Oleh : Syifa Islamiati
Hari ini, sering kita temukan begitu banyaknya konten-konten bertebaran di medsos. Mulai dari konten dakwah hingga konten unfaedah yang merusak generasi muda. Medsos bisa menjadi jalan menuju kemaksiatan. Salah satu faktor generasi muda banyak yang "rusak" itu akibat salah dalam menggunakan medsos.
Tidak sedikit yang ikut-ikutan menjadi konten kreator dadakan demi menjadi tenar. Yang disayangkan, konten yang mereka buat itu tidak mendidik, merusak akidah dan bahkan melanggar syariat. Seperti konten youtube tutorial pacaran, konten mabuk-mabukan, konten membuka hijab, konten menghamburkan uang dan lain sebagainya. Misalnya saja konten Fashion Week Citayam beberapa waktu lalu viral. Isinya hanya menampilkan anak-anak muda berlenggak-lenggok di zebra cross dengan pakaian yang menurut mereka modis, fashionable dan kekinian, serta tempat ajang pamer outfit. (liputan6.com, 1/8/2022)
Padahal, medsos jika digunakan dengan bijak tentu banyak sekali manfaatnya. Selain memudahkan berinteraksi dengan banyak orang di berbagai belahan dunia, medsos juga dapat memberikan informasi secara cepat dan mudah. Di samping itu, medsos juga digunakan sebagai sarana edukasi, misalnya tutorial membuat kerajinan tangan dari bahan-bahan bekas, memberikan cara berhitung cepat dan banyak lagi yang lainnya.
Tetapi faktanya, generasi hari ini lebih menggemari menggunakan medsos hanya untuk hiburan dan kesenangan semata. Kebanyakan dari mereka kurang menyukai konten di medsos yang berbau ilmu pengetahuan dan dakwah. Tidak heran jika hal tersebut terjadi, itu karena mereka memang difasilitasi dengan banyaknya aplikasi dan konten hiburan daripada konten dakwah. Makanya sebagian besar dari mereka banyak yang tidak menyukai konten-konten dakwah.
Faktor lain juga disebabkan karena negara sekuler saat ini telah membiarkan generasi mudanya bebas menikmati medsos sesuai kegemaran mereka. Tidak adanya batasan bermedsos menyebabkan berbagai kerusakan menyelimuti generasi muda hari ini. Mereka mengumbar aurat tanpa ada rasa malu, berjoget di depan kamera, saling menyindir di medsos, dan lain sebagainya. Astaghfirullah. Itulah sebabnya generasi muda hari ini banyak yang tidak beradab dan berakhlak. Karena budaya baratlah yang telah menjadi kiblat mereka dalam beraktivitas di dunia nyata.
Budaya Barat akan tumbuh subur, tidak terkecuali di negara dengan mayoritas yang penduduknya beragama Islam jika sistem yang diterapkan masih sistem buatan manusia yakni sistem kapitalis sekuler. Pemikiran, kebudayaan dan penerapan budaya Barat telah menjadi candu bagi generasi masa depan.
Sebagai generasi muslim yang baik, tentu paham akan datangnya hari pembalasan. Maka dari itu kita dituntut dapat menyadarkan mereka yang terjerumus pada kemaksiatan. Jangan lelah untuk terus berdakwah agar generasi muda dapat memahami Islam kaffah. Allah Swt berfirman dalam surat Al-Zalzalah ayat 7-8, "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apapun, niscaya ia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apapun, niscaya ia akan melihat (balasan) nya pula".
Berdakwah melalui medsos harus terus digencarkan untuk melawan pemikiran asing dan kebiasaan perilaku menyimpang yang sering ditemukan. Mengapa melalui medsos? Karena generasi muda hari ini banyak yang "hidup" di dunia maya. Maka konten dakwahlah yang justru harus diperbanyak.[]