Fenomena Barbie, Menggerus Identitas Para Perempuan Muslim



@Nita


Beberapa pekan ini para kaum hawa dihebohkan dengan film Barbie yang sedang tayang di bioskop seluruh dunia termasuk juga bioskop di Indonesia. Begitu antusiasnya para kaum hawa menyambut film Barbie tersebut, bahkan dikalangan selebritis heboh dengan challenge make over dirinya seperti Barbie mulai dari pakaian dan pernak pernik dan juga wajah di-make up mirip seperti Barbie. Tak kalah ketinggalan para netizen yang melihat fenomena challenge Barbie ini pun juga mengikuti challenge tersebut.


Film Barbie menceritakan tentang kehidupan para Barbie di Barbie Land dengan keunikan karakternya masing-masing. menjalani kehidupannya dengan penuh kebahagiaan dan berwarna hingga tampak sempurna. Barbie hidup layaknya boneka Barbie dengan kaki yang selalu berjinjit. Tidak hanya itu, Barbie juga berpenampilan yang menarik dan berglitter.


Film ini menghipnotis kaum hawa bahwasanya Barbie hidup dengan bahagia dan sukacita, sehingga para penonton ingin mempunyai kehidupan layaknya Barbie, punya wajah cantik, punya semua fasilitas yang ada didunia dan juga mempunyai pasangan yg ganteng dan baik hati. Seolah-olah kehidupannya tidak mempunyai masalah sedikitpun. Begitulah hayalan kaum hawa pada zaman sekarang ini.


Berbanding terbalik dengan kehidupan nyata kaum hawa sekarang di dalam sistem kapitalis sekuler ini, para wanita dipaksa untuk bekerja keras dari pagi sampai malam untuk membantu perekonomian didalam rumah tangga, Baik remaja maupun wanita yang sudah menikah, mereka semua harus bekerja keras untuk dapat bertahan hidup di era kapitalis sekarang ini. Alih-alih mau mempunyai kehidupan seperti Barbie, mempunyai kehidupan yang cukup saja sudah sangat sulit, apalagi mau mempunyai kehidupan yang sempurna seperti Barbie adalah suatu kemustahilan.


Memang hidup sekarang ini jauh dari sejahtera apalagi mensejahterakan kaum hawa dikarenakan sistem sekuler kapitalisme yang membuat kehidupan masyarakat dan kaum hawa jauh dari kata sejahtera dan bahagia. Sistem ini membuat para wanita harus bekerja keluar rumah, yang harusnya para wanita menjadi tulang rusuk untuk mengurusi rumah dan anak-anak, diharuskan menjadi tulang punggung keluar rumah agar terpenuhi kebutuhan rumah tangga. Sangat miris sekali melihat para wanita didalam kehidupan kapitalis sekarang.


Berbeda didalam Islam, para kaum hawa dilindungi dan disejahterakan , tidak dieksploitasi seperti sekarang. Didalam islam para wanita dimuliakan, tidak diwajibkan untuk mencari nafkah, tugasnya yaitu mengurusi urusan rumah tangga, Ummu warabbatul bait sehingga ketika anak-anak diurus oleh ibu yang salihah maka tercetaklah anak-anak yang soleh dan bertaqwa.


Melansir laman About Islam, profesor di Fakultas Ilmu Islam Universitas Internasional Madinah Muhammad Salama mengatakan, Islam telah memuliakan wanita dan meninggikan hak-hak mereka. Sedikitnya ada tujuh hak yang diterima muslimah, sebagai berikut.


1. Perempuan sama dengan laki-laki pada umumnya dalam hal hak dan kewajiban.


2. Islam menasihati pria memperlakukan wanita dengan baik dan memperingatkan agar tidak berlaku tidak adil dengan mereka.


3. Seorang wanita dalam Islam memiliki hak penuh untuk memiliki dan mengelola propertinya sesukanya, seperti halnya pria.


4. Islam telah memberikan hak kepada perempuan untuk mendapat bagian dalam warisan .


5. Seorang wanita selalu di bawah asuhan seorang pria yang harus menjaga dan merawatnya (seorang ayah sebelum menikah dan seorang suami setelahnya).


6. Islam telah melindungi kehormatan, martabat, dan kesucian wanita dengan menetapkan hukum tentang pakaian dan kode etik.


7. Seorang wanita memiliki hak untuk bekerja ketika dia perlu dalam kode etik Islam.


Ini adalah sedikit dari hak-hak yang diberikan oleh Islam kepada wanita.Sebagaimana laki-laki, hak-hak wanita juga terjamin dalam Islam.


Pada dasarnya, dalam Islam, segala sesuatu yang menjadi hak laki-laki, ia pun menjadi hak wanita tanpa ada yang dikurangi sedikitpun. Agamanya, hartanya, kehormatannya, akalnya dan jiwanya terjamin dan dilindungi oleh syariat Islam sebagaimana kaum laki-laki. Inilah bukti bahwa islam memuliakan wanita. Diantara contoh yang terdapat dalam al Qur`an adalah: wanita memiliki hak yang sama dengan laki-laki dalam beribadah dan mendapat pahala:


“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun.” (QS. An Nisâ [4]: 124)


Wanita berhak mengadukan permasalahannya kepada hakim. Wanita juga memiliki hak untuk dilibatkan dalam bermusyawarah dalam soal penyusuan: Wanita sangat dimuliakan dalam Islam. Namun masalahnya, isu-isu barat selalu menarasikan bahwa Islam mengekang wanita dan tidak memenuhi hak wanita. Hal ini tentu merupakan kesalahan besar. Karena faktanya, justru Islam lah yang benar-benar melindungi hak wanita dan memuliakannya.[]

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم