah terhadap perilaku remaja. Edukasi banyak, akan tetapi minim evaluasi. Pemuda-pemuda jaman sekarang kebanyakan tontonan yang kurang mendidik. Medsos bebas, isinya pun bermacam-macam. Hingga membuat remaja terlena. Minimnya filter pemerintah terhadap tayangan yang ada membuat remaja mudah menerima tontonan menjadi tuntunan.
Harusnya Pemuda itu
Berbicara tentang pemuda dan tantangan zaman modern, Allah SWT berfirman dalam QS. At-Tahrim ayat 66:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai (perintah) Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.
Selama ini tafsir surat At-Tarhim: 6 sering ditujukan untuk kepala keluarga. Namun di sini kita bisa menginterprestasi ulang ayat di atas bukan sekedar pengertian umum yang tersurat, tetapi mari memahami apa tersirat di dalamnya.
Ayat 6 surat At Tahrim di atas bisa diartikan sebagai pijakan bagi generasi muda bahwa setiap jiwa (khususnya pemuda) mempunyai kewajiban tidak sekedar menjaga diri sendiri tapi juga seluruh umat Islam dari perilaku yang merusak baik kepada sesama maupun alam semesta agar tercipta kondisi yang damai, tentram bagi seluruh umat manusia.
Contoh beberapa pemuda tangguh di zaman Rasullullah saw. sangat banyak. Di antaranya ada Ali bin Abi Thalib, Az Zubair bin Al Awwam, Thalhah bin Ubaidillah, Al Arqam bin Abil Arqam, Abdullah bin Masud, dan lain sebagainya. Alasannya karena bentuk keimanan, bertahan, serta bertTuhannya sangat kuat. Berbeda jauh sekali dengan pemuda di zaman sekarang,”
Jadilah remaja yang Allah dan Rasul inginkan, yakni menjadi remaja khoiru ummah. Pemuda-pemuda harapan umat, keluarga dan negara.[]