Ummu Magandi
Allah SWT berfirman:
وَإِنَّ یَوۡمًا عِندَ رَبِّكَ كَأَلۡفِ سَنَةࣲ مِّمَّا تَعُدُّونَ
"Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut penglihatanmu" QS. Al-Hajj: 47)
Ayo kita hitung! Jika 24 jam di akhirat - 1000 tahun di dunia maka 3 jam di akhirat - 125 tahun di dunia. Sedangkan rata-rata, usia kita antara 60 sampai 70 tahun. Jadi hidup manusia bila dihitung menurut perhitungan langit hanyalah sekitar 1,5 jam saja.
Sehingga tidak aneh jika para pendahulu mengatakan bahwa hidup di dunia itu "mung mampir ngombe" (cuma mampir untuk minum). Karena terlalu singkat jika dibandingkan dengan kehidupan di akhirat yang abadi.
Lalu apa yang bisa kita perbuat dengan waktu sesingkat itu? Dan mengapa kebanyakan manusia bisa melalaikan kehidupan yang abadi hanya demi kehidupan dunia yang sementara?
Jawabannya adalah karena manusia lalai.
Allah Ta'ala berfirman:
یَعۡلَمُونَ ظَـٰهِرࣰا مِّنَ ٱلۡحَیَوٰةِ ٱلدُّنۡیَا وَهُمۡ عَنِ ٱلۡـَٔاخِرَةِ هُمۡ غَـٰفِلُو
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia, sedangkan terhadap (kehidupan) akhirat mereka lalai.” (QS. Ar-Rum: 7)
Di kehidupan ini, banyak orang beranggapan bahwa dunia adalah nyata dan akhirat hanyalah cerita. Namun, menurut Qur'an, setelah kita mati nanti, akhirat adalah nyata, sedang dunia tinggallah cerita. Jangan sampai kita menyesal nantinya.
Sehingga menjadi sebuah keniscayaan jika saat ini ketika kita berada di dunia untuk mencari bekal sebanyak-banyaknya amal dengan cara yang ditunjukkan oleh Allah melalui Rasul-Nya. Mengkaji Islam, berdakwah, fastabiqul khoirot tanpa lelah tanpa nanti.
Karena tempat beristirahat yang sesungguhnya adalah akhirat. Dunia adalah tempat berjuang bukan tempat bersenang-senang saja.[]