Oleh : Yanti ummu Haziq
Sebentar lagi kita akan ada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, tentu banyak rakyat mungkin sudah menentukan kepada siapa mereka akan menentukan pilihan. Akan tetapi mungkin masih banyak juga rakyat yang masih kebingungan untuk menentukan harus jatuh kepada siapa pilihan mereka.
Di tengah kebingungan ini tentu bisa di manfaatkan oleh para Tim sukses masing-masing para calon Presiden dan calon Wakil Presiden untuk mempromosikan para kandidatnya masing-masing.
Para calon Presiden dan calon Wakil Presiden mulai berlomba-lomba memperlihatkan kelebihan mereka atau bisa di istilahkan dengan tebar pesona demi meraih suara sebanyak-banyaknya dengan cara mereka masing-masing.
Beberapa waktu lalu ramai di bicarakan tentang adanya kenaikan gaji ASN oleh Presiden Joko Widodo, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja kerja para ASN.
Di kutip di bbc.com (1 Februari 2024) bahwa Presiden Jokowi menaikan gaji PNS jelang pencoblosan. Keputusan Presiden Joko Widodo menaikan gaji PNS dan TNI/Polri sebesar 8℅ menjelang Pilpres 2024 di yakini oleh semua pengamat politik sebagai strategi untuk mendulang suara ke salah satu pasangan capres-cawapres.
Akan tetapi Kepala Biro Data, Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kemenpan RB, Mohammad Averrauce, menampik tudingan itu. Beliau berkata, Kenaikan gaji ini diberikan untuk meningkatkan kinerja para ASN.
Adapun sejumlah pegawai negri di Kementerian menyebut kenaikan gaji sebesar 8℅ tidak terlalu signifikan lantaran selama lima tahun terakhir tidak ada kenaikan sama sekali. Mereka juga mengatakan bahwa kenaikan gaji ini tidak akan menggoyahkan pilihan politik mereka saat hari pencoblosan.
Sementara di lain pihak, Pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Aisah Putri Budiarti, menilai kenaikan gaji menjelang hari pencoblosan seperti ini sangat syarat dengan kepentingan politik.
Jika kita perhatikan kesejahteraan ASN dan kinerja dan persoalan kinerja ASN sudah terlihat beberapa tahun lalu, apalagi beberapa tahun terakhir masalah di kalangan masyarakat bertambah di karenakan adanya kenaikan bahan-bahan pokok, yang tentu saja mengakibatkan semakin sulitnya kehidupan masyarakat dan juga kehidupan para ASN.
Belum lagi semakin tingginya biaya pendidikan dan kesehatan, maka banyak ASN yang terpaksa harus bekerja sampingan demi menutupi kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya. Bahkan tak jarang yang melakukan tindak kecurangan, dengan melakukan suap dan korupsi.
Dalam sistem Kapitalisme akan terdapat banyak persoalan yang timbul, salah satunya dalam hal kesejahteraan rakyat. Karena persoalan kesejahteraan bukan hanya dalam sebatas rendahnya gaji, melainkan lepasnya tanggung jawab Negara dalam menjamin kesejahteraan rakyatnya.
Dalam sistem Kapitalisme semua berlandaskan atas kepentingan pribadi. Dalam sistem Kapitalisme hajat hidup orang banyak penguasaannya di serahkan kepada pihak swasta atau korporasi hanya demi mendapatkan keuntungan.
Adanya komersialisasi atas izin negara maka harga bahan pangan, pendidikan dan kesehatan pun menjadi sangat mahal. Maka sudah jelas terlihat bahwa sistem ini memposisikan rakyat hanya sebagai objek eksploitasi untuk di ambil untungnya saja.
Meskipun penetapan gaji adalah kesepakatan kedua belah pihak, akan tetapi dalam penerapan sistem Kapitalisme sangat banyak di temui kondisi penetapan gaji pekerja yang tidak sesuai dengan kemanfaatan yang telah di berikan oleh pekerja.
Selain itu kinerja ASN yang kian buruk sejatinya merupakan buah penerapan sistem pendidikan Sekuler yang menjauhkan agama dalam peran kehidupan. Maka penerapan sistem Kapitalisme di negri ini merupakan sumber akar permasalahannya.
Dalam sistem Islam Negara wajib menjamin kesejahteraan setiap rakyat terlebih para ASN. Jaminan kesejahteraan tidak hanya melalui gaji, namun ada berbagai mekanisme seperti jaminan kebutuhan pokok, layanan kesehatan, pendidikan dan keamanan yang seharusnya menjadi tanggung jawab negara.
Kesejahteraan seluruh rakyat akan di wujudkan melalui sistem ekonomi Islam. Sistem ekonomi Islam memiliki politik ekonomi yang menjamin pemenuhan kebutuhan pokok tiap individu rakyat dan memberi peluang tiap orang untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan tresiernya sesuai kemampuan nya masing-masing.
Syariah Islam menetapkan kebutuhan dasar berupa pelayanan kesehatan, pendidikan dan keamanan harus di jamin oleh Negara. Dalam Islam Negara menyediakan lapangan kerja yang luas supaya bisa di jangkau oleh seluruh rakyatnya khususnya laki-laki, dengan begitu kebutuhan pokok seperti sandang, pangan dan papan akan terpenuhi.
Salah satu lapangan kerja tersebut adalah menjadi pegawai negara atau ASN. Penetapan gaji ASN akan di tentukan oleh khubaro yang berkompeten sehingga benar-benar tepat dan tidak ada pihak yang didzalimi.
Kebutuhan dasar berupa pendidikan dan kesehatan sudah di jamin dengan layanan gratis oleh negara menjadikan gaji pekerja hanya di peruntukan untuk kebutuhan pokok saja.
Kebutuhan pangan pun akan mudah di jangkau oleh masyarakat. Sebab dalam sistem Islam negara akan mengambil alih pengelolaannya dari aspek produksi hingga distribusi.
Dalam sistem Islam tentu saja sistem pendidikannya akan berkualitas sehingga melahirkan individu yang berkepribadian Islam. Oleh karena itu ASN atau profesional lainnya memiliki kualitas terbaik, beriman, bertakwa, amanah dan terampil dengan etos kerja yang tinggi.
Demikian lah dengan di terapkan nya sistem Islam pada suatu negara maka seluruh rakyat termasuk ASN akan senantiasa sejahtera. Semuanya jauh dari kepentingan tertentu yang dapat merugikan rakyat.
Wallahu a'lam bishshawab.[]