Generasi Bebas Narkoba, Mampukah?




Ruby Alamanda


Dikutip dari ANTARA, Saat melantik Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Aliansi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalahgunaan Narkoba (Artipena) di Jakarta, Nizam menyebut generasi emas yang terdiri atas generasi muda yang penuh optimisme dan gairah untuk maju hanya bisa tercipta jika tidak diracuni virus narkoba.


Diakui dia, penyalahgunaan narkoba sangat berbahaya bagi keberlangsungan pendidikan tinggi, terutama bagi mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa. Untuk itulah, perguruan tinggi memiliki peranan penting dalam mengawasi dan melakukan berbagai upaya pencegahan.


Kemudian dari Tribunnews, Adelia Putri Salma merupakan lulusan dari S2 Manajemen karena ia menyematkan gelar S.E.M.M di Instagramnya. Selebgram asal Palembang, Sumatera Selatan itu ditangkap saat berada di salah satu klinik kecantikan di Jalan Basuki Rahmat, Palembang, Sabtu (26/8/2023) oleh Satresnarkoba Polda Lampung.


Diketahui Adelia merupakan istri dari narapidana bandar narkoba bernama Kadafi atau David. David saat ini tengah menjalani hukuman 20 tahun penjara di Lapas Nusa Kambangan.

Kedua berita diatas menarik untuk di bahas, merupakan dua berita yang sangat bertolak belakang, bagaimana tidak, yang satunya berharap Indonesia menjadi bebas narkoba. Yang satunya justru menjadikan Indonesia terluka dengan narkoba. Banyak sih sebenernya berita semacam itu cuma yang lagi viral dalam sepekan ya mereka berdua ini. 


Narkoba oh narkoba, banyak sekali yang masih tergiur oleh pesonamu, di dalam pelajaran PJOK, BK dan PIK-R SMP pun di bahas bahwa narkoba itu bahaya. Tetapi masih saja manusia mendekati dan menggunakannya. Ini sesuatu yang fatal ya, tidak untuk ditiru. Mereka berdua publik figur, followernya pasti banyak. 


Standar Kebahagiaan Semu


Sulit sekali mengubah keadaan ini jika sistem saat ini masih tetap sama yakni Kapitalisme yang berasaskan kebebasan. Karena apa yang di pikirannya hanya uang, apa yang menjadi tujuan hidup mereka uang. Produsen narkoba dan jajarannya menginginkan uang. Si pemakai mengeluarkan uang untuk kebahagiaan mereka secara individu. Karena standar hidup dalam sistem ini di ukur berdasarkan kebahagiaan masing-masing manusia. Mereka berdua termasuk ke dalam jajaran orang kaya yang bingung dalam mengekpresikan hidup mereka, mau eksis tapi salah sasaran. Seharusnya jika mau dan mampu berpikir maka sebagai muslimah maka hendaknya menjadikan hidup ini hanya berstandar kepada syariat Islam saja, sehingga pikiran untuk memakai narkoba pun tidak ada. Justru menjadi muslimah yang sholihah, taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Uangnya dipakai untuk kemaslahatan umat. Pendidikan, kesehatan misalnya. Menjadi selebgram menjadi contoh yang baik untuk masyarakat luas.


Kembali pada Islam Kaffah 


Semua persoalan hidup manusia itu tidak lain karena manusia jauh dari tatanan syariat Islam. Hingga manusia disibukkan oleh hal-hal sepele yang membuat dirinya pokok gerak, yang tidak punya harta sibuk mencarinya, yang punya harta sibuk mengeluarkan nya. Walaupun ada yang keliru seperti kedua Nyonya di atas.


Keadaan rusak demikian jika tidak manusia sendiri yang merubah maka siapa lagi, sesuai dengan firman Allah dalam Al Qur'an surat Ar-Ra'd ayat 11 yang artinya "Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri."


Jadi sudah seharusnya manusia berpikir dengan jernih, karena Allah mengkaruniakan akal kepada mereka untuk berpikir. Maka seharusnya memang kontrol diri, kontrol masyarakat dan kontrol negara berperan. Agar semua manusia ini berjalan sesuai aturan syariat Allah. Hingga kelak di yaumil akhir tidak ada yang menemui Allah dalam keadaan merugi. Pelajaran berharga untuk manusia, jika sudah begini maka hanya taubatan nasuha jawabnya. Wallahu a'lam bissawab.

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم