Antara Israel dan Kanjuruhan: Dibalik Gagalnya Piala Dunia U20 di Indonesia?




Endah Sulistiowati
Dir. Muslimah Voice


Laga Piala Dunia U20 yang  rencananya akan dimainkan pada 20 Mei 2023 mendatang di Stadion Gelora Bung Karno batal! Keputusan pembatalan ini diambil usai pertemuan antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Doha, Qatar, Rabu (29/3/2023). (https://hidayatullah.com/berita/2023/03/30/248788/fifa-batalkan-indonesia-jadi-tuan-rumah-piala-dunia-u-20-alasanya-tragedi-kanjuruan-bukan-israel.html)


Lalu apa yang menjadikan FIFA membatalkan Indonesia sebagai penyelenggara Piala Dunia U20?


Di laman web Hidayatullah.com disebutkan bahwa kasus musibah Kanjuruan yang  menelan korban meninggal sebanyak 132 penonton menjadi pertimbangan FIFA. Bukan masalah penolakan masyarakat Indonesia terhadap Tim Nas Israel.


Di laman web Hidayatullah.com disebutkan bahwa kasus musibah Kanjuruan Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada 1 Oktober 2022, yang  menelan korban meninggal sebanyak 132 penonton menjadi pertimbangan FIFA. FIFA tidak menyinggung masalah penolakan masyarakat Indonesia terhadap Tim Nas Israel.
 

Tidak menyinggung tentang penolakan masyarakat terhadap Tim Nas Israel bukan berarti hal tersebut tidak menjadi pertimbangan, kan?


Karena di beberapa laman berita juga disebutkan penolakan masyarakat Indonesia terhadap Timnas Insrael-lah yang menjadi pertimbangan Presiden FIFA untuk mengganti tempat penyelenggaraan Piala Dunia.


Di laman bisnis.co disebut bahwa salah satu alasan FIFA mengambil kebijakan ini adalah munculnya gelombang penolakan yang dilakukan oleh beberapa tokoh dan atau organisasi terhadap timnas Israel.


Seperti diketahui, Israel menjadi salah satu peserta Piala Dunia U-20 yang semula rencananya akan dihelat di Indonesia. Akan tetapi, beberapa orang dan organisasi menolak sebagai bentuk solidaritas mereka kepada Palestina. Israel merupakan penyebab Palestina menderita sejak beberapa tahun terakhir.


I Wayan Koster gubernur Bali dan Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah termasuk dua orang yang menolak masuknya Timnas Israel masuk ke Indonesia. Bahkan Ganjar Pranowo mengutip ideologi yang dicetuskan oleh Presiden pertama RI, Ir. Soekarno, tentang perlawanan terhadap Israel yang dikaitkan dengan imperialisme. Seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 45 itu sendiri.


Berikut ini adalah 13 tokoh dan atau organisasi yang menolak timnas Israel di Piala Dunia U-20:


1) Gubernur Bali I Wayan Koster
2) Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
3) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
4) Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
5) Partai Amanat Nasional (PAN)
6) Majelis Ulama Indonesia (MUI)
7) Boycott, Divestment, dan Sanction (BDS)
8) Indonesia Medical Emergency Rescue Committee (MER-C)
9) Aqsa Working Group (AWG)
10) Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI)
11) Aliansi Solo Raya (Ansor)
12) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI)
13) Massa FPI, Alumni 212, GNPF


Akibat dari gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U20 maka gagal pula Timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia tahun ini. Timnas Indonesia U-20 dipastikan tidak bisa berpartisipasi di Piala Dunia U-20 setelah status tuan rumah dicabut.


Ini disebabkan Garuda Nusantara bisa lolos ke Piala Dunia U-20 2023 dengan jatah tuan rumah. Ketika status tuan rumah dicabut, maka Indonesia tidak mendapatkan slot yang disediakan FIFA tersebut.


Gagalnya Timnas Indonesia U20 berlaga di ajang Piala Dunia tentu menuai banyak kekecewaan. Baik dari pemain maupun pencinta sepak bola. Timnas Indonesia U-20 sebenarnya bisa bermain di Piala Dunia U-20 andai skuat Garuda masuk empat besar Piala Asia U-20 2023. Masalahnya Indonesia terhenti di fase grup sehingga Indonesia tidak berhak bermain di Piala Dunia U-20 2023. Sehingga Timnas Indonesia U20 harus lebih kuat dalam berjuang jika mau tampil di laga Piala Dunia.



Kegagalan inilah yang menjadikan beberapa netizen berkomentar jangan campur aduk-kan antara sepak bola / olah raga dengan politik!


Politik itu adalah induk dari segala urusan. Mengurusi urusan rakyat itu bermuara pada politik. Sehingga politik bukan semata-mata urusan kekuasaan. Dan olah raga tentu saja masuk pada ranah yang harus diurusi oleh politik. Karena politik bisa masuk di ranah manapun, sederhananya begitu.
 

Meskipun Indonesia sudah gagal menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U20, namun masalah ini tetap harus diluruskan. Agar tidak ada yang berkoar-koar tidak ada hubungannya antara politik dan olah raga.


Sebagai bangsa yang beradab, Indonesia memiliki pegangan dalam berbuat. Ada UUD 1945 dan undang - undang yang lain sebagai landasan bagaimana cara bersikap.
 

Sebagaimana yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945 "Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."
 

Sangat jelas di situ, Indonesia tidak menerima jenis penjajahan apapun. Maka jika menerima Timnas Israel hadir di Indonesia, secara implisit mengakui Israel sebagai negara. Padahal track record Isreal sebagai penjajah negara Palestina terekam di berbagai media.


Bagaimana masih mau bilang jangan campur adukkan olah raga dengan politik?

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم