Kreator Kotor Demi Konten!




Oleh: Lilik Solekah (Aktivis Peduli Ummat)


Marak aksi hadang truk demi konten, salah satunya adalah aksi hadang truk yang dilakukan sekelompok remaja yang memakan korban remaja usia 18 tahun tewas di tempat akibat tertabrak truk di Tangerang, Banten. (kompastv.com 05/06/2022)


Selain membahayakan diri ada yang membahayakan aqidah, melecehkan agama sendiri demi konten. Seperti halnya yang dilakukan oleh  seorang pria yang menikah dengan seekor domba betina di Gresik, Jawa Timur, ternyata hanya konten semata. Hal itu diungkapkan oleh anggota DPRD Gresik Nur Hudi Didin Arianto. (kompas.com)


 Diketahui, proses pernikahan itu dilangsungkan di sebuah tempat yang dinamakan Pesanggrahan Keramat Ki Ageng, yakni di Desa Jogodalu, Kecamatan Benjeng, Gresik, Minggu (5/6/2022).


Dan masih banyak lagi perbuatan demi konten menghalalkan segala cara dengan berbagai kebohongan dan kebohongan. Ada yang membahayakan masyarakat seperti acara membuang sampah di sungai, perempuan membakar hutan dan lain sebagainya. Ada yang aksi menantang seperti bermain dengan makhluk halus,   naik tower dengan ketinggian tertentu. Konten yang Membahayakan aqidah dan mempermainkan agama seperti sholat dibuat mainan, sholat dengan kipas angin, menikahi kipas angin, menikah dengan berbagai hewan (kodok, kambing, kucing, kuda poni, bahkan Anjing).  


Semua dilakukan demi uang, demi mendapatkan pendukung yang banyak dan mengatasnamakan kreativitas yang tiada batas. Semua ini hanya ada karena sistem yang mendukung yaitu asas kebebasan yang diusung oleh sistem kapitalis demokrasi. 


Bagaimana apakah dalam daulah Islam dalam naungan sistem Islam manusia tidak kreatif? jika kita tengok sejarah kejayaan Islam, justru kita banyak menemukan kreatifitas yang luar biasa. Bukan sekedar pengekor dan plagiat, yang viral apa diikuti tanpa mempertimbangkan keimanan. Bahkan sangat berlawanan. Saat kejayaan Islam pada masa lalu. segala kreator muncul disebabkan pengamalan terhadap ajaran-Nya secara komprehensif. Seperti firman Allah,


“Masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan.”


Sehingga kaum Muslimin bangga dengan apa yang mereka ciptakan dari generasi ke generasi. Itu pula yang menjadikan mereka pernah menjadi kiblat peradaban selama berabad-abad.


Seperti yang kita maklumi, kita terlahir bukan sebagai pengekor, akan tetapi sebagai penggerak dan poros yang dikitari oleh objek yang mengorbit di sekeliling kita. Ini berarti kita mesti menemukan poros diri kita, peran apa yang kita lakoni untuk dapat mendekat kepada poros kehidupan yaitu Allah azza wa jalla, nah dari sinilah muncul kreativitas / amal manusia .


Berbagai contoh kreativitas dapat kita ketahui dari sejarah yang jujur, seperti dinasti Zanki, kemudian Shalahuddin al-Ayyubi, az-Zahir Bibras, Qathaz dan temannya Hisamuddin Lasyin yang sangat dermawan dan pemberani. Bersama seribu pasukan berkudanya ia menghadapi dua belas ribu pasukan berkuda Tartar dalam penyerbuan mereka ke Syam, lalu menghancurkan mereka.


Begitu juga kreativitas Syafi'i dalam membukukan ushul fiqh dalam kitab ar Risalah, Bukhari membukukan hadits serta menyeleksi hadist shahih dari hadits dhaif, As-Syarqawi dalam mengumpulkan pendapat Abu Hanifah dan para pengikutnya. Dan tak kalah pentingnya adalah penemuan kreativitas berbagai generasi umat Islam dalam bidang astronomi, kimia, fisika, Matematika, Kedokteran dan Farmasi yang tidak bisa dinafikan oleh kemajuan ilmu pengetahuan sekarang.


Pada masa berikutnya lahir ahli semisal Sinan Pasya, dia termasuk pencipta keindahan dan mampu menghidupkan jiwa kaum muslimin melalui karya seni bangunan yang sarat akan nilai estetika. Ia berhasil membangun 364 bangunan di tanah imperium dalam waktu yang sangat singkat. Sehingga menjadikannya maestro dalam pembangunan kubah dan harmonisasi halaman, serta ahli mengokohkan kubah-kubah sentral yang menjadi kiblat dan contoh terbaik bagi arsitek Renaissance di Italia.


Adapun yang menjadi fase terpenting kejeniusan Sinan Pasya terlihat dalam tiga peninggalannya yang besar yaitu masjid Syazadah, Masjid Sulaimaniyah di Istambul, dan Masjid Sulaimaniyah di Adrena.


Ia juga membuat kubah dengan diameter 26,6 meter dan tinggi 53 meter, inilah yang paling tinggi di Istambul setelah Aya Sofia. Apabila orang yang memasuki masjid dipenuhi ketenangan spiritual dan perasaan yang tidak terbatas disebabkan tingginya kubah yang ia bangun. Dan orang telah melakukan shalat dan ritual ibadah di dalamnya selama empat ratus tahun. Dan telah menerima pelajaran tentang makna-makna keserasian. 


Keserasian tersebut tidak hanya monopoli pada arsitektur bangunan, akan tetapi dalam dunia menulis tulisan indah (kaligrafi). Islam sangat kaya dengan hal ini, berbagai nama telah menghiasi pigura sejarah seni tulisan indah Islam diantaranya adalah Ali Nada yang mengajarkan kriteria-kriteria keindahan kepada manusia. 


Doktor ahli hukum dan seniman Ghani Abdul Aziz al-‘azni, murid Hasyim yang pertama, saat ia berada di paris sebagai “atase peradaban” Islam bagi Barat dan penerjemah cita rasa keimanan dan relung hati para ahli tauhid. Yaqut al Amasi, seorang seniman kaligrafi Turki yang menggunakan potongan miring dalam menulis naskhi, tuslust dan jali.


Serta masih banyak lagi nama-nama lain yang tidak mungkin kita sebutkan satu persatu. Demikianlah saudaraku, Kreativitas adalah suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia untuk mendekatkan hamba kepada-Nya. Bahkan kreatifitas mereka berguna bagi generasi penerusnya dan terkenal sepanjang masa tidak hanya di masanya dan untuk mengisi kantong pribadinya.


Mereka semua muncul karena adanya sistem Islam. Bukan generasi sistem kapitalis demokrasi yang mengekor pada apapun yang sedang viral tanpa mempertimbangkan iman. Wallahu'alam. []

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم