Begal Kian Marak, Tembak Mati Solusinya?



Oleh Ai Hamzah


Pada saat ini yang menjadi perbincangan baik di dunia nyata dan dunia maya, selain zonasi PPDB yang kisruh juga semakin terancamnya keamanan akibat begal yang sudah beredar di mana mana.  Kondisi ini membuat masyarakat sangat tidak nyaman. Kekhawatiran terus bergelayut dalam pikiran masyarakat, terlebih bagi mereka pengguna kendaraan roda dua dan masyarakat yang beraktivitas diluar pada malam hari.  Dimana begal ini beraksi tidak hanya mengambil harta korban tapi nyawa korban pun menjadi sasarannya. 


Seperti kekhawatiran yang semakin meningkat di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), karena maraknya aksi begal dan geng motor yang meresahkan masyarakat setempat.Wali Kota Medan, Bobby Nasution, merasa sangat jengkel dan prihatin dengan meningkatnya kejahatan jalanan ini. Dalam upaya untuk menenangkan masyarakat dan menciptakan rasa aman, ia meminta pihak kepolisian untuk mengambil tindakan yang tegas dan efektif terhadap para pelaku kejahatan, terutama mereka yang telah berulang kali melakukan tindakan tersebut. (umsu.co.id, 10 Juli 2023)


Selain itu kejadian tragis yang menimpa Insanul Anshori Hasibuan, seorang mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), semakin memperkuat urgensi penanganan masalah ini. Pada Rabu, 14 Juni 2023, Insanul menjadi korban begal saat hendak membeli makanan di Kecamatan Medan Timur. Sayangnya, serangan dengan senjata tajam dari pelaku tersebut mengakibatkan Insanul tewas. (umsu.co.id, 10 Juli 2023)


Sehingga walikota Medan tersebut mengharapkan upaya nyata dari pihak kepolisian dalam menindak para pelaku ini. Bahkan, ia tidak ragu untuk mengusulkan langkah ekstrem, seperti menembak mati para begal, sebagai tindakan yang perlu diambil dalam rangka memberikan efek jera kepada para pelaku dan mencegah terjadinya tindakan kriminal serupa di masa mendatang. (umsu.co.id, 10 Juli 2023)


Dengan maraknya begal, negeri ini sudah tidak nyaman bagi rakyatnya. Keamanan yang seharusnya dinikmati oleh kalangan masyarakat kini sudah tidak ada. Sehingga banyak masyarakat yang menjadi korban begal. Tidak hanya harta saja yang dibegal tapi nyawa pun hilang akibat begal. Sungguh ditengah himpitan kehidupan yang tak pernah usai, masyarakat harus ekstra waspada terhadap begal yang sedang merajalela. Apakah sudah cukup menjadi solusi dengan memberikan tembak mati kepada pembegal?


Maraknya begal tidaklah terjadi begitu saja. Ada faktor yang mempengaruhi seseorang melakukannya. Sistem yang menganut kapitalis ini sangat menghambakan materi. Sehingga semua diukur oleh materi, dan tidak peduli terhadap orang lain. Mereka bisa saling sikut ketika ingin memperoleh keuntungan. Tidak memandang siapa teman dan kawan. Tak peduli halal dan haram, semua dilakukannya hanya karena memenuhi hawa nafsu belaka.


Jaminan keamanan seharusnya menjadi hal dasar yang menjadi tanggung jawab penguasa. Sehingga masyarakat hidup dengan aman, tentram dan nyaman. Tanpa dihantui terjadinya kriminalitas. Dan senantiasa hanya menghambakan dirinya kepada Allah SWT. Disinilah peran penguasa, akan selalu hadir dalam urusan masyarakat. 


Syaikh al-Khathib al-Baghdady dalam kitabnya “Tarikhu Baghdad” (10/187): bahwa diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a., Nabi SAW pernah bersabda:“Seorang pemimpin adalah “pelayan” bagi masyarakat atau orang yang dipimpinnya.”


Rasulullah SAW bersabda dalam satu hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Rasulullah SAW berdoa agar dilindungi dari pemimpin yang zalim:


اللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ هَذِهِ أُمَّتِي شَيْئاً فَرَفَقَ بِهِمْ، فَارْفُقْ بِهِ. وَمَنْ شَقَّ عَلَيْهَا فَاشْفُقْ عَلَيْهِ. رواه مسلم


Artinya: "Ya Allah, siapa saja yang memimpin (mengurus) urusan umatku ini, yang kemudian ia menyayangi mereka, maka sayangilah dia. Dan siapa saja yang menyusahkan mereka, maka susahkanlah dia". (HR. Muslim No 1828)



«الإِمَامُ رَاعٍ وَهُوَ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ».


“Imam/Khalifah itu laksana penggembala, dan hanya dialah yang bertanggungjawab terhadap gembalaannya.” [Hr. Bukhari dan Muslim]


Pemimpin dalam Islam adalah sebagai pelayan umatnya. Sudah seharusnya kebutuhan umat menjadi prioritas. Termasuk kebutuhan hidup dalam keadaan aman dan nyaman. Dipastikan kebutuhan hidup terpenuhi dengan diadakannya lapangan pekerjaan, tidak ada lahan kosong yang ditinggalkan oleh pemiliknya setelah sekian tahun, semua akan diberdayakan untuk kebutuhan umat. Kebutuhan hidup menjadi kebutuhan dasar yang harus pemimpin penuhi. Sehingga umat jauh dari aktivitas kriminalitas. Suasana keimanan pun menjadi hal penting sehingga umat senantiasa hanya tunduk kepada syariat.


Maka ketika terjadi kriminalitas, pemimpin akan bertindak sesuai dengan hukum syariat yang didalamnya terdapat efek jera dan penembus dosa. Jera sehingga umat akan jauh melakukan aktifitas kriminalitas. Sebagai penebus dosa karena dilakukan oleh seorang pemimpin yang sesuai dengan syariat, yaitu seorang Khalifah dalam naungan Daulah Khilafah Islamiah. Karena Islam adalah Rahmat bagi seluruh dunia.

Wallahu'alam.[]

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم