By Ruby Alamanda
Sejumlah siswa SMP negeri Bawean dan SMP swasta Ambarawa Kabupaten Semarang diringkus polisi karena hendak tawuran. Kedua pihak yang berseteru dikabarkan telah berhadap-hadapan. Awalnya polisi menerima aduan masyarakat sejumlah remaja yang hendak melalukan tawuran di depan Kampung Kopi Banaran. (https://www.tribunnews.com/regional/2022/02/15/polisi-gagalkan-tawuran-siswa-smp-di-depan-kampung-kopi-banaran-8-pelajar-diamankan)
Tujuh remaja ditangkap Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Depok saat mencari lawan tawuran di jalanan pada Minggu (27/2/2022) dini hari. Kepala Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Depok Iptu Winam Agus mengatakan, para remaja tersebut merupakan geng lapendos yang melakukan siaran langsung melalui Instagram. Benar saja saat sampai di Cagar Alam, Tim Presisi dan Tim Opsnal melihat sekelompok remaja yang ciri-cirinya sama dengan yang ada di live akun media sosial tersebut. Para remaja tersebut langsung diberhentikan dan dilakukan pemeriksaan. Ditemukan empat senjata tajam ada pada badan mereka.(https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/28/20100461/7-remaja-ditangkap-polisi-saat-cari-lawan-tawuran-sambil-live-instagram?page=all.)
Dunia pendidikan kita kembali tercoreng, bagaimana tidak? Pendidikan yang harusnya menjadi mercusuar kebaikan, mencetak generasi yang berakhlakul karimah justru menunjukkan kebalikannya. Miris memang, di tengah hirup pikuk pandemi yang belum berakhir, remaja tidak menyibukkan diri dengan belajar dan mengembangkan diri, akan tetapi sibuk mem-blow up diri di medsos dengan cara mencari lawan tanding. Mending jika lawan tanding olimpiade IPA, MM, ini malah tawuran. Pemikiran yang dangkal, tidak tahu diri dan tidak merasa bahwa nyawa diujung mata, dan membahayakan orang lain.
Beda sekali dengan sahabat Nabi, Mus’ab misalnya, keberaniannya digunakan untuk membela Rasulullah SAW. dan Allah SWT. Beliau merupakan diplomat pertama Rasulullah.
Perjuangan Rasulullah dalam menyebarkan Islam tidak terlepas dari perjuangan kaum muda pada masa itu. Semangat muda yang membara disertai dengan aqidah yang kuat, tentunya memberikan nilai positif dalam penyebaran agama Allah. Salah satu sahabat Nabi yang menjadi teladan yang baik bagi kaum muda adalah Mush’ab bin Umair.
Beliau adalah seorang pemuda yang gagah, tampan, penuh dengan jiwa dan semangat muda yang membara. Beliau sangat terkenal di Makkah.
Dengan dorongan semangat keimanan, ia tak pernah absen menghadiri majelis keislaman ini. Mush’ab selalu terperangah oleh ayat-ayat Allah yang dibacakan oleh Rasulullah. Karena ayat-ayat itu selalu tepat mengenai hatinya.
Sungguh menjadi bahan evaluasi bersama. Betapa tidak, hal ini menunjukkan kwalitas buruk buah sistem pendidikan yang ada, bahwa pendidikan yang belum menjadikan siswa menjaga attitude, akhlak yang baik di tengah-tengah masyarakat.
Dibutuhkan perjuangan dari berbagai pihak, elemen masyarakat, keluarga, dan terpenting adalah pemerintah, sejauh mana perannya dalam mengorganisir gelora muda para generasi penerus bangsa, yang menggebu-nggebu ini.
Semoga kedepan pemuda generasi bangsa ini semakin tertata, mengerti urgensi pendidikan yang dia belajar didalamnya, dan mengembangkan karirnya sesuai bakat dan kewajiban sebagai hamba Allah SWT yang beriman, dan berbudi luhur.