Citayam Fashion Week, Mau Jadi Generasi Apa Negeri Ini?

 


Oleh Ai Hamzah 


Berseliweran di media sosial tentang generasi Citayam Fashion Week, entah kenapa fenomena ini cepat sekali viral. Hampir disemua kalangan kini penasaran menjadi bagian dari CFW ini. Anak-anak pun kini mulai latah dan mengikuti jejak kakak-kakaknya dalam ajang ini. Tak segan segan mereka berlenggak lenggok bak seorang model. Tak lupa juga mereka menyebut outfit dari penampilan yang mereka kenakan.


Tidak hanya sampai disitu, Citayam ini membuat penasaran para selebritis dan pesohor di negeri ini. Mereka secara bergantian menjadi bagian dari ajang ini. Berlenggak lenggok dengan pakaian andalannya. Seakan diberi panggung, bahkan sang pencetus ajang ini pun menjadi seorang selebritis, mendadak terkenal dan diburu oleh banyak orang. Pun ketika seorang pesohor menawarkan beasiswa untuk bersekolah kepada pencetus ini, ditolaknya mentah mentah. Menurutnya sekolah tidak menjamin mengahasilkan uang. 


Tampak juga dalam video yang beredar ketika mereka tertidur bergelimpangan dipinggir jalan setelah semalaman beraksi dalam CFW. Tak peduli lagi tempat, sehingga pinggiran jalanpun menjadi tempat yang nyaman untuk mereka. Tak ada lagi rasa malu, yang ada rasa hawa nafsu yang terpuaskan. Generasi inikah yang akan menjadi tumpuan negeri ini? Akan dibawa kemana negeri ini dengan generasi seperti ini?


Seyogyanya generasi adalah tumpuan dari sebuah negeri. Dengan generasi inilah kelak sebuah negeri ini akan maju. Pemuda ini yang akan menjadi ujung tombak kemajuan sebuah negeri. Tapi apa bisa diharapkan dalam sistem sekarang, ketika para pemuda ini lebih memilih meraih pundi pundi dari pada untuk memajukan negeri ini. Sistem kapitalisme ini hanyalah melahirkan pemuda/ generasi yang jauh dari norma agama. Bergelimang materi lebih penting bagi mereka. "Viral" dimedia sosial adalah impian bagi sebagian generasi saat ini.


Terkait generasi, Rosulullah SAW bersabda:


«إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَعْجَبُ مِنَ الشَّابِّ لَيْسَتْ لَهُ صَبْوَةٌ»


“Sesungguhnya Allah Ta’ala benar-benar kagum terhadap seorang pemuda yang tidak memliki shabwah”.


Shabwah artinya: pemuda yang tidak memperturutkan hawa nafsunya, dengan dia membiasakan dirinya melakukan kebaikan dan berusaha keras menjauhi keburukan.


سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِى ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ … وَشَابٌّ نَشَأَ فِى عِبَادَةِ رَبِّهِ»


“Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali naungan-Nya: …Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah …”.


Setiap pemuda adalah permata bagi negerinya. Harapan tinggi untuk para pemuda agar mereka menjadi sosok generasi yang unggul dan mampu menjadi tokoh dimasa yang akan datang. Karena itulah Islam memberikan perhatian besar kepada mereka, bahkan sejak dini. Di masa lalu, banyak pemuda hebat, karena generasi sebelumnya adalah orang-orang hebat. Karena itu, negara memberikan perhatian besar pada generasi muda ini.


Pemuda adalah masa dimana mereka memiliki kepekaan yang tinggi, berpikir kritis dan mampu mengoptimalkan setiap potensinya. Pemuda sebagai tonggak estafet bangsa, pewaris peradaban dunia, maka hancur makmurnya sebuah bangsa di masa depan tergantung kondisi pemuda sekarang.


Fitrah manusia memiliki gharizah tadayyun, yaitu menjadi hamba yang senantiasa taat kepada Allah SWT. Begitu pula para pemuda, dimasa transisi mereka lebih cenderung untuk senantiasa totalitas dalam ketaatan kepada Allah SWT. Melihat sejarah di masa kegemilangan islam, yang menerapkan aturan yang bersumber dari Al-Qur’an dan Assunah, lahir pemuda-pemuda unggul yang bersyakhsiyyah Islam (berkepribadian Islam), menjadi sosok ulama sekaligus ilmuan, seperti Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Al-Khawarizmi, Al Zahrawi, Jabir Ibn Hayyan. Mereka Memiliki tujuan hidup yang jelas yaitu untuk beribadah. 


Ketaatan yang totalitas adalah bentuk pengembalian fitrah manusia yang sesungguhnya, menemukan jati diri dengan mengabdikan diri kepada Allah SWT, menerapkan hukum-hukum-Nya, menjauhi larangan-larangan-Nya. Termasuk untuk generasi muda harapan sebuah bangsa.


Wallahu alam.[]

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم