Endah Sulistiowati
Dir. Muslimah Voice
Beberapa hari lalu Blackpink tengah menggelar konser bertajuk 'WORLD TOUR [BORN PINK]' di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada akhir pekan ini. Konser dibagi menjadi 2 hari, yakni 11-12 Maret 2023. Bertepatan dengan gelaran konser akbarnya di Jakarta, Blackpink dan Blink mendapat kabar baik. Grup K-pop pelantun 'Pink Venom' tersebut baru saja memecahkan rekor sebagai kelompok penyanyi perempuan yang paling banyak didengar di Spotify seluruh dunia. Penghargaan ini dikeluarkan oleh 'Guiness World Records' pada Sabtu kemarin, dikutip dari Korea Herald, Minggu (12/3/2023).
Grup K-Pop ini memiliki 4 anggota, yakni Jisoo, Jennie, Lisa, dan Rose.
Sejak debut mereka pada 2016 lalu, pamor BLACKPINK semakin meroket hingga menjdi salah satu girl group terbaik di dunia. Terlepas dari ke-populerannya, ada pertanyaan besar, seberapa besar pengaruhnya pada generasi di negeri muslim terbesar di dunia ini?
Sebagai girlband Korea terpopuler, pasti Blackpink memiliki banyak penggemar tidak hanya di Indonesia tapi di juga seluruh dunia. Dunia kapitalis paham benar dengan soal ini. Sehingga Blackpink laris manis menjadi Brand Ambassador (BA) sebuah produk dengan harga yang sangat fantastis.
Pada tahun 2020, Rose menjadi brand ambassador Yves Saint Laurent. Di bulan September member kelahiran Selandia Baru ini hadir di met gala mengenakan produk Saint Laurent bersama dengan Direktur Kreatif Anthony Vaccarello. Setahun kemudian, Rose terpilih menjadi ambassador Tiffany & Co. Merek perhiasan Amerika Serikat ini meraup banyak untung setelah memasang foto Rose untuk salah satu produknya. Lewat media sosial mereka sendiri, Tiffany & Co. memperoleh postingan tambahan sebesar USD585.000 berkat kemitraan tersebut.
Ini baru satu dari member Blackpink, belum yang lainnya.
Dari sisi fashion, tentu sebagai bagian dari muslimah penulis sangat miris. Semua baju kurang bahan, memperlihatkan lekuk tubuh sangat dielu-elukan para gadis-gadis yang notabene mereka juga muslimah. Mereka sangat toleran sekali dengan para idol tersebut, toh mereka bukan muslim. Begitu pikir mereka.
Sadarkah kita, ketika kita turut berkontribusi dalam kemaksiatan, maka kita juga kecipratan dosanya.
Yang lebih parah lagi. Kedatangan Blackpink sangat diapresiasi oleh pemerintah Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan mudahnya panitia dalam mengurus segala perijinan. Hmmm. Sadarkah wahai orang yang duduk di pemerintahan bahwa tugas mereka adalah menjaga generasi. Bukan malah memfasilitasi anak-anak muda mencontoh hidup hedon serba bebas.
Jika konser-konser seperti ini terus berlanjut di negeri muslim terbesar di dunia ini, sudah berapa banyak generasi kita yang akan menjadikan para idol tersebut menjadi "inspirasi". Menjadikan mereka contoh dan memuja demi sebuah "halu". Astaghfirullah.
Padahal di sisi lain Islam sangat menjaga kemurnian aqidah generasi. Melindungi mereka dari intervensi tsaqofah asing. Lha ini, malah mengundang, memfasilitasi, dan mengapresiasi yang di luar Islam. Na'udzubillah.[]