Oleh : Septa Yunis (Analis Muslimah Voice)
Miris, dunia anak kembali tercoreng, akibat dari perbuatan anak usia SD yang nir adab. Dikabarkan anak tersebut berhasil memperkosa anak usia TK. Seperti yang dilansir Liputan6.com, Bocah Taman Kanak-kanak (TK) di Mojokerto diduga telah menjadi korban perkosaan tiga anak Sekolah Dasar (SD). Korban mendapat perlakuan tak senonoh secara bergiliran dan dugaan kasus ini sudah ditangani aparat kepolisian setempat. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Mojokerto Ajun Komisaris Polisi Gondam Prienggondhani membenarkan bahwa pihaknya menerima laporan kasus tersebut. (Liputan6.com 20/01/2023)
Hal ini sebanarnya bukan kali pertama terjadi. Ada sederetan kasus asusila yang menyeret anak-anak di bawah umur. Baru- baru ini sempat viral juga, anak usia 12 hamil pergi ke dokter didampingi ibunya. Belum lagi, awal tahun dikejutkan juga dengan ratusan remaja meminta dispensasi nikah, dan kebanyakan dari mereka hamil duluan. Maraknya kasus asusila yang melibatkan anak di bawah umur ini salah satunya disebabkan oleh akses anak terhadap konten-konten dewasa. Mereka dengan bebas mengakses situs yang berbau pornografi. Di akhir tahun 2021, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) mengungkapkan, sekitar 34,5 persen anak laki-laki dan 25 persen anak perempuan sudah pernah melakukan kegiatan seksual.
Dari data tersebut, orang tua harus lebih waspada apa yang dilakukan oleh anak. Mengawasi, mengontrol, dan membatasi akses penggunaan internet. Selain itu, pemerintah juga berperan penting untuk menghentikan kegiatan yang nir moral tersebut. Berbagai cara pun dilakukan untuk meredam peningkatan seks bebas remaja ini. Diantaranya, dengan pelaksanaan sosialisasi pentingnya pendidikan seksual dan kesehatan reproduksi untuk mencegah seks bebas dan pernikahan dini.
Namun hal tersebut belum membuahkan hasil. Justru keadaan berbalik, pelaku seks mulai dari anak, remaja lahir begitu saja. Ini membuktikan negara gagal mengatasi bobroknya generasi saat ini. Gagalnya negara dalam mengendalikan pelaku seks di luar nikah tak lepas dari liberalisme buah dari kapitalisme yang diagungkan di negeri ini. Liberalisme menjadikan seseorang bebas untuk berperilaku, sehingga tidak ada rasa takut akan adanya Allah SWT yang mamantau dirinya 24 jam.
Dari semua persoalan di atas, akar permasalahannya adalah diterapkannya sosialisme yang menjadi asas negeri ini. Solusi yang tepat untuk permasalahan ini adalah dengan mengubah asas yang dianut negeri ini, yaitu dengan menjadikan Islam sebagai asas dalam berperilaku sehari-hari. Karena Islam memiliki aturan yang lengkap untuk mengatasi persoalan umat saat ini dan nanti.
Ketika Islam diterapkan, niscaya akan mampu membangun generasi yang bersih dan berkepribadian Islam, jauh dari seks bebas. Penanaman akidah dan menanamkan ketakwaan kepada setiap diri kaum muslim termasuk remaja dan anak-anak. Hal ini menjadi kewajiban negara, orangtua dan masyarakat. Dengan demikian, menerapkan Islam di seluruh aspek kehidupan adalah tanggung jawab kita bersama. Saatnya kita bangkit untuk generasi yang cemerlang di masa mendatang.