Menjadi Guru, Pengemban Dakwah Islam Kaffah

 



Oleh Ruby Ghumaisha


Bicara Fakta di Sekolah. Lamanya penulis menjadi guru tidak membuat segalanya menjadi faham dengan apa maunya murid. Karena kenakalan remaja itu melebihi kapasitas ilmu yang kita berikan. Melesat jauh diatas. Ibarat kata masih diajarkan tentang Gerak dan Gaya, mereka sudah kebanyakan gerak dan kebanyakan gaya. Teman dipukul hingga sesak, memperolok teman dengan sesuka hatinya, bicara nya tidak sopan kepada bapak ibu guru, mencuri uang kantin, tidak rajin memakai sepatu saat di sekolah, makeup siswi yang menor, pacaran di kelas, galeri HP ada video pornonya, chat tidak karuan dengan teman dengan bahasa yang fasad, cari berkah sholawat hingga tidak bisa bangun pagi jadi tidak bisa sekolah (mbangkong) , melawan guru, dan lain sebagainya. Bukti bahwa sistem ini belum bisa menjadikan siswa siswi menjadi anak yang baik, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain, belum bisa jadi siswa siswi sholeh sholehah. 


Apakah ini artinya bapak ibu guru tidak mengajarkan kebaikan? Tentu tidak. Karena kami punya pakem untuk mengajarkan kebaikan, ilmu yang kami ajarkan sudah sesuai dengan SOP yang diberikan. Akan tetapi memang sistem inilah penyebab keruwetan yang terjadi. Bagaimana tidak, sistem yang ada membuat siswa mamin berani, adanya kebebasan berpendapat dan berperilaku membuat siswa merasa seperti ada payung hukum yang melindungi, tidak boleh di perlakuan kasar, tidak boleh di ingatkan secara fisik. Ini faktor percampuran kurikulum yang demikian dan sistem batil yang ada. Dahulu saat penulis menjadi siswa, boleh saja guru menegur dengan keras, boleh saja meminta siswa maju dan berdiri agak lama di depan dalam rangka perbaikan perilaku. Sekarang dengan adanya sekolah ramah anak, maka guru ditekankan untuk tidak boleh berbuat diluar batas lagi saat mendidik siswa dan menegur dalam rangka memperbaiki perilakunya. Namun demikian fakta yang ada tidak membuat HGN tiba-tiba dihapus dan menjadi tidak ada.

Hari Guru 2023 diperingati pada Sabtu (25/10/2023). Peringatannya untuk tahun ini mengusung tema “Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar”. Dari tema yang disampaikan lewat Pedoman Peringatan Hari Guru Nasional 2023 tersebut, kita dapat melihat kata “Merdeka” yang berkaitan dengan Kurikulum Merdeka. Adapun kurikulum ini dibuat untuk mewujudkan kemunculan SDM Unggul Indonesia yang mempunyai Profil Pelajar Pancasila. Dengan begitu, tema ini dapat dianggap relevan dengan kondisi pendidikan kita sekarang. Jika dilihat secara keseluruhan, tema itu mengibaratkan seluruh satuan pendidikan dan siswa-siswinya untuk “Bergerak Bersama” menyemarakkan kurikulum yang berlaku sekarang. ("Tanggal Berapakah Hari Guru Nasional 2023: Tanggal Merah?", https://tirto.id/gRWZ)


        

Pendidikan dalam Islam


Saat ini pengusung Islam kaffah tidak bisa dianggap remeh, mereka terus bergerak melanjutkan kehidupan Islam. Pendidikan Islam kaffah pun makin dimassifkan di Indonesia. Ya, pendidikan Islam kaffah itu merupakan solusi utama di tengah berbagai keruwetan, fasad yang ada yang menghinggapi dunia pendidikan kita. Pendidikan Islam menjadi solusi terbaik dari Allah Azza Wa Jalla. Sudah tentu sistem Pendidikan ini pernah di jalankan di masa Rasulullah SAW. Dahulu. Dan yang akan kita pakai juga untuk mengatasi sistema batil saat ini. Sistem pendidikan Islam mulia, karena sesuai fitrah. Karena dibawa langsung oleh Kanjeng Nabi Muhammad SAW. 


Sistem pendidikan Islam beda dengan sistem Pendidikan yang ada saat ini. Karena ruhnya ilahiyah semata. Pertama anak itu akan diajarkan aqidah, penguat hubungan dengan Allah, pencipta manusia. Kedua akan diajarkan sains yang akan menjadi bekal bagi masa depan siswa. Sistem pendidikan Islam bertujuan untuk memiliki kepribadian Islam, handal menguasai pemikiran Islam, menguasai ilmu-ilmu terapan IPTEK, memiliki ketrampilan tepat guna dan berdaya guna. Hingga nanti mereka tingkat SMP, SMA, dan PT materi yang diberikan akan bersifat lanjutan (pembentukan, peningkatan, pematangan). Hal ini akan memelihara sekaligus meningkatkan keimanan dengan keterikatan dengan syariat Islam. Indikator keberhasilannya adalah jika remaja seluruh nya menjalankan kewajiban dan mampu menghindari segala tindak kemaksiatan kepada Allah SWT.[]

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم