Oleh : SILMI ATIKAH
Rasulullah bersabda, “Nyaris orang-orang kafir menyerbu dan membinasakan kalian, seperti halnya orang-orang yang menyerbu makanan di atas piring.” Seseorang berkata, “Apakah karena sedikitnya kami waktu itu?” Beliau bersabda, “Bahkan kalian waktu itu banyak sekali, tetapi kamu seperti buih di atas air... (HR. Ahmad, Al-Baihaqi, Abu Dawud).
Hadits diatas dapat menggambarkan kondisi umat Islam saat ini. Bagaimana magnet hisap sekuleris, telah menjatuhkan mereka ke dalam lubang krisis di berbagai belahan penjuru dunia.
Salah satunya adalah menyorot kabar demonstrasi yang terjadi beberapa waktu lalu di Amalta, Kazakhstan dikutip dari liputan6.com pada 07 Jan 2022, 16:03 WIB
Awalnya, demo dimulai di kota Zhanaozen akibat penolakan kenaikan harga LPG. Kenaikan harga cukup signifikan.
Menurut laporan The Astana Times, Jumat (7/1/2021), harga naik hingga 120 tenge per liter (Rp 3.952). Masyarakat lantas menuntut agar ada price cap jadi 50 tenge (Rp 1.646).
Permintaan itu dituruti pemerintah pada Selasa sore (4/1).
Akan tetapi, unjuk rasa keburu menjalar ke kota-kota lain, termasuk ibu kota Nur-Sultan dan Almaty yang merupakan kota terbesar. Massa berhasil menerobos masuk gedung pemerintah di Almaty.
Portal informasi yang dikelola pemerintah pada hari Minggu mengatakan 164 orang telah tewas dalam kerusuhan. 103 orang di antaranya dilaporkan tewas di Almaty yang merupakan kota terbesar sekaligus lokasi bentrokan sengit antara pendemo dan pasukan keamanan. Di mandir dari detikNews
Senin, 10 Jan 2022 08:30 WIB.
Fakta ini termampang jelas bahwa kondisi politik ekonomi di Kazakhstan tak jauh berbeda dengan Indonesia. Masalah sumber daya alam yang tidak terkelola dengan baik. Padahal menjadi negara yang notabene akan sumber daya alamnya yang melimpah ruah.
Menurut beberapa perkiraan, [42] Kazakhstan memiliki cadangan uranium , kromium , timbal, dan seng terbesar kedua; mangan terbesar ketigacadangan; cadangan tembaga terbesar kelima; dan menempati peringkat sepuluh besar untuk batu bara, besi, dan emas. Ini juga merupakan pengekspor berlian.
Secara keseluruhan perkiraan cadangan minyak Kazakhstan adalah 6,1 miliar ton (6,0 miliar ton panjang). Kazakhstan juga memiliki deposit fosforit yang besar . Dua dari deposit terbesar termasuk cekungan Karatau dengan 650 juta ton P 2 O 5 dan deposit Chilisai dari cekungan fosfor Aqtobe yang terletak di barat laut Kazakhstan, dengan sumber daya 500–800 juta ton bijih 9%. [46] [47]. yang dilansir dari wikipedia.
Fakta ini menunjukkan bahwa gemuknya sumber daya alamnya menjadi daya pikat, bagi para serigala korporasi untuk melahap sumber daya alam Kazakhstan.
Mirisnya kini mayoritas negeri-negeri muslim gagal dalam Mengelola sumber daya alam. Faktor kegagalan ini sebenarnya sebenarnya karena negara mengadopsi kapitalis. Kapitalis yang dijadikan sistem dalam mengelola sumber daya alam dunia. Menyebabkan efek samping berkepanjangan bahkan sampai tataran fatal.
Berakar pada kesalahan dalam kebebasan kepemilikan yang di anut oleh kapitalis. Menghasilkan kekacauan dalam kepemilikan. Serta membebaskan para korporasi untuk melahap sumber daya alam sepuasnya.
Dalam Islam dikenal tiga asas kepemilikan. Yang mana di dalamnya di fungsikan untuk saling menjaga agar tak dapat diselewengkan oleh tangan-tangan kotor manusia.
Tiga asas ini dikenal dengan kepemilikan individu, kepemilikan umum, dan kepemilikan negara.
Sedangkan dalam Islam sumber daya alam termasuk dalam kepemilikan umum. Karena merupakan suatu hal yang sifatnya urgent bin terbatas di dunia ini.seperti yang disandarkan pada hadist nabi
اَلْمُسْلِمُوْنَ شُرَكَاءُ في ثلَاَثٍ فِي الْكَلَإِ وَالْماَءِ وَالنَّارِ
Kaum Muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air dan api (HR Abu Dawud dan Ahmad)
Ini menampakkan bahwa Islam sangat menjaga kepemilikan. Bagaimana mengelola sumber daya alam pemberian dari pencipta. Dan sanksi dari pelanggaran ini tidaklah main-main, semakin besar asetnya semakin besar pula hukumannya.
Tak hanya Itu Islam datang juga sebagai pelindung bagi umat manusia dari keterpurukan dan penindasan yang dilakukan kafir saat ini. Karena itulah peran khilafah, sebuah konstitusi yang menerapkan Islam secara kaffah.
Konstitusi yang akan melindungi akidah-akidah umat Islam dari berbagai serangan akidah-akidah yang lain. Menjaga dan mendidik ahklaq setiap warganya. Dan yang akan menjamin kesejahteraan hingga tataran individu dalam naungan negara.
Negara Islam yang selalu bertumpu pada ajaran syariah Islam secara kaffah-lah. Islam yang harus dijadikan haluan dalam mengarungi samudra kehidupan. Islamlah yang harusnya dijadikan sistem pengelolaan dan problem solving dari masalah apapun. Menjadikan negara yang sejahtera dalam lindungan dari ridho-nya.