Khilafah Bukan Ancaman, Tapi Solusi Kehidupan

 



Oleh: Daniaty Agnia


Jakarta, Beritasatu.com - Akademisi dari Center for Religious and Cross-Cultural Studies (CRCS) Universitas Gadjah Mada, Mohammad Iqbal Ahnaf, mengingatkan pemerintah dan masyarakat untuk tetap mewaspadai narasi-narasi kebangkitan khilafah.


Menurutnya, narasi-narasi tersebut berpotensi untuk mendapatkan momentum pada 2024, yang bertepatan dengan 100 tahun runtuhnya Kekhalifahan Utsmaniyah.


"Potensi ancaman dari ideologi transnasional itu akan selalu ada. Gagasan khilafah yang ditawarkan menjadi semacam panacea atau obat segala penyakit dan mampu menyembuhkan kekecewaan, ketidakadilan, dan emosi negatif lainnya, jelas (itu) menggiurkan bagi beberapa masyarakat," kata Iqbal Ahnaf, Kamis (11/1/2024).


Narasi-narasi yang menyatakan khilafah sebagai ancaman muncul kembali menjelang 100 tahun runtuhnya Kekhalifahan Utsmaniyah, pada tanggal 3 Maret 1924, termasuk menyatakan adanya ancaman ideologi transnasional pemikiran sesat terus diharuskan oleh musuh Islam ke tengah umat untuk mencegah kebangkitan Islam.


Khilafah tidak boleh dianggap sebagai ancaman, karena hari ini justru nampak kerusakan nyata di berbagai bidang dengan penerapan kapitalisme sekularisme. Umat di atur oleh hukum - hukum yang bukan berasal dari Wahyu Allah Taala.


Khilafah wajib adanya dan dalilnya sudah cukup jelas. Dalam QS An - Nur : 55 Allah SWT berfirman yang artinya " Dan Allah telah berjanji kepada orang - orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shaleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka ( para Khalifah ) berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan  Dia benar-benar akan menukar keadaan mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka yang tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang ( tetap ) kafir sesudah ( janji ) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik". 


Sejarah panjang khilafah Islam penuh dengan kesejahteraan dan kegemilangan peradaban Islam. Permasalahan Kehidupan diselesaikan oleh aturan syariat Islam baik ibadah, muamalah, ataupun masalah akhlak, berbeda dengan saat ini keburukan ideologi yang selama ini mereka jalankan.


Saat ini menegakkan khilafah menjadi mahkota kewajiban bagi kaum muslimin,  memperjuangkan kembali tegaknya khilafah Rasyidah yang merupakan kemuliaan dan cara untuk menyelamatkan umat manusia dari segala bentuk penjajahan.


Kekuatan umat dan tentara muslim yang dikombinasi oleh seorang khilafah tentu akan membuat musuh-musuh Islam takut dan bertekuk lutut. Solusi tuntas penjajahan atas kaum muslimin di berbagai negara minoritas hanya dengan tegaknya khilafah. Yang akan membebaskan negeri-negeri kaum muslimin yang dijajah karena sudah menjadi kewajiban sebagai pelindung kaum muslim.


Umat wajib dipahamkan dengan dakwah, dakwah menjelaskan bahwa khilafah adalah ajaran Islam dakwah yang tidak sekedar menyalahkan sistem sekarang melainkan dakwah yang mengungkap kesalahan dan kezaliman dengan fakta-fakta dan analisis valid terkait keburukan sistem sekarang, dan juga menjelaskan dengan gamblang tentang kegemilangan sistem Islam sebagai solusi kehidupan dan permasalahan yang terjadi saat ini.


Dakwah yang menjelaskan pemikiran dan aturan syariat kaffah, dakwah yang mencerdaskan akan melahirkan para pelaku perubahan dan umat juga harus di sadarkan dengan adanya paham barat sistem kapitalisme yang menjauhkan agama dari kehidupan.


Umat harus berjuang untuk mewujudkan kembali khilafah bersama partai ideologi yang ingin bersama melangsungkan kembali kehidupan Islam melalui tegaknya khilafah, karena hanya dengan khilafah  satu-satunya harapan untuk menyelamatkan umat manusia dari berbagai bentuk penjajahan di muka bumi. Wallahu a'lam bish-shawwab. []

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم