Fomo, Hedonis, dan Sekulerisme

 


Oleh : Yanti Ummu Haziq


Akhir-akhir ini kita di hebohkan dengan kabar akan datangnya grup band asal London, (inggris )yang katanya ini pertama kalinya mereka akan datang ke Indonesia. 


Di kutip di Kompas.TV (12 Mei 2023), bahwa boy band asala London Inggris ini akan menggelar konser di Jakarta Indonesia pada tanggal 15 November 2023 di Stadion GBK dalam Cold Play Music of the spheres world Tour. 


Mungkin bagi beberapa penggemar Coldplay momen ini adalah momen yang mereka tunggu-tunggu, bahkan banyak sekali yang rela bertarung di depan gadget untuk mendapatkan tiket atau di sebut war ticket. Promotor pun sudah merilis harga resmi tiket konser coldplay play, mulai dari 800ribuan sampai 11 juta. 


Bahkan untuk tiket termahal di kategorikan ultimate experience, ada beberapa keistimewaan mendapatkan sejumlah akses eksklusif, mulai dari mendapatkan kursi tur backstage ColdPlay, hingga mendapatkan akses berfoto di panggung konser Coldplay. 


Harga tiket yang sampai 11 juta dan itu pun belum termasuk pajak, bisa habis dalam jangka waktu 10 menit saja, banyak orang yang bertempur di jaringan on line demi mendapatkan tiket tersebut. 


Dalam hal ini dalam konten Tik tok Ari Ginanjar Agustian menyebutkan bahwa fenomena ini di namakan dengan Istilah Fomo. Fomo adalah singkatan dari Fear of Missing out atau arti Indonesianya adalah Takut ketinggalan, yaitu takut menjadi orang yang tidak kekinian. 


Dia menerangkan Fomo Coldplay ini bukanlah fans Coldplay  tetapi mereka cuma latah atau ikut-ikutan Fomo. Dan Fomo Coldplay ini ada 2 macam yaitu pertama ingin eksis biar di bilang kekinian dan ikut trend, yang ke dua adalah ingin relasi dan bisa di terima dalam kelompok gaul. Di akhir konten dia pun mempertanyakan kepada netizen, apakah mereka fans asli atau hanya ikut-ikutan saja. 


Belum lagi di negaranya sendiri grup band ini sering mengkampanyekan LGBT, dan mereka adalah atheis yaitu tidak percaya adanya Tuhan. Dan hal ini membuat MUI dan beberapa Ulama menentang kedatangannya. 


Jika kita telaah, bagaimana bisa Fomo (fear ofmissing out) ini, sebegitu antusiasnya orang-orang menyambut kedatangan grup band ini. 


Hedonis atau gaya hidup Zaman sekarang ini bisa memancing setiap orang untuk mengikuti hal-hal yang sebenarnya di dalam hidup mereka itu tidak lah penting. Fenomena cuma sekedar ikut-ikutan ini hanya karena ingin di pandang orang lahir akibat tidak adanya tujuan hidup yang benar, Tujuan hidup yang mempunyai dasar positif untuk meraih sesuatu hal di depan. 


Banyak orang mengikuti gaya hidup seperti ini hanya untuk mencari hiburan yang semu, mereka hanya terhibur hanya dalam jangka waktu beberapa jam saja, akan tetapi setelah itu kembali lagi ke kehidupan yang tanpa tujuan. 


Belum lagi pada sistem kapitalisme yang di terapkan saat ini, para penyelenggara acara hanya akan memikirkan keuntungan secara materi semata tanpa mempedulikan acara ini baik atau tidak. Mereka dengan sengaja menjual harga tiket yang fantastis, karena dengan begitu mereka bisa mendapatkan keuntungan yang besar. 


Para pembeli tiket pun terlihat akan melakukan berbagai cara dengan cara apapun demi mendapatkan tiket tersebut, mereka tidak peduli meskipun harga tiket sangat mahal, alhasil yang dapat memperoleh tiket adalah kalangan orang-orang banyak duit. 


Adanya Sekulerisme di kehidupan sekarang pun menjadi penyebabnya, karena para pemburu tiket ini tidak peduli adanya misi yang akan di sebarkan oleh grup band ini, mereka pun tidak perduli dengan kepercayaan grup band ini yaitu Atheis. Makan dari Atheis  adalah tidak mengakui adanya Tuhan. 


Semua ini terjadi karena lemahnya akidah, mereka tidak peduli dengan keyakinan atau pun misi apa yang di bawa oleh grup band tersebut. Karena di benak mereka yang penting mereka tidak ketinggalan zaman dan di akui keberadaannya. 


Di dalam Islam tidak mengajarkan umat manusia untuk hidup Hedonis, karena dari segi pendidikan pun Islam akan berarah pada tujuan hidup. Islam mengajarkan setiap orang agar tidak tertipu dengan urusan Dunia, apalagi sombong dan takabur, oleh karena itu perlu menanamkan pemahaman tentang : Dari mana manusia berasal, Apa tujuan hidup di Dunia dan Hendak ke mana setelah kehidupan ini. 


Di dalam Islam pun akan diberikan pemahaman hukum dari LGBT. Tidak mengakui adanya Tuhan merupakan hal yang sangat bertentangan dengan Akidah Islam. Setiap Muslim pasti akan mematuhi semua aturan yang Allah SWT berikan untuk menjalani kehidupannya. 


Oleh karena itu dengan mempelajari dan mengamalkan Islam secara kaffah maka tidak akan ada kehidupan Hedonis, fenomena Fomo dan sekuler. Setiap Manusia akan memahami bagaimana mereka menjalani dan mengatasi kehidupan di Dunia, karena Islam adalah Agama yang sempurna. Wallahu a'lam bisshawab.[]

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم