Peringatan Hari Anak Sekadar Selebrasi?



Oleh: Endang Setyowati 


Anak adalah anugerah yang umumnya selalu ditunggu oleh pasangan suami istri. Karena dengan adanya anak, akan membuat kehidupan penuh  warna. Melihat dan membersamai tumbuh kembang anak-anak adalah suatu kebahagiaan tersendiri bagi orangtuanya. 


Anak adalah aset yang sangat berharga, tidak hanya bagi orang tua maupun keluarganya tetapi juga bagi peradaban di masa depan. Di tangan anak-anak saat inilah akan diukir peradaban kelak beberapa puluh tahun ke depan.


Maka sudah sepatutnya kita menjaga anak-anak hari ini agar terpenuhi segala keperluannya, tentang kebutuhan primer maupun sekundernya juga tentang pendidikan serta keamanannya. Negeri ini memberikan "apresiasi" terhadap beberapa kota dengan label Kota Layak Anak (KLA).


Seperti beberapa hari yang lalu dihelat acara untuk memberi predikat tersebut. Seperti yang dilansir dari Antara (23/7/2023), Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan jumlah penerima penghargaan Kota Layak Anak 2023 yang meningkat di masing-masing kategori dari tahun sebelumnya mencerminkan komitmen pemimpin daerah dalam mewujudkan pemenuhan hak anak.


"Hal tersebut mencerminkan komitmen dan keseriusan para pemimpin daerah dan pemangku kepentingan lain untuk memastikan terwujudnya pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak di wilayah mereka," kata Bintang Puspayoga dalam acara "Penganugerahan Kabupaten/Kota Layak Anak 2023" di Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (22/7) malam.


Dalam kesempatan tersebut, Kementerian PPPA menganugerahi Penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak 2023 kepada 360 kabupaten/kota yang terdiri atas 19 Kategori Utama, 76 Kategori Nindya, 130 Kategori Madya, dan 135 Kategori Pratama.


Sementara Penghargaan Provinsi Layak Anak (Provila) diberikan kepada 14 provinsi yang telah melakukan upaya keras untuk menggerakkan kabupaten/kota di wilayahnya dalam mewujudkan kota layak anak.


Bintang Puspayoga mengatakan penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak 2023 merupakan suatu bentuk apresiasi atas segala komitmen dan keseriusan para gubernur, bupati, wali kota, dan jajarannya yang telah berupaya menghadirkan wilayahnya  aman bagi anak.


Ia berharap Penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak 2023 dapat menjadi motivasi bagi daerah untuk bekerja lebih keras dalam melindungi kelompok anak dan memastikan pemenuhan haknya.


Terlebih, kata dia, penghargaan tersebut terasa istimewa di tengah kuatnya keinginan untuk mewujudkan pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak yang dilakukan terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan oleh berbagai pihak dalam mewujudkan cita-cita menuju Kabupaten/Kota Layak Anak dan Indonesia Layak Anak (Idola) 2030 serta Indonesia Emas 2045.


Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada tanggal 23 Juli  selalu digelar setiap tahunnya dengan meriah. Namun  nyatanya hal ini hanya sekadar  selebrasi semata. Nyatanya masih banyak masalah yang dihadapi oleh anak-anak saat ini, seperti stunting, kekerasan fisik maupun kekerasan seksual. Belum lagi anak-anak yang jauh dari jangkauan pendidikan maupun kesehatannya.


Salah satu kota yang mendapat predikat layak anak saat ini sedang menangani kasus pencabulan anak dibawah umur, seperti dikutip dari okezone.com, (6/7/2023), Pengadilan Negeri Tulungagung kembali menyidangkan kasus pencabulan anak di bawah umur yang menimpa seorang anak yang masih duduk di bangku SD. 


Pada sidang yang digelar hari Rabu (05/07/2023) hakim ketua persidangan di ketuai oleh Nanang Zulkarnain Faisal, SH dan jaksa penuntut umum Dwi Warastuti Rahayu. Sidang dilakukan di ruang sidang Tirta.


Begitu juga masalah stunting. Di Surabaya sendiri, per 30 Juni 2023, tercatat masih ada sebanyak 651 balita, termasuk balita yang mengalami penyakit yang sulit disembuhkan.


Jadi untuk saat ini, masih banyak PR yang harus diselesaikan berkaitan dengan anak-anak. contoh di atas hanyalah segelintir yang nampak di permukaan, bisa jadi yang tidak terekspos ke permukaan lebih banyak lagi.


Sangat berbeda tatkala menerapkan sistem Islam. Anak-anak akan terpenuhi kebutuhannya karena Islam menjamin dan melindunginya. Karena anak merupakan aset yang berharga untuk masa depan, calon generasi masa yang akan datang. Islam memiliki mekanisme yang komprehensif dalam memberikan jaminan kesejahteraan, juga layanan pendidikan serta perlindungan keamanan.


Di dalam sistem Islam jugalah akan lahir generasi yang menjadi peletak dasar pembentukan peradaban yang mulia, melahirkan generasi multitalenta dengan kemampuan yang sangat luar biasa yang terus berkreasi dan terus berinovasi demi kepentingan umat.


Dan kelak ketika menjadi pemimpin akan beramanah serta bertanggungjawab, sesuai dengan sabda Rasulullah saw:


“Ketahuilah Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang di pimpin, penguasa yang memimpin rakyat banyak dia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, istri pemimpin terhadap keluarga rumah suaminya dan juga anak-anaknya. Dia akan dimintai pertanggungjawabannya terhadap mereka, dan budak seseorang juga pemimpin terhadap harta tuannya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadapnya, ketahuilah, setiap kalian adalah bertanggung jawab atas yang dipimpinnya." (HR Bukhari).[]

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم