Reporter : Lilik Solekah, SHI.
Pada pagi yang cerah dengan iringan angin gending yang begitu kencang, jamaah Majlis Taklim Islam Kaffah Leces kembali mengadakan kajian rutin bulanan tepat di penghujung bulan yaitu tepat tanggal 30 Juni 2023. Yang bertempat di mushola Blok Gentengan dan dihadiri Ibu-ibu dari berbagai kalangan sekitar leces.
Tepat pukul 09.00 acara dimulai dengan pemutaran video problematika umat yang begitu banyak dan kompleks. Termasuk di daerah Leces sendiri saat ini disibukkan dengan sulitnya mendapatkan gas LPG 3kg.
Setelah usai pemutaran video maka ustazah evi menempati posisi sebagai pembawa acara, lanjut dengan pembukaan untuk barokahnya acara dengan pembacaan tilawah Al Quran yang dibawakan oleh ustadzah Dewi dengan syahdu beserta sari tilawahnya.
Tibalah waktu yang ditunggu yaitu acara inti yang diisi oleh ustadzah Vinda April dengan tema "Dari Kegelapan Menuju Cahaya". Yang maknanya pemateri mau mengajak hadirin mengadakan perubahan dari kondisi yang gelap menuju kondisi yang terang benderang. Karena namanya perubahan itu adalah suatu kepastian. Contoh, batu yang setiap hari terkena tetesan air saja bisa berubah menjadi berlubang. Pohon yang subur tidak pernah dapat air juga akan mengalami perubahan yaitu kering dan mati begitupun manusia.
Pemateri mencontohkan kondisi perubahan yang lain yang kita rasakan yaitu perubahan teknologi. Dari HP titut-titut menuju android, dari warnet menuju handphon masing-masing, dari yang dahulu hanya bisa sms namun sekarang sudah puluhan aplikasi di HP kita. Semua itu menunjukkan bahwa perubahan itu sebuah kepastian.
Perubahan perpindahan inilah yang dalam islam disebut dengan hijrah. Hijrah adalah perpindahan dari satu kondisi ke kondisi yang lain. Dan tepatnya dari kondisi buruk menuju kondisi yang baik, dari kegelapan menuju cahaya, dari ahli maksiat menjadi ahli taat. "Seorang muslim adalah orang yang menjadikan muslim yang lain selamat dari lisan dan tangan kita". Di Sumberkedawung salah satu desa di kec. Leces saat santunan anak yatim kemarin kepala desa mewanti-wanti pada warganya untuk menjaga betul putra putrinya karena marak lagi narkoba. Ini menunjukkan bahwa kita saat ini tidak aman dari lisan dan tangan saudara-saudara kita sendiri yang mengaku sebagai muslim namun tidak taat aturan islam. Kondisi saat ini benar-benar memprihatinkan ibu selalu was-was dengan kondisi putra putrinya di sisi yang lain masyarakat cuek dan orang tua dituntut untuk bekerja keras untuk mencari penghidupan untuk putra putrinya, keluarganya, orang tuanya yang mungkin sudah tidak mampu lagi untuk bekerja. Permasalahan kini kompleks, sehingga banyak manusia gelap mata gelap hati. Maka dari sini mau tak mau haruslah kita berupaya merubah kondisi yang demikian.
Pemateri mencontohkan Quran surat Al Baqarah: 216 "Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
Kondisi saat ini muslim ini bagai memegang bara api di tumpukan jerami kering, kita pegang panas dan melukai diri namun jika kita lepas maka seluruhnya akan terbakar hangus. Sehingga walaupun kita terluka, kita tersakiti kita tetap pegang teguh islam ini agar menemukan jalan kemenangan dan keselamatan. Kita contoh bagaimana suri tauladan kita baginda nabi muhammad hijrah dari Mekah ke Madinah. Hijrah dari darul kufur ke darul Islam. Himpitan semakin menjadi dan kegelapan semakin sempurna maka itu menunjukkan dekatnya dengan cahaya. Maka bersabarlah dan terus berpegang pada tali agama Allah, insya Allah kemenangan Islam sudah dekat.
Sebagai closing statement pemateri menyampaikan bahwa selagi masih diberi umur mari lebih mendekatkan diri kepada Allah, rajin ibadah, mengajak kebaikan termasuk menambah ilmu dengan ringan hadir dalam majelis-majelis ilmu seperti Majelis taklim Islam kaffah ini.
Acara selanjutnya sesi pertanyaan yang disambut antusias oleh para hadirin juga sesi pembagian doorprize yang selanjutnya ditutup dengan doa oleh Ustadzah Karyumi.[]