Dibalik Penetapan Kampung Moderasi Beragama di Sragen

 


Dwi Sunarsih


Fakta Rancangan dan Penetapan 2 Kampung Moderasi Beragama di Sragen


Moderasi Beragama adalah salah satu program Prioritas Kementerian Agama RI yg saat ini gencar digaungkan di Indonesia. Pencetus program moderasi ini adalah Menteri Agama RI periode 2014 – 2019 yaitu Lukman Hakim Saifuddin. Kemudian program ini dilanjutkan oleh Menteri Agama selanjutnya Yaqult Cholis Quomas dengan RPJM (Rencana Panjang Jangka Menengah) di awal tahun 2020. Kemenag terus mematangkan desain implementasinya. Desain tersebut disusun secara berjenjang dari tingkat Kemenag Unit Eselon I hingga II (kemenag go.id). Salah satunya, Kemenag melaunching Program Penguatan Moderasi Beragama di Sekolah dan Madrasah, Rabu 22 September 2021di Gedung Kementerian Agama Jl. MH Thamrin No. 6 Jakarta. Hadir dalam acara Launching tersebut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi dan Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto. Tampak juga para undangan dari Kemenag yaitu perwakilan dari kedutaan asing, ormas Islam lam dan LSM. Acara dilakukan secara daring dan luring mengikuti protokol kesehatan di tengah situasi PPKM. Menag Yaqult Cholil Qoumas menegaskan pentingnya moderasi beragama sebagai pintu masuk di bidang pendididkan. Dan ia berharap implementasi moderasi beragama ini di lakukan lebih massif dan terukur  dalam berbagai kehidupan masyarakat. (kemenag go.id).


Implementasi dari RPJM moderasi beragama yang terus dimassifkan oleh pemerintah melalui Kemenag diberbagai daerah-daerah di Indonesia, salah satunya juga dilakukan di Kabupaten Sragen. Kemenag Sragen merancang 2 kampung moderasi beragama. Melalui rapat koordinasi penetapan kampung moderasi beragama yang di selenggarakan di RM Geprek Sako Sragen pada Senin (26/06) yang dihadiri oleh para penyuluh agama dan tokoh agama lintas agama yg berasal dari kecamatan Sragen. Rapat ini merupakan langkah konkret yg di ambil Kankemenag untuk mewujudkan kampung moderasi beragama di Kabupaten Sragen. Acara tersebut di pimpin oleh Pelaksana Tugas (PLt) Kasi Bimbingan Masyarakat  (Bimas) Islam H. Muslim. Blio menekankan pentingnya membangun komitmen  praktik  beragama yg moderat dan rukun sebagai landasan utama dalam membentuk kampung moderasi. Dalam sambutannya H. Muslim menyampaikan, “Kalau kita berfikir dewasa, menghargai, moderat, toleransi dan tidak merasa paling benar, maka kerukunan umat beragama pasti terwujud.” Ucapnya.


Rapat ini juga menjadi momentum untuk menentukan kriteria dalam pemilihan kampung moderasi beragama. Salah satu kriterianya adalah adanya keunikan tertentu di kampung tersebut, seperti kepercayaan, agama, ras, kebudayaan dan keragaman lainnya. Berdasarkan penilaian yg dilakukan H Muslim menyatakan, Kampung Jetis Mojo Sragen layak untuk menjadi salah satu Kampung Moderasi Beragama di Kabupaten Sragen. Karena kampungnya memiliki keunikan dalam kepercayaan. Agama dan kebudayaan yg dapat menjadi contoh bagi kampung-kampung lainnya dalam mewujudkan Kerukunan Moderasi Beragama.  

Di tahun 2023 ini Kabupaten Sragen membentuk 2 kampung moderasi beragama sebagai upaya nyata untuk mengembangkan kerukunan dan toleransi di tengah masyarakat. H. Muslim berharap bahwa melalui inisiatif ini akan tercipta lingkungan yg harmonis, saling menghargai dan rukun dalam perbedaan agama dan kepercayaan. Dengan semangat yg kuat dan kolaborasi dari para penyuluh agama, tokoh agama dan masyarakat setempat, di harapkan kampung-kampung moderasi di Kabupaten Sragen dapat menjadi contoh dan menginspirasi bagi daerah lain dalam membangun kerukunan beragama. 


Maka Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sragen, Kampung Mojokulon Desa Mojo, Kecamatan Sragen dan Kampung Jetak Pabrik Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo ditetapkan sebagai “ Kampung Moderasi Beragama “ di Sragen (jateng.kemenag.go.id27/06/2023). 


