Oleh : Anita Humayroh
Benar adanya bahwa segala tingkah laku manusia dapat memperlihatkan bagaimana pemikirannya. Apabila pemikiran seseorang didominasi oleh pemikiran yang luas akan ilmu agama, maka segala sikap dan tingkah lakunya akan merealisasikan nilai-nilai keagamaan yang dianutnya. Namun apabila pemikiran seseorang jauh dari nilai-nilai keagamaan, maka pola sikapnya pun akan jauh dari norma - norma keagamaan yang ada. Maka tak heran jika banyak kita jumpai, penyimpangan - penyimpangan perilaku remaja saat ini, karena memang remaja kita saat sudah mulai acuh dan cuek terhadap nilai - nilai agama yang seharusnya justru dijunjung tinggi.
Belum lama ini, masyarakat kita dibuat geram oleh sejumlah remaja yang melakukan aksi tawuran antar kelompok. Kejadian ini dipertontonkan dengan sengaja oleh kedua belah pihak dimuka umum hanya ingin menunjukkan kekuatan masing - masing kelompok agar diakui oleh warga. 3 remaja berhasil diamankan dan 1 diantaranya buron lantaran melukai lawan duel nya dengan senjata tajam. Kapolsek Pondok Gede Kompol Herman Edco Wijaya Simbolon mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (15/6/2022) sekitar pukul 03.00 WIB di Jalan Cemerlang, Jatibening, Pondok Gede. Kelompok yang terlibat dalam kasus tersebut yakni kelompok Cemerlang dan kelompok TKBR (Tambun, Kayuringin, Bintara, Rawadas). (DetikNews, 05072022).
Dalam era globalisasi dan modernisasi saat ini, remaja yang tengah mencari jati diri, dengan malah terjerumus ke hal-hal yang salah yang jauh dari apa yang seharusnya ia lakukan. Dewasa ini kenakalan remaja mulai marak menjangkiti anak-anak muda di indonesia.
Banyak hal yang menjadi penyebab timbulnya fenomena ini, faktor internal bisa berupa kurang nya pendidikan dini pada anak sehingga anak tidak dibekali akhlak dan perilaku yang baik ketika mereka menginjak usia remaja. Sementara faktor eksternal nya bisa melingkupi banyak hal yang rumit, kompleks dan bisa dibilang sulit untuk dihindari seperti modernisasi yang mengajarkan budaya barat, lingkungan yang tidak kondusif, bahkan bisa jadi keluarga yang kurang memberi perhatian.
Fakta yang tejadi, remaja merupakan fase manusia yang paling mudah dibolak-balikan hatinya. Mereka dengan mudah terjerumus kedalam hal - hal tidak penting dan terbuai dengannya. Mereka rela melakukan segala macam cara atas dasar popularitas dan ketenaran. Baik halal maupun haram.
Masalah remaja merupakan masalah sosial kenakalan remaja yang disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, pola didik dan juga masalah ekonomi. Ini semua menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap maraknya kasus kenakalan remaja saat ini.
Negara yang saat ini mengusung demokrasi seolah menjadi jurang utama penyebab semua ini. Lembaga pendidikan yang seharusnya menjadi pilar utama penanaman nilai agama justru dipangkas hak nya dengan berbagai cara. Susahnya ekonomi masyarakat saat ini, memaksa para ibu ikut andil dalam meningkatkan ekonomi keluarga, yang pada akhirnya terpaksa meninggalkan tanggung jawabnya dalam keluarga sebagai almadrosatul uula bagi anak anaknya. Sehingga tumbuhlah anak anak mereka menjadi anak yang haus akan kasih sayang dan belaian keluarga dan hanya sibuk mengejar popularitas dan pengakuan dan eksistensi keberadaan dirinya.
Hal ini sangat jauh berbeda dengan pandangan Islam dimana Islam memandang bahwa haruslah bagi kita semua menaruh perhatian lebih dalam pendidikan anak muda sebagai penerus perjuangan. Dalam islam, masa remaja adalah masa yang istimewa, pada masa ini generasi muda mulai mencari jati dirinya masing-masing dan menentukan perannya di masyarakat. Karena masa remaja merupakan masa pencarian jati diri, masa ini merupakan masa yang paling rentan mempengaruhi perilaku generasi penerus di masa selanjutnya.
Islam akan memastikan bahwa pentingnya penanaman aqidah dalam lingkup keluarga dimana hal terbaik dalam mengatasi kenakalan remaja adalah pembekalan aqidah sejak dini. Mengawasi dan mengajarkan anak dengan baik adalah kunci membentuk generasi yang berkualitas. Islam mengajarkan kita menjaga diri dan keluarga dari api neraka sebagaimana firman Allah:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Qs.At-Tahrim 6)
Bekal yang kuat sejak dini dengan penanaman akhlak yang baik membuat anak kebal dengan pengaruh lingkungan modern yang menjerumuskan. Dengan tujuan yang sangat jelas dan menyeluruh, maka membangun aqidah anak sejak dini adalah tujuan utama. Pendidikan Islam merupakan tameng terbaik dari modernisasi dan globalisasi. Yang tak kalah penting adalah kondisi lingkungan. Dalam sistem Islam, masyarakat dipastikan memiliki pemahaman, perasaan dan aturan yang jelas dalam mengatasi para remaja. Lingkungan masyarakat pun akan menjadi polisi pertama dalam kehidupan para remaja kita. Jika ada hal - hal yang mencerminkan nilai - nilai diluar syariat Islam maka masyarakat dalam sistem Islam akan segera bertindak.
Begitu pun dengan negara yang mengadopsi sistem Islam. Seluruh perangkat mulai dari hukum dan penegak hukum yang ada akan memastikan segala aturan yang berlaku di tengah masyarakat adalah hal - hal yang diridhoi oleh Allah SWT. Dan jika terjadi penyimpangan - penyimpangan hukum syara, maka hukuman bagi para pelanggarnya pun jelas.
Itulah Sistem Islam yang dengan segala kesempurnaan aturannya dapat memancarkan keindahan akhlak setiap pengusungnya. Semoga kita semua dapat merasakan betapa indahnya kehidupan manusia jika diatur oleh sistem yang mengatur segala tatanan kehidupan manusia yang diciptaNya.
Wallahu a'lam bisshowab.[]