Endah Sulistiowati
Dir. Muslimah Voice
Pondok Pesantren PPTQ Al Hanifiyyah, Mojo, Kabupaten Kediri, yang jadi lokasi tewasnya santri Bintang Balqis Maulana (14) ternyata tak memiliki izin. Bintang diduga meninggal setelah dianiaya oleh empat orang rekan sesama santri. (https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240227165534-12-1067930/pesantren-di-kediri-tempat-santri-tewas-usai-dianiaya-tidak-berizin)
Komentar:
Bullying sudah menjadi tindak kejahatan. Kali ini dunia pesantren kembali tercoreng arang hitam. Ketika Bintang Balqis Maulana diantar pulang ke Banyuwangi sudah tidak bernyawa.
Lemahnya hukum di negeri ini masih menjadi salah satu faktor utama kenapa kasus bullying hingga korban meregang nyawa terus menerus terjadi di dunia pendidikan. Karena tidak ada sanksi yang memberikan efek jera bagi pelaku.
Nyawa manusia di sistem kapitalis seperti tidak ada harganya. Minimnya penanaman aqidah menjadi pelengkap mengapa para pelaku brutal melakukan kriminal tanpa berpikir panjang.
Dalam pandangan Islam, anak harus diberikan pemahaman dan pendidikan bahwa setelah mencapai usia balig, mereka akan menanggung segala konsekuensi akibat perbuatan mereka, termasuk jika menjadi pelaku perundungan atau kejahatan lainnya. Orang tua juga akan diberi sanksi karena gagal mendidik anak-anaknya dengan baik.[]