Bullying No, Islam Yes!

 



Oleh: Fina Ummu Harun


Bocah kelas enam SD di Tasikmalaya jadi korban bullying. Bocah malang itu mengalami depresi hingga sakit keras dan akhirnya meninggal usai dipaksa menyetubuhi kucing oleh teman sebayanya. (detik.com, 21/07/2022).


Di Hari Anak Nasional, Presiden Joko Widodo menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya seorang siswa di Tasikmalaya, yang menjadi korban perundungan. Menurut Jokowi, kasus perundungan merupakan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat. (kompas, 23/07/2022).


Psikiater RSIA Limijati Kota Bandung dr Elvine Gunawan mengatakan aksi bullying sebetulnya bukan kasus baru. Bullying menurutnya memiliki dampak yang luas. "Setiap kasus bullying baik ringan atau seperti ini sudah ekstrem, bukan lagi bullying secara verbal, tapi ini lebih kekerasan secara fisik walaupun gunakan cara lain. Ini berdampak pada kesehatan jiwa, buat orang yang melakukan sudah pasti ada gangguan jiwa. Untuk orang terkena dampak jelas dan terakhir juga saksinya, dampaknya luas banget." (detik.com, 21/07/2022).


Kasus bullying ekstrem dan di luar nalar yg terjadi di kasus Tasikmalaya dan mewabahnya racun Citayam Fashion Week (CFW) adalah bukti nyata perusakan dan pembajakan potensi generasi terjadi sistemik, sedangkan negara hanya membuat kebijakan dan pernyataan normative. 


Sepatutnya negara mengeluarkan kebijakan dengan perubahan arah orientasi dan pembinaan generasi. Perubahan mendasar dan menyeluruh itu menuntut pemberlakuan Islam, menutup semua pintu penyebaran nilai, aturan dan perilaku liberal. 


Minimnya pendidikan agama juga membuat ummat semakin kehilangan arah dan tujuan hidupnya. Tak tahu mana yang benar dan salah, namun tontonan yang akhirnya menjadi tuntunan hidupnya. Banyaknya tontonan bullying yang malah menjadi trending, sehingga menjadi racun yang malah memakan korban yang hampir tak bisa lagi dibendung.


Islam adalah solusi tuntas atasi semua problematika ummat, mulai dari urusan pribadi sampai urusan negara. Dalam Islam, sesama muslim adalah bersaudara bahkan Islam mengibaratkan ummat Islam adalah satu tubuh. Islam mengajarkan untuk menyayangi yang lebih muda dan menghormati yang lebih tua.


Rasulullah Saw bersabda, ”Bukan termasuk golongan kita orang yang tidak menyayangi generasi muda dan tidak menghormati generasi tua”. (HR Turmudzi).


Islam dengan tegas melarang melakukan perbuatan zalim baik itu dengan lisan ataupun perbuatan (bullying).


''Janganlah kamu sekalian saling mendengki, saling menipu, saling memarahi dan saling membenci. Muslim yang satu adalah bersaudara dengan Muslim yang lain. Oleh karena itu, ia tidak boleh menganiaya, membiarkan, dan menghinanya. Takwa itu ada di sini (Rasul menunjuk dadanya tiga kali). Seseorang itu cukup dianggap jahat bila ia menghina saudaranya sesama muslim. Setiap muslim yang satu terhadap muslim yang lain itu haram mengganggu darahnya, hartanya, dan kehormatannya.'' (HR Muslim).


''Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling mencintai, saling menyayangi dan mengasihi adalah seperti satu tubuh, bila ada salah satu anggota tubuh mengaduh kesakitan, maka anggota-anggota tubuh yang lain ikut merasakannya, yaitu dengan tidak bisa tidur dan merasa demam.'' (HR Bukhari dan Muslim).


Waallahu'alam bishowab.[]

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم