Oleh: Retno Kurniawati (Analisis Muslimah Voice)
Mengutip dari beritajatim.com pada tanggal 8 Agustus 2023, sebanyak 3 kelurahan di Kota Kediri secara resmi menjadi Kampung Moderasi Beragama. Program kampung moderasi beragama adalah program dari Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia untuk membentuk sebuah wilayah atau lingkungan dengan sifat toleransi antar umat beragama.
Kampung moderasi beragama merupakan proyek yang dibebankan kepada Kemenag dan jajarannya untuk menguatkan kerukunan umat beragama di daerah yang diukur dengan index KUB.
Ini adalah Kolaborasi antara barat dan penguasa negeri ini menjadikan kampung moderasi beragama sebagai program nasional yang harus disukseskan semua pihak.
Perlu diketahui bahwa saat ini, ada upaya pihak tertentu yang mengarahkan umat Islam agar tampil moderat. Sebenarnya ini sudah dari dulu. Proyek liberalisasi terhadap Islam. Umat Islam digiring agar tidak berlebihan dalam menjalankan syariat Islam, tidak ekstrem dan tidak radikal menurut mereka. Begitu kampanye yang mereka masivkan.
Muslimah yang pakai jilbab dianggap berlebihan (apalagi yang mengenakan cadar/niqab). Laki-laki berjenggot yang agak panjang sedikit dicurigai, celana cingkrang dipermasalahkan. Ada kegiatan rohis di sekolah malah dituduh sebagai tempat "brain wash" paham terorisme, dan masih banyak lagi.
Padahal, jika mau menjadi muslim yang benar, mestinya ingat firman Allah Ta’ala (yang artinya):
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS al-Baqarah [2]: 208)
Yang harus kita ketahui bahwa moderasi beragama adalah sekularisasi terhadap Islam. Maka yang harus dilakukan adalah penguatan pemahaman dan pembentukan opini dan kesadaran bahwa menghadang moderasi beragama adalah tugas bersama dan tidak bisa sendirian.[]