The Meaning Of Mudik

  


@Ghaziatia


Mudik (oleh KBBI disinonimkan dengan istilah pulang kampung) adalah kegiatan perantau/pekerja migran untuk pulang ke kampung halamannya. Mudik alias pulang kampung sudah menjadi tradisi turun temurun setiap menjelang lebaran di Indonesia. Lebih dari 50% penduduk kota-kota besar melakukan mudik (pulang kampung) yaitu dari wilayah urban menuju wilayah sub urban atau pedesaan. Biasanya hal yang terjadi adalah kemacetan panjang, transportasi umum penuh, dll. 


Mudik lebaran memanglah hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh para perantau. Hal ini menjadi momentum terbaik bertemu keluarga melepas rindu, saling bermaafan, silaturrahmi dan merayakan lebaran bersama. Saat ini mudik lebaran tidak hanya dilakukan oleh masyarakat muslim saja tetapi sudah menjadi tradisi tahunan yang tidak dapat dipisahkan dengan komunitas masyarakat Indonesia.


Dalam kebiasaan mudik, sebenarnya telah membawa suatu pesan dan hikmah yang terkandung di dalamnya. Mudik artinya kembali ke tempat asal. Dalam hal ini yang perlu kita ingat bahwa tempat berpulang kita adalah ketika kita kembali kepada Allah Swt. Ketika mudik lebaran orang-orang menyiapkan perbekalan terbaiknya untuk pulang yang bisa jadi disiapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Namun ketika kita nanti yang sudah pasti mudik juga dalam arti berpulang kepada Allah SWT, apakah kita sudah benar-benar mempersiapkan bekal terbaik untuk kepulangan kita? 


Ketika mudik apakah yang tidak punya bekal bisa pulang?  pastilah susah pulang. Begitu pun halnya dengan mudik kita ke akhirat, kalau tidak punya bekal juga pasti susah pulang, bisa jadi nyangkut dulu di tempat lain. Sejatinya tempat kita sekarang ini bukanlah rumah kita yang sesungguhnya. Karena rumah kita yang sesungguhnya itu di akhirat di surganya Allah SWT kalau sukses membawa bekal pulang.


Sementara, dari kemacetan yang terjadi selama mudik, sejati mengingatkan kita akan antrean manusia saat yaumul hisab. Kepadatan kepenatan menunggu hisab antrean saat kita mudik berpulang kepada Allah SWT, persoalan terbesar apakah bekal kita cukup? 


Maka dari itu fokus kita di dunia yang sementara ini adalah mencari perbekalan yang terbaik untuk mudik kita kepada Allah SWT.


Lalu apa bekal yang bisa kita siapkan untuk mudik kita? Yaitu meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. Pahami tujuan penciptaan manusia, dalam Qs Adz Zariat ayat 56 


وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ


Artinya: Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

Jangan sampai kita sukses di dunia tapi kita tidak sukses di akhirat. Karena orang yang paling sukses adalah yang paling baik mempersiapkan akhiratnya. 


Wallahualam bissawab

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم