Endah Sulistiowati (Dir. Muslimah Voice)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَـنَّةَ وَ لَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَآءُ وَا لضَّرَّآءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِ ۗ اَ لَاۤ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ
Artinya: "Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, "Kapankah datang pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 214)
Sahabat muslimah, yang namanya hidup pasti ada masalah, entah itu kecil, sedang, ataupun besar. Bahkan, bisa menimpa ketika kita berada di puncak kebahagiaan. Itulah realitas hidup. Terkadang masalah itu sangat berat, mau bercerita takut akan ditertawakan, tapi jika diam saja, masalah tidak akan terselesaikan.
Menangis? Mungkin hanya itu yang bisa kita lakukan, menumpahkan segala sesak yang ada di dada. Diantara ada yang cukup sekali saja menangis, ada pula yang butuh berhari-hari untuk menangis? Apalagi sebagai wanita, sepertinya stok air mata itu tiada habisnya.
Memang secara teori, secara nash syar'i Allah akan selalu menolong kita. Allah selalu bersama kita, bahkan Allah tidak akan memberikan ujian diluar batas kemampuan kita. Tapi, setiap masalah itu menimpa, tidak serta merta solusi itu datang, kan? Butuh liku yang harus kita tempuh untuk menemukan solusi tersebut. Menangis, meskipun bukan solusi tapi setidaknya sedikit melegakan sesaknya hati. Yang menjadi pertanyaan, bolehkah kita menangis?
Dalam ilmu psikologi, menangis itu merupakan sebuah reaksi yang biasanya muncul saat orang merasa sedih. Manusia menangis, hewan juga menangis. Tetapi menangis pada manusia yang memiliki fungsi yang berbeda. Manusia menangis tidak masalah bio-mekanis atau melembabkan mata (sama seperti pada hewan), tetapi juga berbagi emosi. Manusia menangis itu mengeluarkan perasaan takut, marah, bahagia, dan perasaan lainnya.
Dengan menangis, tubuh akan memaksa seseorang untuk bernafas lebih dalam agar detak jantung lebih lambat dan sesak di dada dapat berkurang. Hormon dan zat-zat lain yang dapat memicu stres. Menangis dapat membantu kita melepaskan hormon endorfin atau “rasa enak” yang juga bisa mengurangi rasa sakit secara alami. Ketika seseorang menangis tubuh akan mengeluarkan seluruh racun (racun) yang terhenti sehingga setelah menangis kita akan merasa lebih kuat secara fisik dan mental. Pakar lain menyebutkan bahwa menangis itu membuat kita merasa lebih baik, dan mengurangi rasa stres.
Kemudian menangis juga bisa meningkatkan mood, dimana mood kita akan lebih baik menangis. Terakhir, menangis juga dapat membunuh bakteri yang ada di mata, karena air mata mengandung lisozim. Berdasarkan jenis kelamin, perempuan secara biologis memiliki jumlah hormon proclatin lebih tinggi dari laki-laki. Hormon ini punya kencenderungan yang mendorong seseorang untuk menangis. Sementara pada laki-laki hormon testosteron mengurangi kecenderungan seseorang menangis. Itulah sebabnya mengapa perempuan rata-rata lebih sering menangis dibandingkan laki-laki.
Dalam Islam, menangis itu bukan berarti cengeng, lemah, rapuh, rentan dan membutuhkan pertolongan, seperti ilmu psikologi Barat menjelaskan. Islam sangat perhatian terhadap perilaku menangis.
Allah berfirman yang artinya:
“Dan bahwasanya Dialah Yang menjadikan orang tertawa dan menangis. ” (QS. An-Najm : 43).
Jadi siapa yang membuat manusia menangis? Jawabannya Allah, dengan segala prosesnya yang rasional.
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits, yang artinya:
“Menangislah kalian semua. Dan apabila kamu tidak dapat menangis maka pura-pura menangislah kamu” (HR.Ibnu Majah dan Hakim).
Dalam konteks yang tepat, menangis justru lebih disarankan dalam Islam. Dalam berbagai ayat Al-Qur'an maupun hadist disebutkan bahwa Allah sangat senang melihat hambanya menangis. Sehingga kesimpulannya menangis itu boleh-boleh saja, sah-sah saja. Menangislah sahabat muslimah, kalau memang itu membuat hatimu lega.
Tapi ada catatan yang harus kita tahu, menangis lah seperti apa yang sangat disukai Allah dan diajarkan oleh Islam. Jangan sampai tangisan kita justru menjadi hal yang dibenci Allah, karena awal tujuan kita menangis memang agar hati kita lega dan lapang, iya kan?[]