Membangun Kedekatan Ayah Kepada Anak Laki-laki, Satu Langkah Melindungi Anak dari Virus Gay



Endah Sulistiowati (Dir. Muslimah Voice)


Dikutip dari detik news, bahwa bendera pelangi lambang lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) yang terpasang di Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris di Indonesia menuai kecaman dari sejumlah pihak. Namun, bendera LGBT tidak dipasang di Malaysia yang penduduknya merupakan mayoritas muslim.


Bendera LGBT dikerek di tiang bendera Kedubes Inggris untuk Indonesia, berjejer dengan bendera Inggris Union Jack pada 17 Mei 2022. Momen 17 Mei diketahui sebagai hari anti-homofobia yang diperingati dunia setiap 17 Mei. Dilansir situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lembaga ini telah menghapus homoseksualitas dari klasifikasi internasional tentang penyakit pada 17 Mei 1990


Tentu saja hal ini membuat marah masyarakat Indonesia. Peristiwa ini semakin membuktikan bahwa ada kampanye LGBT itu bukan omong kosong, bahwa LGBT bukan lagi penyakit masyarakat yang perlu ditumpas. Bisa jadi semakin jauh, mereka akan menuntut legalitas baik hukum maupun pernikahan di negeri muslim terbesar ini. Apalagi kekuatan hukum seakan-akan memiliki taring untuk membawa LGBT ke ranah hukum. 


Para orang tua tentu harus semakin protektif terhadap anak-anak dengan maraknya penyakit sosial ini. Ketika negara sudah sangat abai, masyarakat akhirnya menganggap biasa, maka satu-satunya harapan yang bisa menyelamatkan generasi adalah keluarga. 


Sebagaimana kaum gay yang saat ini lagi viral, bukan semata-mata kita lihat viralnya, tapi bagaimana penyakit ini bisa dibendung. Sehingga para orang tua memang harus bekerjasama untuk membeberkan perlindungan terbaik untuk anak-anak. 


Dari sedikit uraian pembuka di atas, ada beberapa hal yang akan dibahas dalam tulisan ini, yaitu: 


1) Bagaimana strategi orang tua untuk mencegah penyakit gay ini? 


2) Bagaimana Islam memandang gay? 



Mendekatkan Ayah dengan Anak Laki-laki, Strategi Khusus untuk Menangkal Gay


Orang tua adalah figur yang paling dekat dengan anak. Anak adalah peniru ulung. Apa yang dilakukan oleh orang tua, anak akan menirunya. Sedangkan, pendidikan melalui sikap adalah yang paling mudah ditangkap oleh anak-anak. 


Anak laki-laki butuh sosok yang bisa mengasah jiwa kelelakiannya (maskulinitas) sehingga sosok ayah yang mampu memberikan contoh yang baik sesuai standar syariah akan menjadi penguat jiwanya. Sehingga perlu kita preteli satu-satu apa saja yang dibutuhkan anak laki-laki dari ayahnya? 


1. Butuh kehadiran, perhatian, dan kehangatan ayah. Jadi bukan hanya kehadiran ayah. Karena banyak anak yang memiliki ayah, tapi tidak pernah mendapatkan perhatian, apalagi kehangatan. Hal ini harus diperhatikan setiap keluarga, apalagi jika keluarga utuh. Hadir tapi tidak perhatian, ayah hanya akan menjadi unsur pelengkap keluarga saja tanpa menjalankan tugas dan fungsinya. 


2. Butuh melihat ayah mencintai ibunya. Dengan melihat fakta di depan mata, maka anak laki-laki tahu harus bagaimana bersikap. Dia akan paham bahwa takdir laki-laki adalah jodoh perempuan. 


3. Butuh melihat kepemimpinan ayah. Dengan melihat kepemimpinan ayah, maka anak laki-laki akan paham bagaimana mereka harus bertindak dan bersikap, baik di keluarga, sekolah, ataupun masyarakat. 


4. Butuh melihat ayah kuat. Melihat ayah kuat akan menjadi contoh bagi anak laki-laki bagaimana menyelesaikan setiap masalah, bagaimana harus bertahan, baik psikis maupun fisik. 


Dengan pendekatan ayah terhadap anak laki-laki tentu juga dengan penjagaannya. Anak laki-laki akan lebih aman dan nyaman dengan keluarga, sehingga ketika ada setiap permasalahan dia tidak akan lari keluar. Tapi berani membicarakan dengan keluarga dan menyelesaikan tentu dengan tuntunan syariah.


Islam Memandang Gay


Allah berfirman dalam surat Al Hujurat ayat 13, 


يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ


yang artinya: 


“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha mengenal.”  


Dari sini tampak jelas bahwa apa yang dilakukan oleh para gay sangat bertentangan dengan ayat di atas. Padahal jelas-jelas Allah hanya menciptakan perempuan dan laki-laki.


Jika memang ada kasus, harus benar-benar dibuktikan secara medis. Harus ada pengecekan secara detil. Jika memang ada kelainan, medis dan hukum yang akan menentukan kencenderungan ini lebih ke laki-laki atau ke perempuan. Bukan diri sendiri yang menentukan. 


Gay atau liwath (homoseks) dalam Islam termasuk kejahatan bukan lagi penyimpangan seksual, sehingga akan ditimpakan hudud kepada mereka. Mereka akan mendapatkan hukuman mati. Sehingga orang-orang akan berpikir beribu kali jika akan melakukan tindak penyimpangan seksual. 


Dalam ijmak sahabat sesungguhnya para sahabat berbeda pendapat dalam menetapkan uslub atau cara untuk membunuh pelaku liwat meskipun demikian mereka sepakat untuk membunuhnya Baihaqi mengeluarkan hadits dari Ali Ra, bahwa beliau merajam perilaku lewat Baihaqi juga mengeluarkan hadis dari Abu bakar ra bahwa beliau mengumpulkan para sahabat untuk membahas kasus homoseksual.


Diantara para sahabat Rasulullah itu yang paling keras pendapatnya adalah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu'an ia mengatakan, 


"Liwath adalah perbuatan dosa yang belum pernah dilakukan oleh umat manusia kecuali satu umat yakni kaum Luth. sebagaimana yang telah kalian ketahui dengan demikian kami punya pendapat bahwa pelaku liwat harus dibakar dengan api. Diriwayatkan dari Ja'far bin Muhammad dari bapaknya dari Ali bin Abi Thalib selain dari kisah ini berkata, "rajam dan bakarlah dengan api."


Baihaqi mengeluarkan dari Ibnu Abbas bahwa beliau ditanya tentang hak pelaku liwat Beliau berkata, "jatuhkanlah dari atas bangunan yang paling tinggi di suatu tempat kemudian hujan inilah dengan lemparan batu".  Diriwayatkan dari Ali radhiyallahu'an bahwa beliau membunuh pelaku liwat dengan pedang kemudian membakarnya karena demikian besar dosanya. Umar dan Utsman berpendapat perilaku pelaku dilempari dengan benda-benda keras sampai mati semua ini adalah pendapat yang menunjukkan pehat liwat adalah dibunuh walaupun pembunuhannya berbeda.


Hukum syara dalam sanksi liwath adalah bunuh baik Muhson maupun ghairu Muhson setiap orang yang terbukti telah melakukan lewat keduanya dibunuh sebagai hak baginya dalilnya adalah sunnah dan ijmak sahabat dari sunnah disebutkan bahwa ikrimah dari Ibnu Abbas ra berkata, Rasulullah bersabda, "barangsiapa yang kalian dapat di sedangkan melakukan perbuatannya kaum Nabi Luth maka bunuhlah keduanya."


IV. Kesimpulan dan Penutup

Dari uraian di atas maka kita dapat menyimpulkan: 

1. Dalam masyarakat ada 3 faktor penyebab gay yaitu: hormonal, sejak dalam kandungan, dan lingkungan. Maka faktor lingkungan adalah faktor terbesar yang berpengaruh menyababkan laki-laki berperilaku gay.


2. Untuk menangkal penyakit gay keluarga menjadi benteng yang harus kokoh melindungi anak, dengan pendekatan ayah ke anak laki-laki diharapkan bisa menangkal virus ini. Anak laki-laki butuh beberapa hal dari ayah, yaitu:

a. Butuh kehadiran, perhatian, dan kehangatan ayah. 

b. Butuh melihat ayah mencintai ibunya. 

c. Butuh melihat kepemimpinan ayah. 

d.  Butuh melihat ayah kuat. 

3. Di dalam Islam tidak ada pemakluman seorang laki-laki bertingkah kemayu karena hormonal atapun dari bayi. Perlu peninjauan medis dan hukum secara detil untuk memutuskan. Karena gay (liwath) termasuk kejahatan yang sanksinya adalah hukuman mati. 


#LamRad

#LiveOppresedOrRiseUpAgaints

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم