Ruby Alamanda
Utamakan keselamatan, ya itulah yang akhir-akhir ini kami rasakan sebagai guru. Bagaimana tidak, kami di batasi dalam mendidik peserta didik.
Peserta didik makin liar, merokok disekolah, pacaran sudah tidak malu-malu, gandengan, mepet-mepet, jalan bareng. Sinau malas, enak nge-game kalau dirumah. Jika ditanya berapa jam belajar maka jawabnya tidak belajar. Jika ditanya sholat tepat waktu, dan tidak bolong, hampir satu kelas menjawab banyak bolongnya. Entah yang dzuhur capek pulang sekolah, entah isya keburu ngantuk, entah ashar dengan alasan malas
Sungguh berat beban ini, tanpa kehadiran Islam, tanpa adanya Islam yang mengatur semua lini kehidupan, semua hal jadi aneh dan susah dijalankan dengan baik dan benar.
Firman Allah dalam Al Quran surat Ali Imron ayat 85 yang artinya:
"Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi."
Tidak heran, jika keburukan mudah terjadi, generasi penerus yang harusnya diajarkan penuh kasih sayang dan tegas, justru tidak diperbolehkan. Jewer, mencubit, memukul dalam rangka mengingatkan peserta didik tidak boleh terjadi. Jika terjadi orang tua dan peserta didik akan melakukan pelaporan wujud protes terhadap pola pendidikan.
Apa jadinya jika hal demikian dibiarkan, susah lho mengajak mereka untuk tidak marah ketika guru menegur dan guru cenderung emosi menghadapi peserta didik demikian, karena makin susah diatur dengan pembatasan yang ada.
Casingnya sih keren, tinggi-tinggi, kelihatan dewasa, tapi kebrangas alias dewasa sebelum waktunya. Karena pola pergaulan mereka dengan teman diatas usia, pembicaraan juga dewasa karena medsos dan lingkungan. Tapi minim ilmu, yang dituntut hanya nilai bagus, akhlak mulia nol.
Namun demikian ada 3 kriteria yang bisa dilihat penulis, peserta didik yang nampak unik dan sering bermasalah di masing-masing kelas 3-5 peserta didik, peserta didik yang menonjol kemampuannya sehingga menjadi wakil di berbagai lomba tingkat kabupaten sekitar 2-3 peserta didik perkelas, dan terakhir peserta didik yang rata-rata penurut (tidak unik dan bermasalah)
Untuk itu umat memerlukan perisai, yang kuat, yang mampu menopang segala keluh kesah guru, dan mampu mencetak generasi rabbani yang unggul. Tidak lain adalah sistem Islam yang shohih. Yang akan menghantarkan pada kemuliaan umat Islam dan umat lainnya. Wallahu al'lam bissowab.[]