SOLUSI RAFAH, HANYA KHILAFAH



Oleh : SURYANI

Kantor media Pemerintah Hamas menyebut sedikitnya 210 orang tewas dalam serangan Israel di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza tengah, Palestina, pada Sabtu kemarin. Ratusan warga Palestina lainnya terluka.
"Jumlah korban pembantaian pendudukan Israel di kamp Nuseirat telah meningkat menjadi 210 orang syahid dan lebih dari 400 orang terluka," kata kantor pers dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP, Minggu (9/6/2024).

Peristiwa ini terjadi setelah tentara Israel mengumumkan operasi penyelamatan empat sandera Israel di Nuseirat pada Sabtu pagi, yang menurut mereka terjadi "di bawah serangan". Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh bersumpah untuk terus berjuang setelah serangan Israel di kamp tersebut.

Pemerintah Hamas dalam pernyataan sebelumnya melaporkan 94 korban tewas di sekitar Nuseirat. Para korban telah dibawa ke rumah sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah. Dikatakan bahwa rumah sakit tersebut "tidak mampu menampung jumlah korban tewas dan terluka", dan meminta bantuan komunitas internasional dan organisasi bantuan.
detik.com

Peperangan terus berkecamuk antara Palestina dan tentara Israel hingga detik ini. Akibat pertempuran yang terus terjadi, banyak warga Palestina tak terkecuali anak-anak menjadi korban dari serangan membabi buta tentara Israel. Negara-negara dengan populasi mayoritas memeluk agama Islam seperti Arab Saudi, Yordania, dan negara-negara lainnya, memiliki potensi untuk menjadi mediator dan perantara dalam proses perdamaian.

Namun, terbukti hanya Iran yang kemudian memiliki pandangan pembelaan terhadap Palestina yang berani, memanfaatkan momentum serangan Israel pada kedutaan Iran di Lebanon. Sedangkan Arab Saudi dan Yordania berbeda, mendukung Israel dengan menembak jatuh rudal dan drone yang dilesakkan Iran ke Israel (Ahad, 14/4/2024).

Bagaimana Semestinya Umat Islam Bersikap ?.

Sejatinya penderitaan yang dialami saudara kita di Palestina tidak akan pernah berakhir selama sistem kapitalisme sekuler menguasai dunia. Terlebih lagi sejak runtuhnya Daulah Khilafah pada tahun 1924, ide nasionalisme yang dijajakan Barat kepada kaum muslim telah berhasil memecah belah persatuan umat. Umat Islam terbagi menjadi negeri-negeri kecil yang tak berdaya. Sekularisme sukses memisahkan kehidupan kaum muslim dari agamanya.

Oleh karenanya, sebagian umat Islam abai dan tak faham terhadap agamanya. Akibatnya mereka merasa tak perlu terikat dengan hukum syariat dan memilih sistem politik demokrasi sebagai pengganti sistem politik Islam (Khilafah). Dengan begitu, akhirnya umat Islam makin mudah dikuasai kaum kafir Barat.

Banyaknya pemimpin di negeri-negeri muslim nyatanya tidak mampu menghentikan penjajahan dan genoside yang terjadi di Palestina. Padahal mereka memiliki kekuasaan, militer, dan alat-alat tempur yang bisa saja mereka gunakan untuk membantu Palestina. Namun sayangnya, mereka hanya diam dengan dalih perjanjian internasional yang mereka sepakati untuk tidak ikut campur urusan negara lain.

Fakta diatas adalah gambaran yang sangat menyedihkan akibat tiadanya pemimpin yang mampu melindungi umat Islam secara keseluruhan. Semua itu akibat penerapan siatem kapitalisme sekuler yang batil dan membahayakan umat. Kapitalisme juga menumpulkan akal serta hati nurani para pemimpin negeri-negeri muslim sehingga kedholiman terus menimpa umat.

Jika saja para pemimpin di negeri-negeri muslim sadar bahwa kekuasaan yang mereka miliki adalah amanah berat yang kelak akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat, niscaya mereka akan menggunakan kekuasaan yang ada di tangan mereka untuk menghentikan aksi kaum kuffar, termasuk Zionis Yahudi di Palestina.

Umat harus sadar bahwa hanya sistem Islam yakni Khilafah sajalah yang mampu membebaskan segala penderitaan dan kezaliman yang ada saat ini. Khalifah tidak akan membiarkan musuh-musuh Islam mengancam kaum muslim, baik ancaman itu berupa fisik maupun berupa pemikiran. Karena sejatinya pemimpin atau khalifah dalam Islam adalah junnah, sebagaimana dalam hadis Rasulullah,

إِنَّمَا الإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ

"Sesungguhnya imam/khalifah itu (laksana) perisai. Dia akan dijadikan perisai yang orang akan berperang di belakangnya, dan digunakan sebagai tameng." (HR. Bukhari dan Muslim).

Khilafah Mempersatukan Umat

Jadi, yang dibutuhkan Palestina saat ini adalah membawa Israel ke pengadilan Internasional untuk diadili. Solusi sejati atas persoalan Palestina saat ini adalah pembebasan melalui intervensi militer atau jihad yang dilakukan oleh negeri-negeri yang peduli dengan urusan kaum muslimin. Kita merupakan bagian dari keluarga kaum muslimin sedunia, dalam ikatan aqidah Islamiyah. Karena itu kita punya tugas utama yang mendesak yaitu :

1. Suarakan persoalan Palestina ini dengan mengedepankan akar masalah dan solusi yang benar melalui forum.

2. Jelaskan kepada umat tentang para pemimpin muslim seharusnya bersikap tegas untuk tidak pro kepada Zionis, jangan hanya mengutuk kebiadaban Israel namun perlu aksi nyata dengan invasi militer. Umat butuh institusi yang bersih dari asing.

Dan dalam istilah fiqih Siyasah disebut dengan nama Khilafah Islamiyah. Sebuah bentuk kepemimpinan global yang sanggup melawan dan mengusir berbagai agresi militer terhadap pendudukan serta penjajahan di dunia ini.

Dengan Khilafah Islamiyah, akan mampu menyatukan negeri-negeri kaum muslim di bawah satu kepemimpinan. Tiada sekat nasionalisme dalam wilayah negara Khilafah, karena nasionalisme adalah produk pemikiran Barat.

Dengan penerapan syariat Islam secara kaffah akan terwujud _maqashid syariah_ yang dicita-citakan. Warga negara Khilafah pun akan mendapatkan hak yang sama tanpa ada perbedaan. Terpeliharanya akidah, jiwa, akal, keturunan, harta, kehormatan, dan keamanan adalah hak-hak syar'i manusia dalam Islam. Khalifah wajib menjamin seluruh pemeliharaan tersebut.

Aktivitas jihad akan ditempuh untuk menyelesaikan perang ataupun konflik yang terjadi di negeri-negeri muslim, termasuk Palestina. Khalifah akan mengirimkan pasukan militer yang mampu membebaskan Palestina dan wilayah-wilayah kaum muslim dari penjajahan kaum kuffar. Jihad juga akan terus dilakukan sebagai salah satu cara Khilafah menyebarkan Islam ke seluruh dunia.

Khilafah akan membentengi umat dari segala macam racun pemikiran Barat seperti nasionalisme, sekularisme, liberalisme, dan pemikiran lainnya yang merusak dan bertentangan dengan Islam. Kemandirian Khilafah dalam seluruh aspek tanpa bergantung pada negara lain akan menjaga kedaulatan negara. Dengan demikian, Khilafah tidak akan mudah diintervensi negara lain. Daulah Khilafah akan disegani bahkan ditakuti oleh kaum kuffar.

Oleh karenanya, untuk menghentikan penderitaan masyarakat Palestina tiada solusi lain kecuali dengan Khilafah dan jihad!. Bukan justru berdiplomasi mencari solusi dalam lembaga internasional. Stop berharap pada sistem kapitalisme sekuler. Saatnya umat memperjuangkan penerapan Islam dalam bingkai Daulah Khilafah. 

Wallahu a'lam bishawab.

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم