TERUNTUK KAMU YANG SAMPAI SAAT INI MASIH KUAT DAN BERTAHAN

 


@Ghaziatia


Halo sabahat sholihah yang dirahmati Allah. Tau nggak si betapa mulianya seorang pengemban dakwah yang menyampaikan risalah islam kepada orang banyak. Bahkan Rasulullah saw juga memuji seorang pengemban dakwah meskipun ilmunya tidak seberapa.  "Kata Nabi SAW, boleh jadi orang yang mendengarkan, artinya orang yang menjadi mad'u, yang kita dakwahi itu lebih tahu, lebih paham". Pujian tersebut menandakan bahwa betapa mulianya seorang pengemban dakwah. 


Oh iya, dakwah itu hukumnya wajib loo! Jika umat meninggalkan dakwah maka siap-siap umat muslim akan dihinakan. Siap-siap pula Allah akan mendatangkan adzab Nya. Itulah betapa pentingnya dakwah. 


Namun di saat era kita yang sekarang ini, sebagian orang enggan untuk berdakwah dengan berbagai alasan. Ada yang malu nanti dicap nggak gaul, takut nanti dijauhi, takut dikatain "radikal nih!",  apalagi di era sekarang kalau kita menyampaikan suatu kebaikan dan itu dianggap menghalangi kesenangan seseorang kita langsung dicaci-maki, dikatain macem-macem, dsb. 


Banyak banget ya tantangan buat dakwah. Hal ini yang bikin orang enggan berdakwah dan akan cenderung membiarkan kemaksiatan di sekitar nya.


Hidup adalah pilihan ya sahabat sholihah. Dan pilihan terbaik seorang muslim adalah jalan dakwah. Jalan yang mendaki lagi sukar, jalan yang sepi akan kenikmatan duniawi. Bukan jalan yang membuat nyaman dan terlena. Namun inilah jalan yang mengantarkan pengembannya menuju keindahan yang hakiki. Maka beruntunglah para pengemban dakwah yang masih istiqomah dalam jalan dakwahnya. 


Teruntuk para pengemban dakwah yang masih  istiqomah dalam jalan dakwahnya. Berikut 5 Cara MENG-ISTIQOMAHKAN diri di jalan dakwah sebagai punguat kita yang disampaikan oleh Ust. Ismail Yusanto |


1. Mendudukkan, apa sebenarnya yang mau kita cari dalam hidup yang singkat ini? 

 

Kalau kita tidak tuntas menjawab ini, maka hidup kita akan penuh dalam kebimbangan.

 

2. Lihat sekeliling kita, ternyata kalau kita perhatikan, hidup ini hanya sekedar begitu saja. 

 

Yang tinggi karirnya, akhirnya akan habis, berakhir. Begitu saja.

 

3. Lihat kasus orang-orang yang berhenti dari perjuangan dakwah.

 

Sejauh yang saya lihat, mereka tetap zero dari alasan yang mereka gunakan untuk meninggalkan dakwah.

 

Meninggalkan dakwah karena ingin mengejar dunia, ternyata enggak dapat juga. Kalau sudah tahu mereka itu akhirnya begitu, kenapa harus kita ikuti jejak mereka?

 

4. Rasakan nikmatnya kelezatan berdakwah. 

Sebab para pengemban dakwah harusnya merasakan lezatnya sesuatu yang bagi orang biasa, mereka tidak diberikan kelezatan itu. Kalau kita tidak bisa merasakan kelezatan dalam menjalankan amanah-amanah dakwah, maka berhati-hatilah, itu tanda bahaya.

 

5. Jaga Qiyamul Lail 

Seorang pengemban dakwah, setiap malam harus shalat tahajud, menemui Rabb-Nya. Memohon agar dikuatkan pundaknya dalam menjalankan amanah


Semoga kita selalu dijaga dan diistiqomahkan di jalan dakwah oleh Allah swt. Aamiin. Yuk fastabiqul khoirot, jangan sampai kita menyesali dikemudian hari. Bukankah Allah berfirman:



يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah disiapkannya untuk hari esok; dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Qs. [59]: 18)

Jadi, setiap muslim harus introspeksi terus apa yang telah diperbuatnya untuk masa depannya. "Hari esok" dalam ayat tersebut mengandung makna: hari esok yang dekat yaitu dunia, dan hari esok yang jauh yaitu akhirat. []

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم