Oleh Ummu Fahima
Muslimah Bangil- Pembahasan seputar moderasi beragama kian marak di tengah pandemi covid-19 yang belum diketahui kapan usai. Pada kesempatan sesi Q n A Parenting di WAg IBC- Ibu Cerdas Muslimah Bangil bertajuk "Mewaspadai Kurikulum Moderasi Beragama," Ira Ummu Ridho, S. Pd selaku pendamping sesi parenting menyampaikan tidak ada rasa aman bagi generasi kita. Hal ini berkaitan dengan sistem pendidikan yang semakin banyak teracuni cara pandang sekuler liberal dalam era kapitalisme.
"Awal, mari kita memahami makna moderasi agama secara sederhana. Moderasi beragama—atau moderat dalam cara beragama—telah mengakibatkan sebagian hukum Islam diambil dan diterapkan, sementara sebagian hukum Islam lainnya ditinggalkan; atau jika tidak ditinggalkan, diubah dan disesuaikan dengan cara pandang sekuler liberal," jelas Ira.
Mengamati makna tersebut, Ira pun menyatakan moderasi beragama ini jika diterapkan dalam sistem pendidikan di negeri ini serasa racun yang tidak aman bagi generasi. "Tentu tidak ada kata aman dalam sistem pendidikan untuk semua jenjang pendidikan dalam sistem kehidupan sekuler liberal saat ini ketika kurikulum moderasi diterapkan didalamnya," tegas pendamping sesi parenting WAg IBC- Ibu Cerdas Muslimah Bangil.
Lanjut ia menambahkan alasan tidak amannya kurikulum moderasi beragama ini. "Mengapa tidak aman kurikulum moderasi beragama ini bagi generasi kita? Karena diumpamakan rumah yang aman bagi penghuninya, maka umat muslim saat ini tidak memilikinya. Rumah yang didalamnya terdapat 3 pilar penting untuk menghadang racun yang merasuki tubuh umat sejak usia dini hingga ajal menjemputnya yakni Daulah khilafah rosyidah ala minhaj nubuwwah," urainya.
Miris membayangkan kualitas masa depan generasi umat. Terlebih lagi jika saat ini peran orang tua, kontrol dari masyarakat hingga hadirnya penjagaan negara serasa hilang. 3 pilar utama tampak membiarkan generasi dalam cengkeraman program moderasi agama. Dalam artikel yang dibagikan, terdapat beberapa peran orang tua agar mampu maksimal mewaspadai diri, keluarga dan generasi dengan hadirnya kurikulum moderasi beragama.
Oleh karena moderasi beragama bukan lahir dari rahim Islam, maka para orang tua hendaknya menyelamatkan generasi agar tidak terbawa arus moderasi Islam. Tentu tak mudah tetapi bertahap diupayakan dengan menyadari sepenuhnya bahwa anak adalah titipan Allah SWT. sehingga selalu menjaga mereka agar tidak terjerumus pada hal-hal yang bertentangan dengan Islam. Selanjutnya menanamkan kekokohan iman dan Islam sejak dini; memahami hanya dengan Islam keberkahan dunia dan akherat didapatkan; mengkaji Islam bukan sekadar ilmu pengetahuan tetapi sebagai cara untuk selalu mengokohkan diri terikat dengan segala aturan penciptaNya; serta membangun kesadaran generasi untuk berbagi kebaikan. Wallahu'alam.[]