Oleh : Anita Humayroh
Perhelatan piala dunia yang berlangsung setiap lima tahun sekali selalu sukses menyita perhatian dunia. Ajang bergengsi yang berlangsung di negara Qatar saat ini tak pernah luput dari jutaan bahkan milyaran pasang mata. Tua muda, pria wanita, apapun profesi dan statusnya seolah melebur berirama menyaksikan jagoan mereka berlaga diatas padang rumput bak singgasana.
Namun ada yang menarik, timnas Maroko berhasil melempar timnas Spanyol dari perempat final yang artinya timnas Maroko sukses mengamankan kursinya menuju ke laga semifinal Piala Dunia tahun ini. Bahkan baru baru ini, muncul video viral di media sosial perihal aksi timnas Maroko mengibarkan bendera Palestina sambil melantunkan yel yel atau nyanyian yang ditujukan untuk saudara mereka Palestina dengan lirik yang menyentuh hati siapapun yang mendengarnya. (Viva.co.id 12122022)
Hal ini jelas menunjukkan dukungan secara total kepada saudara sesama muslim, yaitu saudara kita semua yang saat ini masih berjuang merampas kembali kemerdekaan mereka dari tangan zionis. Dukungan ini mereka perlihatkan didepan jutaan pasang mata dalam sebuah ajang dunia tanpa rasa takut sedikitpun. Alih alih merasa takut, aksi heroik mereka justru diperkuat dengan dikibarkannya bendera Palestina ditengah tengah lapangan megah stadion Qatar kala itu.
Seperti yang kita ketahui, saat ini saudara kita masyarakat Palestina masih berjuang merebut kembali tanah mereka dari penjajah Israel, dan ini bukanlah hal yang mudah dan singkat. Puluhan, ratusan, ribuan bahkan jutaan nyawa dan air mata mengiringi perjuangan mereka. Dunia pun tak bersuara. Diam seribu bahasa, menyaksikan sedikit demi sedikit kehormatan mereka di nista, mungkin termasuk kita.
Aksi yang dilakukan oleh timnas Maroko merupakan bentuk pembelaan dan ajakan kepada dunia untuk segera menyelesaikan konflik Palestina yang tak kunjung sudah. Dari aksi tersebut pula kita dapat mengambil pelajaran yakni, benar adanya bahwa ummat Islam ini seperti satu tubuh, ketika satu bagian tubuh sakit, pastilah bagian tubuh yang lainnya akan merasa sakit.
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى (رواه مسلم)
Dari An-Nu'man bin Bisyir dia berkata, bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: 'Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi di antara mereka adalah ibarat satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya)." (HR Muslim No 4685).
Maka, saatnya kita perkuat genggaman tangan dalam satu ikatan akidah, yakni akidah Islam. Akidah Islam yang hanya dapat dijaga dan diperkuat dalam sebuah sistem yang dapat menjaganya. Yakni sistem Islam dalam bingkai sebuah negara Islam.
Semoga kita bagian dari ummat ummat Rasulullah SAW yang senantiasa berpegang teguh terhadap apa yang telah Rasul wariskan, sehingga kelak kita hidup dalam kedamaian dan ketentraman abadi dibawah satu naungan, yaitu naungan Islam. Aamiin.
Wallahu'alam bisshowaab.