Endah Sulistiowati
Dir. Muslimah Voice
Sejumlah konser musik artis luar negeri di tanah air terselenggara sejak awal 2023 ini. Di semester ke dua tahun ini pun jadwal konser musik masih terus berlanjut. Lebih dari 10 artis solo dan grup memilih Indonesia sebagai tempat untuk konser musik.
Meskipun banyak artis yang menjadwalkan konsernya di Indonesia. Setidaknya ada tiga artis yang konsernya dinilai fenomenal, yaitu: BlackPink yang sukses menggelar konser pertengahan Maret lalu, Suga BTS yang konser akhir Mei ini, dan yang ke tiga adalah Coldplay grup musik asal Inggris yang terjadwal 15 November nanti.
Konser grup musik Coldplay inilah yang menuai pro-kontra di tengah masyarakat. Selain karena war ticket yang banyak dikeluhkan oleh para penggemarnya, juga sikap personel grup itu sendiri.
Coldplay Menilai Indonesia
Bytheway, Coldplay dikabarkan sempat ingin menggelar konser 'A Head Full of Dreams Tour' di Indonesia pada 2017 lalu. Namun, rencana tersebut dibatalkan. Apa alasannya?
Menurut beberapa sumber, Coldplay dikabarkan pernah menolak untuk menggelar konser karena Indonesia dinilai gagal dalam menangani isu lingkungan. Diketahui, Coldplay adalah salah satu musisi yang gencar menyuarakan masalah lingkungan. Bahkan, Music of the Spheres World Tour yang sedang berjalan mengusung energi berkelanjutan dan ramah lingkungan. Sedangkan Indonesia masih punya segudang PR masalah lingkungan, seperti polusi udara, sampah, hingga deforestasi atau penebangan hutan.
Selain masalah lingkungan, Coldplay juga disebut enggan mampir karena mereka mengusung inklusivitas dalam tur, yakni menyediakan akses yang mudah bagi seluruh masyarakat hingga penerimaan terhadap berbagai golongan.
Indonesia adalah salah satu negara yang dinilai masih memiliki sejumlah konflik horizontal, seperti akibat perbedaan ras, keyakinan, gender, hingga seksualitas.
Selain itu, Indonesia juga dinilai masih belum banyak menyediakan fasilitas dan pelayanan publik yang ramah kelompok disabilitas meskipun sejumlah wilayah mulai menyediakan fasilitas tersebut.
Umat Islam Indonesia Menilai Coldplay
Ternyata kondisi saat ini berbalik 180°. Kedatangan Coldplay justru menuai polemik di negeri muslim terbesar di dunia ini. Penolakan-penolakan terus disuarakan dari kota hingga pelosok negeri.
Penolakan sebelumnya berasal dari Persaudaraan Alumni (PA) 212 menyatakan akan melakukan aksi penolakan kedatangan Coldplay ke Indonesia karena dianggap mendukung komunitas LGBT. Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin menegaskan, pihaknya siap menggelar demo besar-besaran apabila konser Coldplay tetap digelar.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menolak konser Coldplay di Indonesia. Sebab, group band asal Inggris itu turut mendukung lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Ketua MUI Bidang Seni Budaya dan Peradaban Islam, KH Jeje Zaenudin mengatakan, dirinya mendukung statemen Wakil Ketua MUI Buya Anwar Abbas yang menolak konser Coldplay.Menurut KH Jeje Zaenudin, seharusnya konser dan kegiatan apapun yang bertentangan dengan nilai -nilai luhur dan falsafah hidup yang dianut bangsa Indonesia harus ditolak.
Organisasi maupun kelompok masyarakat, makin banyak yang menyuarakan penolakan terhadap rencana konser musik Coldplay November nanti. Mereka menganggap rekam jejak Coldplay akan membawa pengaruh buruk bagi generasi. Seakan dengan track record-nya Coldplay selama ini justru akan membuka kran makin menjadinya LGBT di Indonesia.
Pemerintah sebagai perwujudan dari negara, harusnya menjadi benteng pertahanan terdepan untuk melindungi masyarakat dan generasi dari daya rusaknya LGBT. Bagaimanapun konser ini tidak ada untungnya bagi rakyat
Karena yang mendapatkan untung tentu saja pihak penyelenggara dan pendukungnya, negara pun tidak akan mendapatkan keuntungan yang signifikan.
Penolakan konser Coldplay, bukan lagi pembahasan intoleran, tidak menjunjung perbedaan, dsb. Tapi ini adalah bentuk perlindungan terhadap generasi yang bisa masyarakat berikan. Negara benar-benar sudah lepas tangan jika sampai 15 November 2023 nanti konser Coldplay ini tetap berjalan.[]