Seruan Untuk Dunia : Akhiri Penjajahan Palestina dengan Solusi Hakiki


 

Oleh: Suryati 

(Muslimah Peduli Umat)


Nasib tragis Palestina terus berlanjut, derita mereka terus bertambah. Genosida terhadap mereka oleh kaum Zionis Yahudi tampak makin brutal dan meluas. Puluhan ribu kaum muslim menjadi syahid, termasuk perempuan, anak-anak bahkan bayi-bayi yang baru dilahirkan. Puluhan ribu lainnya terluka parah, bahkan banyak yang menjadi cacat seumur hidup. Ratusan ribu lainnya di tempat-tempat pengungsian yang minim fasilitas, kelaparan dan kekurangan gizi mulai mereka rasakan. Akibatnya korban meninggal makin bertambah karena ribuan bom yang dijatuhkan kaum Zionis Yahudi. Sebagian lainnya karena kelaparan dan kurang gizi. 


Dunia bersatu menyerukan tuntutan agar Israel berhenti membombardir Gaza. Seruan ini makin massif saat Israel memutuskan menyerang Rafah area satu-satunya yang menjadi saluran bantuan bagi warga palestina di Gaza. 


Aksi kejam Israel terhadap warga Palestina terus berlangsung. Alih-alih telah melakukan kesalahan, tetap saja puluhan pengungsi tidak berdosa syahid di tangan mereka termasuk anak-anak hingga ibu-ibu. Lalu dimana PBB yang selalu muncul dengan kata mengutuk usai kejadian dan selalu berulang-ulang? dimana juga ICC (International Criminal Court) yang sudah memerintahkan Netanyahu untuk di tangkap? (CBNCIndonesia.com, 29/05/2024). 


Militer Israel dilaporkan masih terus melanjutkan serangan di jalur Gaza (Minggu, 2 juni 2024), meski dunia telah mendesak Israel menghentikan serangan. Desakan terhadap Israel juga datang dari sekutu utamanya Amerika Serikat (AS). Perdana mentri Israel Benyamin Netanyahu pun menghadapi tekanan yang semakin besar setelah presiden AS Joe Biden mengusulkan perjanjian untuk mengakhiri pertempuran di Gaza. Banyak warga Israel juga mendesak Netanyahu untuk menerima perjanjian tersebut. (KOMPAS.com, 3/06/2024). 


Agresi Israel di kota Rafah Gaza Selatan menyebabkan lebih dari satu juta warga Palestina harus mencari tempat pengungsian baru. Pasalnya serangan-serangan militer Israel di wilayah tersebut kian meningkat dan berpotensi menambah jumlah korban baru. Menurut PBB, ribuan keluarga Palestina kini tengah mencari tempat berlindung ke daerah pemukiman yang telah rusak yakni,  Khan younis. (KOMPAS.com, 4/06/2024). 


Duka Palestina Duka Kita Semua 


Rafah, kota yang diklaim sebagai zona paling aman dari serangan militer Zionis nyatanya diserang juga. tidak puas membombardir Gaza di wilayah Utara, entitas Yahudi mulai menyasar jalur Gaza paling Selatan yakni kota Rafah yang menjadi persinggahan  terakhir warga Gaza untuk mengungsi. Tidak ada tempat yang aman bagi Palestina termasuk anak-anak dan perempuan. Gaza menjadi kota mati, rata dengan tanah dan reruntuhan bangunan. 


Inilah target Zionis yang sesungguhnya. Di hadapan dunia mereka selalu memberi alasan yang dilakukan adalah untuk menghancurkan Hamas. Nyatanya target mereka adalah membumi hanguskan seluruh wilayah Gaza, agar mudah menguasainya dengan menyerang warga sipil dan anak-anak. Masyarakat dunia pun merespon atas Genosida ini. Gelombang aksi pro Palestina di belahan dunia semakin meluas. Para mahasiswa dan akademisi turun ke jalan menunjukan solidaritas terhadap warga Palestina. Mulai dari Amerika Serikat, Eropa, hingga Asia. Mereka menyeru dan menuntut agar pemerintah dunia mengambil tindakan tegas untuk menghentikan operasi  militer Zionis di Gaza. 


Duka Palestina adalah duka kita semua. Buka mata dan pikiran bahwa kebengisan entitas Yahudi yang sudah melebihi perilaku manusia. Bagi seorang muslim berpihak kepada Palestina adalah kewajiban dan tuntutan aqidah Islam. Panggilan aqidah ini harus menjadi pendorong bagi setiap muslim untuk menyuarakan pembelaan pada Palestina. Ada sisi positif yang harus kita jadikan peluang untuk membangun kesadaran umat dalam berbagai aksi pro Palestina.


Pertama, Isu palestina adalah masalah global yang dapat menyatukan pemikiran dan perasaan umat Islam, yang menjadi kunci peradaban kejayaan Islam. Kedua, 75 tahun penjajahan entitas Yahudi atas Palestina adalah bukti bahwa sekat negara bangsa adalah penghalang terbesar bagi penguasa negeri-negeri muslim mengirimkan tentara militernya memerangi entitas Yahudi. Nasionalisme yang membuat negara Khilafah Utsmaniyah mudah dirong-rong dan berpecah belah menjadi lebih dari 50 negeri muslim. 


Islam Solusi Hakiki bagi Palestina  


Satu-satunya solusi hakiki bagi Palestina adalah tegaknya Khilafah dan hadirnya seorang khalifah yang akan mengusir dan memerangi Yahudi. Umat tidak perlu berharap pada PBB karena puluhan resolusinya itu faktanya tidak berguna jika AS dan sekutunya menggunakan hak vetonya dalam menganulir kemerdekaan Palestina. 


Solusi bagi Palestina bukan pula dengan solusi dua negara, sebab itu mengakui berdirinya “Negara Zionis” di tanah kaum muslim. Sama halnya mengkhianati perjuangan Rasulullah, para sahabat, para syuhada yang telah membebaskan Al-Aqsha dengan nyawa dan darah mereka. Sebagai pemilik sah tanah Palestina, kaum muslim seharusnya tidak menjadikan solusi dua negara yang digagas Barat sebagai solusi Palestina.  


Oleh karna itu, seruan membela Palestina tidak boleh berhenti hanya pada aspek bantuan kemanusian, semisal obat-obatan, makanan, pakaian, membangun rumah sakit, berdonasi dan lain sebagainya. Yang lebih urgen, Khilafah adalah solusi tunggal bagi Palestina. Dengan Khilafah, sekat-sekat negara bangsa akan bercerai, persatuan kaum muslim akan terwujud dan penjajah Yahudi akan mudah diperangi dengan jihad fi sabilillah.  


Upaya Membangun Kesadaran Umat 


Upaya untuk membangun kesadaran umat harus terus dilakukan melalui dakwah. Hal ini bisa dilakukan dengan beberapa cara, pertama, pembinaan secara intensif pada individu, maupun jama’ah, yakni mengkaji pemikiran Islam sebagai jalan hidup seorang muslim.


Kedua, membongkar makar dan propaganda penjajah dan musuh Islam agar umat memiliki kewaspadaan dan tidak mudah terperdaya oleh narasi yang mereka kampanyekan. Hal ini dilakukan dengan cara meluaskan pemikiran dan opini islam melalui tulisan, media sosial, berinteraksi dengan masyarakat dan berbagai konten dakwah.  


Ketiga, berdakwah amar ma’ruf nahi mungkar tanpa kekerasan. Saat ini, pemikiran yang mendominasi dalam kehidupan umat ialah pemikiran sekulerisme. Upaya untuk membentuk kesadaran dan kristalisasi aqidah Islam dalam diri individu Muslim adalah ideologi yang memiliki pandangan khas tentang alam, manusia, dan kehidupan.


Dengan upaya ini umat memiliki kesadaran yang shahih dan pemikiran jernih bahwa solusi bagi masalah Palestina bukan sebatas bantuan kemanusiaan maupun sosial. Akan tetapi solusi hakiki Palestina adalah upaya pembebasan yang membutuhkan kesadaran pemikiran, perasaan, serta sistem  yang melindunginya dari penjajahan Yahudi dan musuh Islam, yaitu sistem yang akan mewujudkan persatuan dan kesatuan umat dalam dalam satu kepemimpinan islam dalam naungan Khilafah Islamiyah.  

Wallahu'alam bishshawab.[]

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم