Tanah Surga yang Terjajah





Oleh : Septa Yunis (Analis Muslimah Voice) 

Orang bilang tanah kita tanah surga, tapi dijajah sumber daya alamnya. Nah, itu menggambarkan keadaan Indonesia saat ini. Indonesia yang sangat kaya akan sumber daya alam, ternyata tidak bisa menikmati. 

Bagaimana tidak, kekayaan alam Indonesia sudah dikuasai asing. Salah satunya freeport. Salah satu tambang emas terbesar di Indonesia itu sudah dikuasai asing. Kabarnya PT. Freeport Indonesia akan menambah investasi. 

Dilansir dari kumparan.com (6/10/2022), PT Freeport Indonesia akan menambah investasinya di Indonesia mencapai USD 18,6 miliar atau setara Rp 282,32 triliun (kurs Rp 15.179) hingga tahun 2041 nanti. Hal ini disampaikan oleh Chairman of the Board and CEO Freeport McMoRan, Richard C. Adkerson ketika memberikan orasi ilmiah di Institut Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Selasa (4/10).
Richard menjelaskan, PT Freeport Indonesia dalam periode 1973 hingga 2021 telah menggelontorkan dana investasi sebesar USD 18 miliar. Angka tersebut akan bertambah USD 18,6 miliar hingga 2041 mendatang.

Angka yang sangat fantastis. Freeport menguasai emas Indonesia sudah sangat lama. Berlangsung sejak tahun 1967-saat Rezim Orde Baru mulai meriberalisasi perekonomian nasional dengan mengeluarkan UU Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing-hingga saat ini. Dan tahun ini wacana penambahan investasi dicanangkan. 

Hal tersebut bukanlah kabar gembira untuk Indonesia. Indonesia melalui PT. Inalum membeli hak partisipasi pada PT. Rio Tirto yang dikonversi menjadi saham PT. Freeport, dan menggenapinya dengan membeli dari Freeport McMoran. Usut punya usut dana yang digunakan sumber pendanaannya dari surat utang atau Global Bond sebesar US$ 4 miliar atau sekitar Rp 58,4 triliun yang dicatatkan di Amerika Serikat (AS). Tentu hal ini juga berbunga besar. 

Jika dirasa Indonesia sudah menguasai sebagian tambang emas Papua, namun sebenarnya hanya ilusi. Sebuah propaganda rezim untuk mengelabuhi rakyatnya. Walaupun Freeport menjanjikan keuntungan yang makin besar untuk Indonesia melalui penambahan investasi. Padahal sejatinya sebesar apapun yang diberikan Freeport, Indonesia tetap rugi besar, karena harta miliknya dikuasai asing. 

Ironis, SDA Indonesia dibawah pengelolaan sistem Kapitalisme telah berhasil melegalkan asing untuk mengintervensi berbagai UU. Dengan sistem demokrasi dan kapitalisme tersebut, kekayaan alam dirampok secara institusional. Sehingga perusahaan asing dengan leluasa merampas harta kekayaan umat, termasuk tambang emas di Papua yang dikeruk Freeport

Berbeda dengan Islam, Islam sudah mengatur bagaimana cara mengelola hasil tambang dengan baik agar dapat diambil manfaatnya oleh masyarakat luas, dan bukan untuk dinikmati segelintir orang atau swastaisasi. Bahan galian tambang merupakan sumber bumi terpenting yang harus mendapatkan perhatian khusus karena betapa berharganya bahan tersebut di mata dunia. Al-Quran dan al-Hadis pun menunjukkan betapa pentingnya membangun sebuah industri yang bisa menghasilkan dan mengolah kekayaan alam berupa bahan galian tambang di dalam perut bumi.16

Menurut Imam Taqiyuddin an-Nabhânî17, hutan dan bahan galian tambang yang tidak terbatas jumlahnya dan tidak mungkin dihabiskan adalah milik umum dan harus dikelola oleh negara. Hasilnya harus diberikan kembali kepada rakyat dalam bentuk bahan yang murah berbentuk subsidi untuk berbagai kebutuhan primer masyarakat atau warga negara semisal pendidikan, kesehatan dan fasilitas umum. Inilah pengaturan sistem Islam yang dapat menjadi solusi dari kerusakan pengelolaan tambang dari sistem kapitalisme yang saat ini diterapkan.

Dalam Islam kepemilikan dibagi berdasarkan tiga bentuk: Pertama, kepemilikan individu (private property). Kedua, kepemilikan umum (collective property). Ketiga kepemilikan negara (state property). Dari ketiga bentuk kepemilikan tersebut, bahan galian tambang adalah merupakan hak kepemilikan umum dan haram diserahkan kepemilikannya kepada individu/korporasi.

Sejatinya Islam sudah mengatur semua hajat manusia. Tinggal manusianya mau atau tidak diatur dengan Islam. Pasti sudah dijamin sejahtera ketika kita hidup dengan aturan Islam yang langsung dari Allah. So, sudah saatnya kita untuk menerapkan Islam dalam seluruh kehidupan kita sebagai makhluk Allah yang mana sepatutnya manut dengan aturan Allah.

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم