Endah Sulistiowati (Dir. Muslimah Voice)
Memasuki bulan Ramadhan, suasana tiba-tiba menjadi syahdu. Di tiap sudut kota maupun desa yang terdengar adalah alunan bacaan Al-Qur'an. Dari yang bacaannya indah Tartil, hingga suara anak-anak yang terbata-bata. Tapi semua membuat Ramadhan semakin selalu dirindu. Bahkan saya (penulis) merasakan rindu yang membuncah andai ini di masa Rasulullah, andai ini di masa para sahabat, andai saat ini ada para Khalifah. Masya Allah, menuliskan saja hati saya bergetar.
Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan umat manusia sebagai mukjizat. Al-Qur’an juga menjadi bukti yang tak terbantahkan akan kebenaran Nabi Muhammad sebagai Rasulullah sekaligus kebenaran Islam sebagai agama rahmatan lil’alamin. Adapun salah satu keutamaan membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan ialah Pahala yang berlipat ganda. Secara umum kita sangat memahami ini. Hingga banyak dari kita yang berlomba-lomba menghantam tilawah Al-Qur'an di bulan Ramadhan.
Rasulullah SAW bersabda, “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf,” (HR.At-Tirmidzi)”
Bagaimana bagi umat Islam yang belum bisa membaca Al-Qur'an dengan lancar?
Sementara bagi umat Islam yang belum lancar dalam membaca dan mengkhatamkan Al-Qur’an, Allah SWT tetap berikan dua pahala. Rasulullah SAW bersabda, “Dan orang yang membaca Al-Qur’an, sedang ia masih terbata-bata lagi berat dalam membacanya, maka ia akan mendapatkan dua pahala,” (HR. Bukhari Muslim).
Masya Allah, murah sekali Allah obral pahala untuk kaum yang dicintai Rasul-Nya.
Bunda Sholihah, masing-masing fuqoha atau para ulama berbeda dalam menentukan apa saja yang harus kita jaga sebagai adab dalam tilawah Al-Qur'an. Di sini saya akan rangkumkan beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam tilawah Al-Qur'an.
Selain harus menutup aurat, ada adab lainnya yang perlu diikuti agar manfaat membaca Alquran dapat Bunda rasakan. Antara lain:
1) Membersihkan Mulut
Adab membaca Alquran yang pertama yakni dengan menjaga kebersihan mulut.
Membersihkan mulut termasuk dalam adab dalam membaca Alquran.
Hal ini dikarenakan mulut sebagai tempat makharijul huruf atau tempatnya keluar huruf dalam Alquran.
Seperti dalam hadits Rasulullah berkata,
عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ الْْمَانِ رَضِيَ اللهَ عَنْهُ قُالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ إِذَا قَامَ مِن اللَّيْلِ يَبَوْهسو ف
"Dulu, jika Nabi terbangun di malam hari, maka dia menyikat mulutnya dengan siwak," (HR Bukhari dan Muslim).
2) Dalam Keadaan Bersuci
Alquran adalah kitab suci yang mulia dan kewajiban umat Muslim untuk menjaganya dengan baik. Salah satu adab membaca Alquran berikutnya adalah dengan berwudu.
Rasulullah SAW bersabda,
"Jika ada seseorang berwudu dengan membaguskan wudunya, maka keluarlah dosa-dosanya dari kulitnya sampai dari kuku jari-jemarinya,” (HR. Muslim).
Ayat ini menekankan pada kehormatan besar sebagai Muslim untuk menunjukkan rasa hormat yang luar biasa terhadap-Nya.
3) Duduk dengan Menghadap ke Arah Kiblat
Seorang hamba harus berada dalam posisi duduk yang baik dalam menjalankan amalan ibadah membaca Al-Qur'an dalam menunjukkan ketundukan terhadap penghambaannya kepada Allah SWT, serta membuktikan kerendahan dan ketundukan kepada-Nya. Sesuai dengan ayat Al-Qur'an yang tercantum dalam QS. Al-Baqarah ayat 144 yang berbunyi:
قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى ٱلسَّمَآءِ ۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَىٰهَا ۚ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّوا۟ وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُۥ ۗ وَإِنَّ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ ٱلْحَقُّ مِن رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا ٱللَّهُ بِغَٰفِلٍ عَمَّا
Artinya: "Sungguh kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al-Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yan mereka kerjakan."
