Oleh : VieDihardjo
Mu'awiyah bin Abi Sufyan berkata, Saya mendengar Rasulullah bersabda:
"Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang menegakkan agama Allah, orang-orang yang memusuhi mereka maupun tidak mau mendukung mereka sama sekali tidak akan mampu menimpakan bahaya terhadap mereka. Demikianlah keadaannya sampai akhirnya datang urusan Allah.”
Perang antara penduduk Palestina dan Zionis Israel telah berlangsung beberapa dekade hingga hari ini. Dalam peperangan ini terpetakan dengan jelas apa yang digambarkan pada hadist tersebut. Kaum muslimin tidak berada pada satu suara dalam melihat perjuangan penduduk Palestina mempertahankan tanah kaum muslimin, tanah yang diberkahi, justru sebagian kecil muslim termakan framing barat yang mengatakan bahwa Perang Palestina Israel adalah sekedar perang perebutan wilayah yang tidak melibatkan persoalan agama.
Perang antara Palestina Zionis Israel adalah perang agama. Sejarah Palestina dikisahkan didalam Al Qur’an. Allah berfirman dalam Qs. Al Isra’ ayat 7:
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjid Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Menurut Ibnu Abbas “Kami berkahi sekelilingnya” dalam Qs.Al Israa’ ayat 7 tersebut adalah bumi Palestina dan Urdun (Yordania). Sementara Abul Qasim As-Suhaily dan Imam Asy- Syaukany menjelaskan bumi yang diberkahi tersebut meliputi wilayah Syam yaitu Yordania, Suriah, Libanon dan Palestina. Karena itu pembelaan kaum muslimin terhadap Palestina bukan tanpa dasar yang kuat, bahkan diriwayatkan olem Imam Al Bukhari dari Ibnu Umar, Rasulullah pernah berdoa untuk keberkahan negeri Syam “Ya Allah, berikanlah keberkahan pada Kami, negeri Syam dan Yaman”.
Bagi seorang muslim pembelaan terhadap Palestina adalah pembuktian ketaatan pada perintah agama. Allah berfirman didalam Qur’an surat Al Maidah ayat 21, yaitu:
“Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi”
Menurut ahli tafsir quran dari Universitas Islam Madinah Syeikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar dalam kitabnya Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir mendetailkan bahwa tanah Palestina telah ditentukan untuk kaum yang taat, namun ketika mereka rusak maka Allah mengeluarkan mereka. Dan janganlah kalian meninggalkan perintah-Ku dan ketaatan kepada-Ku serta apa yang Aku wajibkan atas kalian berupa peperangan melawan orang-orang yang perkasa karena takut dan lemah. (maka kamu menjadi orang-orang yang merugi) yakni rugi atas kebaikan dunia dan akhirat (iqra.republika.co.id 17/10/2023).
Selain itu muslimin tidak bisa melepaskan diri dari peristiwa Isra’ Mi’raj, ketika Allah mengisra’kan Rasulullah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa kemudian memi’rajkan hingga menerima perintah sholat. Masjidil Aqsa kiblat pertama muslimin sebelum Allah memerintahkan Rasulullah untuk memindahkan kiblat ke Masjidil Haram. Zionis Israel pun menggunakan landasan kitab suci mereka bahwa Yerussalem yang ada di Palestina adalah tanah yang dijanjikan oleh Tuhan mereka bagi tempat tinggal (negara) mereka. Framing Barat bahwa ini sekedar konflik perebutan wilayah dengan sendirinya telah gugur dan solusi dua negara yang didorong agar dapat diterima wajib untuk ditolak.
Sebagian kaum muslimin juga merasa tergugah membantu warga Palestina karena faktor kemanusiaan. Kekejaman Zionis Israel di Palestina diluar batas nalar, menghadirkan penderitaan pada para perempuan juga anak-anak. Di era informasi tanpa batas hari ini kabar derita begitu mudah sampai, sehingga empati juga bantuan fisik mengalir deras. Dilatarbelakangi rasa kemanusiaan atau perintah agama, pertanyaan selanjutnya apakah efektif mengantarkan pada pembebasan Palestina?
Kemenangan Palestina adalah pasti seperti sabda Rasulullah:
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ghailan dan Qutaibah bin Sa'id mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Risydin bin Sa'd, Yahya bin Sa'd menyebutkan dalam hadisnya; ia berkata, telah menceritakan kepadaku Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab dari Qobishoh dari Abu Hurairah dari Rasulullah , beliau bersabda, "Akan keluar bendera hitam dari Khurasan dan tidak ada yang bisa menahannya hingga dia ditancapkan di Illiya." (HR Ahmad, 8420).
Beberapa ulama menyatakan bahwa yang dimaksud Illiya’ adalah kota Baitul Maqdis. Dengan demikian setiap muslim wajib yakin bahwa Palestina pasti bebas tetapi tidak boleh mengurangi pembelaannya pada tanah Palestina.
Pembelaan terhadap Palestina tidak hanya dilakukan secara individu. Pembebasan Palestina harus dilakukan melalui sebuah institusi yang akan mempersatukan seluruh kaum muslimin dalam satu kepemimpinan yaitu Khilafah Islamiyah. Seperti halnya yang dilakukan oleh para Khalifah sebelumnya seperti Umar Bin Khattab, Shalahuddin Al Ayyubi hingga Kekhilafahan Utsmaniyyah yang melindungi Baitul Maqdis.
Sebuah Pernyataan Sultan Hamid II yang sangat memukul kaum Zionis “'Nasihati Mr Hertzl agar jangan meneruskan rencananya. Aku tidak akan melepaskan walaupun sejengkal tanah ini (Palestina), karena ia bukan milikku. Tanah itu adalah hak umat Islam. Umat Islam telah berjihad demi kepentingan tanah ini dan mereka telah menyiraminya dengan darah mereka. Yahudi silakan menyimpan harta mereka. Jika suatu saat kekhilafahan Turki Utsmani runtuh, kemungkinan besar mereka akan bisa mengambil Palestina tanpa membayar harganya. Akan tetapi, sementara aku masih hidup, aku lebih rela menusukkan pedang ke tubuhku daripada melihat Tanah Palestina dikhianati dan dipisahkan dari Khilafah Islamiyah. Perpisahan adalah sesuatu yang tidak akan terjadi. Aku tidak akan memulai pemisahan tubuh kami selagi kami masih hidup.''
Khalifah yang akan melindungi kaum muslimin dimanapun berada termasuk di Palestina. Karena Khalifah adalah junnah (perisai). Dari Abu Hurairah radhiyallâhu ’anhu. bahwa Rasulullah bersabda,
إِنَّمَا الْإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ
”Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu perisai yang (orang-orang) akan berperang mendukungnya dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)-nya.” (HR Muttafaqun ’Alayh)
Sehingga jika tanpa ada Khilafah yang menyatukan kaum muslimin dan menyatakan jihad terhadap penjajah Zionis Israel maka Palestina akan terus diganggu dan dijajah. Khilafah dan Khalifah pemimpin umat Islam yang akan membebaskan Palestina.
Wallahu’alam bishshowab.[]