Harga Komoditas Naik, Rakyat Menjerit




Oleh : Elvi (Marketer) 


Akhir tahun 2021 rakyat kembali mendapat kado pahit dengan naiknya cabai, telur hingga minyak goreng. Harga tiga komoditas utama tersebut terus meroket hingga membuat rakyat mengeluh dengan kenaikannya yang berbarengan dengan naiknya Tarif Listrik. Tentu, hal ini sudah menjadi hal yang berulang, pun pada saat menjelang ramadhan harga sembako juga biasanya naik. Apalagi sekarang naik di masa pandemi. Logikanya, pada saat tidak ada pandemi saja masyarakat akan mengeluh ketika sembako naik, apalagi di situasi pandemi yang bisa jadi ada d Kiari mereka yang kesulitan membeli sembako karena kehilangan pekerjaan akibat PHK, belum lagi untuk memenuhi kebutuhan yang lainnya. Sungguh miris. 

Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa pemerintah tidak mampu mengantisipasi hal ini, padahal jika kita lihat lagi hal ini adalah sesuatu yang berulang tiap tahunnya. Jangan sampai menurunkan harga sembako hanya janji semata saat pemilu. 


Padahal jika kita melihat, negara kita adalah negara yang kaya, tanah pertanian yang luas bahkan sampai ada istilah dalam sebuah lagu tongkat dan kayu pun bisa jadi tanaman. Negeri yang kaya dengan hamparan pertanian yang luas, memiliki laut, kondisi geografis yang diberikan yang Maha Kuasa. Negeri yang kaya akan sumber daya Alam tidak berbanding lurus dalam memenuhi kebutuhan pokok rakyatnya. 

Masih teringat dalam benak, insiden antre sembako paling mematikan terjadi di Pasuruan, Jawa Timur di bulan Ramadan tahun 2008 silam. Demi mendapatkan zakat 2,5 kg beras jika diuangkan senilai Rp 30ribu per orang, ribuan warga berdesak-desakan hingga mengakibatkan 21 korban tewas. (IDNTimes.com/3/05/2018).

Itulah segelintir dari banyaknya masalah dalam memenuhi kebutuhan pokok. 

Lantas bagaimana dengan Islam? Dalam Islam, Sumberdaya alam dikelola oleh negara yang kemudian hasil dari pengelolaan itu dikembalikan lagi kepada masyarakat, salah satunya dengan memenuhi kebutuhan pokok sehingga biaya kehidupan relatif lebih ringan karena yang paling dasar telah terpenuhi.  Tanah pertanian dikelola dengan baik, tidak ada privatisasi lahan, tidak ada penimbunan barang seperti yang sering terjadi di sistem kapitalisme dimana barang langkah karena ditimbun kemudian dimunculkan dengan harga yang sangat mahal. 


Islam punya sistem ekonomi sendiri dalam hal pengaturan kebutuhan pokok, bagaimana agar kebutuhan rakyat terpenuhi. Dalam Islam negara menjamin pemenuhan kebutuhan pokok, sandang, pangan, perumahan, menjamin pendidikan, kesehatan dan keamanan. Rakyat tidak akan pusing memikirkan besok akan makan apa? Bagaimana supaya makan dan bagaimana agar makan karena semua telah dijamin oleh negara. Tidak ada yang mati karena kelaparan. Dan harga pasar akan terkendali. 

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم