Oleh : Ummu Abid
PT Pertamina (Persero) resmi menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis RON 92 atau Pertamax menjadi Rp 12.500 - Rp 13.000 per liter mulai 1 April. Pemerintah pun berencana akan mensubsidi penuh Pertalite. Melonjaknya harga Pertamax dikhawatirkan akan membuat masyarakat beralih menggunakan bensin jenis Pertalite, yang direncanakan akan disubsidi penuh oleh pemerintah. Pada akhirnya dampak beban untuk menanggung subsidi tersebut dari APBN akan bengkak. (www.cnbcindonesia.com)
Jelas menaikan harga BBM ini sebuah kezaliman yang besar terhadap seluruh rakyat terutama rakyat miskin dan hampir miskin. Betapa tidak, di saat sebagian besar rakyatnya mengalami guncangan ekonomi akibat dampak dari Covid-19, ternyata pemerintah tetap tega mengambil untung besar dari bisnis BBM yang sejatinya milik rakyat karena sebagian besar digali dari perut bumi Indonesia.
Perubahan kebijakan tersebut akan memiliki dampak langsung dan tidak langsung terhadap inflasi. Dampak langsungnya terhadap sektor transportasi terutama darat yang berhubungan langsung dengan konsumsi BBM.
Tersebab berpengaruh ke transportasi tadi maka ini juga akan berefek domino ke sektor lainnya, terutama inflasi bahan-bahan makanan karena secara historis, kenaikan harga BBM juga secara simultan ikut mengerek kenaikan harga-harga bahan makanan. Itulah mengapa kebijakan ini sama sekali tidak menguntungkan rakyat.
Semua kebijakan buruk dan zalim ini akibat diterapkannya sistem demokrasi kapitalis. Sistem ini telah menjadikan penguasa tidak lebih dari sekadar makelar yang tidak terpisahkan dengan kepentingan para pemilik modal dalam mendagangkan hajat hidup publik.
Sistem ini juga telah melahirkan penguasa zalim tanpa empati sedikit pun kepada rakyatnya, yang menghilangkan fungsinya sebagai penjaga dan pelayan rakyat. Di Indonesia diperburuk dengan pemerintah yang tidak taat pada aturan yang telah mereka buat sendiri.
Sungguh berbeda dengan sistem yang lahir dari aturan Islam. Dalam pandangan Islam, sumber daya alam yang jumlahnya besar seperti minyak bumi merupakan harta milik umum. Pemerintah harus mengelolanya secara langsung, dengan alasan apa pun tidak boleh menyerahkan pada pihak swasta apalagi asing.
Semua hasil pengelolaannya diberikan kepada seluruh rakyat berupa BBM murah bahkan gratis. Jika masih tersisa dari hasil pengelolaan tersebut dapat diberikan dalam bentuk kesehatan, pendidikan, atau kebutuhan publik lainnya secara gratis.
Sistem Islam ini juga akan melahirkan para pemimpin yang bertakwa, menjadikan kepemimpinan adalah sebuah amanah yang pasti akan dimintai pertanggungjawabannya dari Allah SWT terhadap kepemimpinannya.
Selain itu pemimpin juga berfungsi sebagai pelindung dan pelayan rakyat. Semua konsep ini membentuk pemimpin bertanggung jawab dan jujur serta mencintai rakyatnya. Pemimpin yang seperti ini tidak mungkin menipu, apalagi menyengsarakan rakyatnya dengan menerapkan aturan yang zalim.
Demikianlah gambaran singkat keunggulan pemimpin dalam Islam. Sudah seharusnya bagi seluruh umat Islam untuk rindu diatur oleh Islam sembari mempelajari hukum-hukumnya dan menyebarkannya.