4) Membaca Ta'awudz
Setiap kali membaca Al-Qur'an hendaknya terlebih dahulu diawali dengan membawa ta'awudz yaitu ungkapan meminta perlindungan kepada Allah SWT dari godaan setan yang terkutuk.
Melansir buku Mendidik Anak oleh Ahmad Syarifuddin, menurut sebagian ulama, hukum mengawali dengan ta'awudz adalah wajib karena itu perintah Allah SWT, sedangkan sebagian ulama yang lain menghukumi sunah.
Adab ini tertulis dalam ayat Al-Qur'an dalam QS. Al-Nahl ayat 98 yang berbunyi:
فَإِذَا قَرَأْتَ ٱلْقُرْءَانَ فَٱسْتَعِذْ بِٱللَّهِ مِنَ ٱلشَّيْطَٰنِ ٱلرَّجِيمِ
Artinya:"Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari Syaiton yang terkutuk."
5. Membaca dengan Tartil dan Memperhatikan Tajwid
Imam Jaluddin al-Suyuthi dalam kitab Al-Itqan fi Ulumil Qur'an, disunnahkan membaca Al-Qur'an secara tartil. Allah SWT berfirman, "Dan bacalah Al-Qur'an dengan benar-benar tartil." Abu Dawud dan yang lain meriwayatkan dari Ummu Salamah bahwa dia menerangkan caranya Rasulullah SAW membaca Al-Qur'an: "Bacaan yang dapat ditarfsirkan, satu huruf satu huruf."
Di dalam Shahih al-Bukhari dari Anas bahwa dia ditanya tentang bacaan Rasulullah SAW, maka dia berkata, "Bacaannya adalah panjang. Beliau membaca Bismillahirrahmanirrahim. Beliau membaca panjang pada Allah, ar-Rahman, dan ar-Rahiim."
6) Memegang Al-Qur'an dengan Tangan Kanan
Dengan memenuhi Sunnah Nabi, seseorang harus memegang Alquran di tangan kanannya untuk menunjukkan adab membaca Alquran berikutnya.
Diriwayatkan oleh Hazrat A`ishah (R.A):
“Nabi SAW menggunakan tangan kanannya untuk mengoleskan parfum, makan, dan menggunakan tangan kirinya di toilet atau saat menghilangkan kotoran,” (Abu Daud)
Artinya, Rasulullah SAW selalu menggunakan tangan kanan-Nya dalam melakukan pekerjaan hasan (kebaikan) dan menggunakan tangan kiri-Nya untuk melakukan perbuatan lain.
7) Meletakkan Al-Qur'an Ditempat yang Mulia
Artinya, jika kita tidak memegang Al-Qur'an disaat tilawah, maka kita letakkan Al-Qur'an di atas meja, bantal, atau tempat-tempat yang lebih tinggi. Jangan sampai kita meletakkan Al-Qur'an dilantai atau sejajar dengan tempat kita duduk.
Hal ini sebagai bukti bahwa kita mengagungkan Al-Qur'an sebagai mukjizat terbesar Rasulullah dan sebagai kalam Illahi.
8) Menutup Dengan Doa
Menurut Syaikh Muhammad Makki dalam kitab Nihayatul Qaulil Mufid fi Ilmit Tajwid, ini dianjurkan untuk doa penutup dalam adab membaca Alquran.
“Shadaqallahul ‘adziim wa balagha rasuuluhul kariim wa nahnu ‘alaa dzaalika minasy syaahidin”
Yang artinya adalah, “Maha benar Allah Yang Maha Agung dan Rasulnya yang mulia telah menyampaikan dan kami atas hal itu termasuk orang-orang yang bersaksi.”
Nah, Bunda Sholihah itu tadi 8 adab membaca Al-Qur'an yang saya rangkumkan beserta dalil-dalilnya. Harapannya, semoga kita semakin baik dalam memperlakukan Al-Qur'an tidak hanya dalam membaca saja, namun juga memahami makna yang terkandung di dalamnya.
Jangan lupa niatkan setiap amal baik kita karena Allah. Termasuk dalam tilawah Al-Qur'an atau membaca Al-Qur'an, kita niatkan ibadah karena Allah. Karena syarat diterimanya amal itu ada 2, yaitu: niat ikhlas karena Allah dan caranya benar sesuai tuntunan Rasulullah SAW.
Karena bagaimanapun Al-Qur'an adalah sumber hukum bagi umat Islam. Sebagai pedoman dalam melaksanakan setiap aktivitas. Agar amal kita adalah amal yang diterima oleh Allah SWT. Wallahu'alam.[]