Launching 2 Kampung Moderasi Beragama  di kabupaten Sragen ini di adakan di Ndayu Park Karangmalang Sragen, Rabu (Jateng26/07/2023). Kegiaatan  diikuti 100 orang terdiri dari Camat Kecamatan Sidoharjo dan Kecamatan Sragen, Lurah Desa Mojo dan Sragen, serta tokoh agama dan masyarakat 2 kampung moderasi bergaama yang ditetapkan Kankemenag Sragen. Penetapan ini di tandai dengan penyampaian SK kampung moderasi beragama yg di serahkankan Kemenag Sragen dan di terima oleh Ketua Pokja Kampung Moderasi Beragama.


Pelaksana Tugas (PLt) Kasi Bimas Islam Kankemenag Sragen H. Muslim dalam laporannya menyampaikan bahwa kampung moderasi  beragama adalah “Model  kampung yang mengutamakan kolaborasi lintas  unsur, lembaga dan lapisan masyarakat. Tujuannya adalah memperkuat kehidupan masyarakat yang harmonis dalam keragaman, toleran, memperkokoh sikap beragama yang moderat berbasis desa atau kampung.  


Agenda di Balik Masifnya Pengarusan Isu Moderasi Beragama


Guru Besar Direktur Walisongo Mediation Centre UIN Walisongo Semarang, Musahadi menyampikan Lima Agenda penting untuk mewujudkan Moderasi Beragama. Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan Pelatihan Moderasi Beragama Berbasis Teknologi Informasi pada Sabtu – Minggu (27-28/11/2021) di Hotel C3 Unggaran Jawa Tengah (jateng.kemenag.go.id30/11/2021).


Lima Agenda tersebuat adalah :  

1) Penguatan cara pandang dan sikap, dan prakrik beragama jalan tengah.

2) Penguatan Harmoni dan Kerukunan Umat Beragama.

3) Penguatan Relasi beragama dan budaya.

4) Peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama dan.

5) Pengembangan ekonomi dan sumber daya keagamaan.


Musahadi memaparkan berdasarkan penelitian tahun 2020 indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) menunjukkan angka rata-rata Nasional 67,46 dengan kategori tinggi , menurun di bandingkan tahun 2019 yang menunjukkan angka73,8. Lima agenda tersebut diatas adalah sebagai upaya untuk meningkatkan kembali indeks kerukunan di Indonesia,’’ ujarnya.


Moderasi beragama sangat penting untuk menciptakan kerukunan dan, harmoni sosial dalam menjalankan kehidupan beragama, menghargai “ Keragaman tafsir dan perbedaan pandangan, serta tidak terjebak pada ekstremisme, intoleransi dan kekerasan atas nama agama,” paparnya di hadapan 30 eks napiter sebagai peserta kegiatan. Kegiatan ini di gelar oleh Yayasan Persadani bekerjasama dengan  Penyuluh Agama Islam kemenag Kota Semarang, serta Rumah Moderasi Beragama (RMB) UIN Walisongo Semarang.


Kegiatan ini di gelar oleh Yayasan Persadani  bekerjasama dengan Penyuluh Agama Islam  Kemenag Kota Semarang serta (RMB) UIN Walisongo Semarang.  Persadani merupakan Wadah Pembinaan bagi mantan narapidana kasus terorisme. Yayasan ini merupakan binaan salah satu Penyuluh Agama Islam Kota Semarang, Syarif Hidayatullah. Adapun 30 eks napiter tersebut berasal dari sejumlah daerah sprt Semarang, Solo, Karang anyar,Salatiga, Banyumas, Brebes, Tegal dan DIY, dll


Pandangan Islam terkait Isu Moderasi Beragama dan Bahayanya 

Menurut H. Ustadz Ismail Yusanto (digitalnews.id/read/moderasi beragama ada apa dibalik itu) menjelaskan bahwa moderasi beragama sejatinya adalah proyek besar yang dibuat dan di pesan Barat.


Barat menilai setelah runtuhnya komunisme, tantangan yg menghadang bagi hegemoni Barat adalah Islam. Agar tidak menjadi ancaman, maka Barat berupaya menjadikan dunia islam harus dibuat ramah terhadap demokrasi dan modernitas, serta mematuhi aturan-aturan internasional untuk menciptakan dunia global.


Dalam dokumen yang dikeluarkan oleh Rand Corporation pada tahun 2007, berjudul  “Building  Moderate Muslim Network”. Di situ di jelaskan karakteristik muslim moderat, yakni muslim yang menyebarluaskan dimensi-dimensi kunci peradaban demokrasi, termasuk di dalamnya gagasan tentang HAM, kesetaraan gender, pluralism serta menerima sumber-sumber hukum nonsektarian.


Artinya Islam moderat adalah pemahaman Islam yg disesuaikan dengan pemikiran, pemahaman dan peradaban Barat. Sehingga terwujud sosok muslim yang mau menerima, mengadopsi, menyebarkan dan menjalankan pemahaman Islam ala Barat. Proyek ini bertujuan untuk menancapkan pemahaman Islam moderat dan menjadikan kaum muslim menjadi muslim moderat. Program ini menyasar para guru agama,mahasiswa, kaum milineal hingga kalangan pesantren. 


Bahaya proyek moderasi ini sangat besar dan luar biasa, Dana yg di gelontorkan dan strategi sistematik  yg di rancang musuh-musuh Islam menggunakan kaki tangannya dari kalangan umat Islam sendiri, mulai dari penguasa, ulama, intelektual, pengusaha, pemuda dan rakyat biasa yang telah teracuni pemikiran sesat dan menyesatkan ini. Mengapa? Karena mereka tidak ridho jika umat Islam terus Bangkit dengan memahami Islam Kaffah dan menerapkan Islam dalam Institusi Negara yaitu Daulah Khilafah. Karena hanya ideologi Islamlah satu-satunya  yang bisa menggantikan kekuasaan adidaya Amerika dengan ideologi kapitalismenya.


Barat paham betul  bangkitnya Islam di mulai karena adanya kesadaran pada diri umat Islam untuk menjadikan Islam kaffah  sebagai sebuah sistem aturan kehidupan yang mengatur seluruh aspek Kehidupan Manusia. Karena itu mereka terus berupaya menderaskan ide sekularisme melalui  program moderasi beragama, salah satunya terkait isu keragaman agama, suku, dan budaya yang sejatinya adalah alami adanya? Justru mereka paksakan agar semua menjadi seragam dengan karakter moderat yg memandang semua agama sama. Padahal keberagaman bangsa dan suku merupakan sunnatullah. Sebagaimana Firman Allah :  

Yang Artinya : “Hai Manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling Taqwa di antara kamu. Sesungguhnya allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”(QS. Al-Hujrat : 13).


Dalam masalah keyakinan Islam mengajarkan sikap toleran terhadap keyakinan agama lain, sebagaimana firman Allah :

Yang artinya : Katakanlah.” Hai orang- orang kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak akan menyembah apa yang aku sembah. Dan aku tidak akan pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu dan Untukku agamaku (QS. Al-Kaafiruun : 1-6).


Langkah-langkah Menghadang Arus Moderasi Beragama


Melihat Fakta Arus Isu Moderasi Beragama yang merupakan Proyek Besar Barat  untuk menghadang Bangkitnya kembali Islam dengan tegaknya Kembali Daulah Khilafah melalui Umat Islam. Maka seluruh kompenten umat Islam harus berjuang bersama-sama dengan kelompok dakwah Ideologis yang bertujuan untuk melanjutkan Kehidupan Islam dengan diterapkannya Islam Kaffah yang akan memberikan Rahmat bagi seluruh Alam. Untuk mewujudkan tujuan mulia itu harus ada langkah-langkah yang harus dilakukan para pengemban dakwah kepada umat , agar Umat paham akan Kemulian dan Keagungan Ajaran Islam.


Langkah-langkah yang harus di lakukan yaitu :

Mewujudkan kesadaran Umum ditengah-tengah Umat dengan memahamkan Islam Kaffah. Bahwa Islam adalah agama yg mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, baik dalam masalah Ibadah, hubungan manusia dengan dirinya sendiri dan hubungan manusia dengan manusia yg lainnya termasuk pemerintahan, melalui Pembinaan Intensif maupun Umum. Hingga muncul kesadaran umat akan pentingnya penerapan Islam Kaffah. Sebagaimana firman Allah SWT :

Yang Artinya : “ Hai Orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS.Al –Baqoroh : 208) 


Membentuk Opini Umum di tengah-tengah masyarakat terkait solusi-solusi Islam dalam meyelesaikan berbagai macam problem Kehidupan yang terjadi  baik dalam maupun luar negeri. Serta menjelaskan berbagai bentuk kedzaliman akibat dari penerapan sistem bathil buatan manusia.


Membongkar berbagai macam makar-makar orang kafir yg berkolaborasi dengan penguasa2 muslim dan antek2 mereka melalui berbagai macam program2 yang merusak dan menyengsarakan umat melaui berbagai macam kebijakan yang diterapkan. Maka langkah-langkah dakwah yg terus menerus kita lakukan kepada umat, dengan Ikhlas, Istiqoamh dan sabar , Insya Allah akan menghantarkan kepada Kemenangan Islam atas ijin Allah SWT.

 Wallahu ‘alam bi showwab .[]

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم