Bullying Sekolah, Kekerasan Generasi Semakin Tak Kendali



Oleh Ai Hamzah


Hampir setiap hari di media televisi dikabarkan kasus perundungan (bullying) yang dilakukan oleh siswa atau siswi sekolah. Hal sepele membuat mereka buta mata dan emosi menjadi pelampiasannya. Teman dan lawan tak ada bedanya bagi mereka. Mulai beradu mulut sampai baku hantam, sehingga merenggut korban jiwa. Sungguh ini kondisi yang membuat tidak nyaman sekaligus miris.


Perundungan (bullying) di lingkungan sekolah kian meresahkan. Pasalnya, tidak jarang berujung pada kerusakan fisik, bahkan hilangnya nyawa. Seperti kasus perundungan siswa SMP di Cimanggu, Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Setelah korban dirundung dan dipukuli oleh beberapa kawannya. Kini korban mengalami patah tulang rusuk dan terus mengeluh dadanya sesak. (Detik News, 29-9-2023).


Terbaru, dugaan perundungan yang menimpa seorang siswa SD di Jakarta Selatan. Korban tewas setelah melompat dari lantai empat gedung sekolahnya diduga akibat tidak tahan dirundung. Setelah kejadian tersebut, Pejabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menegaskan pihaknya akan memberikan sanksi kepada kepala sekolah apabila ada temuan kasus perundungan di lingkungan sekolah yang dipimpinnya. (Tribun News, 29-9-2023).


Generasi adalah tumpuan suatu negeri, dimana maju dan tidaknya suatu negeri ada ditangan generasi. Lalu apa yang bisa diharapkan dari generasi bullying yang penuh dengan kekerasan seperti sekarang ini? Akankah negeri ini maju sebagaimana harapan masyarakat dengan lahirnya generasi bullying yang kriminal? 


Sistem saat ini sangatlah mudah melahirkan generasi bullying yang penuh kekerasan. Hawa nafsu menjadi bagian penting bagi mereka. Generasi bullying ini akan dengan sangat mudah melakukan apa yang ingin mereka lakukan, tak peduli itu kawan ataupun lawan. Kekerasan fisik pun bisa menjadi pilihan mereka sehingga bukan tidak mungkin merenggut korban jiwa. Asalkan hawa nafsu terpuaskan maka mereka melakukannya tanpa ada rasa ragu dan tanpa berdosa.


Miris memang, kasus perkasus terus bermunculan. Bullying semakin marak dan menjadi hal yang lumrah saat ini. Korbanpun terus bertambah tanpa ada penyelesaian yang pasti. Semua ngambang, sehingga menyebabkan kasus bullying inipun semakin tak terkendali. Entahlah kenapa, penguasa pun seperti tidak mampu membendung kasus bullying ini.


 Allah SWT berfirman QS. Yusuf ayat 30;


  قَالَ رَبِّ السِّجْنُ اَحَبُّ اِلَيَّ مِمَّا يَدْعُوْنَنِيْٓ اِلَيْهِ ۚوَاِلَّا تَصْرِفْ عَنِّيْ كَيْدَهُنَّ اَصْبُ اِلَيْهِنَّ وَاَكُنْ مِّنَ الْجٰهِلِيْنَ


“Yusuf berkata, “Wahai Tuhanku! Penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka. Jika aku tidak Engkau hindarkan dari tipu daya mereka, niscaya aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk orang yang bodoh.”


Q.S. al-Anbiya’ ayat 60


 قَالُوْا سَمِعْنَا فَتًى يَّذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهٗٓ اِبْرٰهِيْمُ ۗ


“Mereka (yang lain) berkata, “Kami mendengar ada seorang pemuda yang mencela (berhala-berhala ini), namanya Ibrahim.”


QS. Al-Kahfi ayat 13


 نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَاَهُمْ بِالْحَقِّۗ اِنَّهُمْ فِتْيَةٌ اٰمَنُوْا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنٰهُمْ هُدًىۖ


“Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka.”


Begitulah ayat Al-Qur’an ini memberikan isyarat akan karakter pemuda Islam, yaitu mereka yang memiliki keimanan yang kokoh dan kuat. Senantiasa mengedepankan perintah Allah SWT. Berdiri teguh dan tegak dalam koridor Islam yang mulia. Akan menjadi bagian pejuang Islam. Berada di garda terdepan dalam melindungi Islam. Dan menjadi generasi yang menyeru kepada dinul Islam dengan selalu amar makruf nahi mungkar. 


Dengan demikian lahirlah generasi yang tangguh dalam kejayaan Islam. Seperti Ali bin Abi Thalib yang memeluk Islam dan berjuang bersama Rasulullah SAW pada usia yang sangat muda belia yaitu 8 tahun. Atau seperti Mus'ab bin Umair yang diutus Rasulullah SAW ke Madinah sebagai delegasi menyeru kepada Islam dalam usia 24 tahun. Ataupun Muhammad Al Fatih yang melakukan penaklukan Konstantinopel pada usianya 21 tahun. Itulah generasi Islam yang menjadi tumpuan dan melahirkan kejayaan Islam. Wallahu'alam.[]

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم