Oleh : Finanzi Raizah S.Pd
(Anggota Komunitas Penulis Peduli Umat)
Bulan Rojab menjadi momen penting bagi kaum muslimin, karena di bulan ini ada peristiwa agung yakni isra' mi'raj yang sangat bermakna bagi kaum muslimin. Tidak hanya peristiwa isra' mi'raj saja namun bulan Rojab juga momen menyedihkan bagi kaum muslimin, yaitu tepat pada bulan Rojab bertepatan dengan tanggal 3 Maret 1924 bagi sebuah pelindung kaum muslimin yaitu Khilafah Islamiyyah dihancurkan oleh Inggris melalui musthafa kemal attaturk. Runtuhnya khilafah memang sengaja ditutupi oleh sebagian orang, hingga banyak kaum muslim yang tak menyadari bahwa peristiwa itu begitu penting.
Semenjak bulan Rojab tepatnya 03 Maret 1924, ummat Islam tak lagi memiliki institusi yang satu, mereka dipecah menjadi negeri-negeri kecil, seolah-olah diberi kemerdekaan namun nyatanya mereka tetap dijajah, merdekanya hanya semu belaka. Tak hanya itu, umat Islam tak lagi memiliki perisai , tak lagi memiliki pelindung sejak saat itu. Umat Islam pun tak lagi memiliki kekuatan, karena dipecah belah dan disekat oleh ikatan nasioanalisme, para penjajah menyibukkan sebagian umat Islam lain dengan masalah kecil, agar tak lagi ingat tentang pentingnya persatuan umat. Ibarat anak-anak yang tak lagi memiliki ibu, mereka kesana kemari tak tentu arah, beginilah nasib umat Islam saat ini.
Di sebagian negara kita lihat, hingga kini kemalangan menimpa sebagian umat Islam, seperti Muslim Rohingya yang diusir dari negerinya dan diperkosa para muslimahnya, di Suriah bisa kita lihat pula, umat Islam berusaha lari dari negerinya meminta perlindungan dan pertolongan dengan menyebrangi lautan hingga banyak yang meninggal dunia untuk menyelamatkan diri dari kejamnya rezim, di Palestina yang terus terjajah oleh Israel, di Yaman umat Islam yang kelaparan, di Uyghur umat Islam terpenjara kemerdekaannya, di India umat Islam menjadi kaum minoritas yang dipersekusi dan masih banyak lainnya. Adapun sebagian umat Islam yang hidup dengan kondisi aman, mereka malah di nina bobokan dengan urusan kesenangan dunia.
Begitupun dengan hukum Islam yang telah berganti dengan hukum buatan manusia, yang bukannya akan menyelesaikan masalah, malah yang ada menambah masalah, namun mereka tetap berlaku sombong dengan tak mau memakai hukum Allah dan malah memusuhi mereka yang memperjuangkan kembali tegaknya syariat Islam, umat Islam menjadi asing dengan hukum Allah, mereka malah takut dengan kembali tegaknya sistem Islam karena monsterisasi yang dibangun oleh para penjajah, umat dibuat takut dan asing dengan aturan Islam.
Kini berpuluh tahun umat Islam hidup tanpa Khilafah masih banyak mereka yang menista Islam seenak hati, akibat hukum buatan manusia, LGBT semakin marak yang mereka mengatasnamakan HAM dan dengan bangga menunjukkan eksistensi diri, kedzaliman masih terus berlanjut oleh penguasa dan mereka memusuhi orang-orang yang ingin memperjuangkan kembali sistem Islam, menyebut dengan radikal dan berbahaya.
Keyakinan pada janji Allah akan kembalinya Sistem Khilafah ala minhajin nubuwwah harus menjadi satu kekuatan bagi kaum muslimin untuk memperjuangkannya. Kaum muslimin harus tertanam rasa kerinduan pada bangkitnya sistem Khilafah yang akan menaungi Umat Islam, yang akan menyatukan umat Islam secara keseluruhan. Kini kita lihat geliat semangat kebangkitan umat Islam mulai nampak, ummat mulai bangun dari tidur panjangnya, sebagian mulai menyadari pentingnya kewajiban ini, dan menyakini adanya secercah harapan akan kembalinya kejayaan umat Islam dan kaum muslim yang akan kembali memimpin dunia dan menaungi dunia dengan Rahmatan lil Alamin.
Insha Allah biidznillah....
Wa'allahu a'lam bi showab.[]