ISLAM MODERAT VERSUS ISLAM KAFFAH



Oleh : Miratul Hasanah (Pemerhati Masalah Kebijakan Publik)

"Jangan terlalu mendalam belajar agama, semua agama itu benar, jadi orang Islam itu yang biasa-biasa saja, dan seterusnya. Itulah statement yang sering dilontarkan oleh sebagian orang yang memiliki pemahaman moderat. Fenomena tersebut bukanlah terjadi secara kebetulan, akan tetapi ada by design untuk penyebaran moderasi beragama yang dimotori oleh kelompok liberal.

Dilansir dari REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menyempatkan bertausiyah di Masjid Nurul Amin, Kota Jayapura, Provinsi Papua, beberapa waktu lalu. "Jangan terlalu dalam mempelajari agama," ujar Dudung. Menurut Dudung, dampak terlalu dalam mempelajari agama adalah terjadi penyimpangan.

Pernyataan hampir sama terus berulang dan cenderung didukung oleh penguasa negri ini.Penghianaan serta penistaan terhadap ajaran Islam seperti konsep jihad dan khilafah senantiasa diserang dan diberikan stigma negatif sebagai kelompok ekstrim radikal. 

Asal konsep Islam Moderat 

Istilah  Islam Moderat dari Amerika Serikat.RAND Corporation (Lembaga think thank dan konsultan pertahanan serta strategi  AS)dalam Building Moderat Muslim Network  menjelaskan karakter Islam Moderat, yakni mendukung demokrasi, pengakuan terhadap  HAM, kesetaraan gender dan kebebasan beragama, menghormati sumber hukum yang tidak berasal dari satu agama saja, menolak pemberlakuan hukum Islam, dan menentang aksi terorisme. Jelaslah bahwasanya konsep Islam Moderat bukankah dari pemikiran Islam, tapi justru keberadaannya membahayakan aqidah umat Islam secara keseluruhan. 

Islam kaffah bukan Islam moderat 

Allah SWT berfirman:

"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu".(Qs.Albaqarah:208)

Adanya pertentangan antara Islam moderat dan Islam kaffah akan terus berlangsung selama masih bercokol ideologi kufur yang senantiasa menghadang kebangkitan Islam yang bertujuan untuk menegakkan sebuah institusi yang akan mengguncangkan peradaban rusak mereka yakni khilafah Islam yang merupakan bagian tak terpisahkan dari ajaran Islam. Ghazwul fikri antara pemikiran Islam dengan pemikiran kufur berbungkus moderasi beragama tidak terlepas dari konsep sekularisme liberal versus para pembela Islam akan terus membara. Dari sinilah umat Islam harus menyadari bahwasanya Ideologi kapitalisme sebagai sebuah sistem kehidupan yang diemban ke seluruh penjuru dunia telah nyata mengantarkan kaum muslimin kepada penghancuran aqidah serta menimbulkan keraguan terhadap agamanya sendiri. Tidak hanya itu, Islamophobia juga telah berhasil menjangkiti hati masyarakat sehingga mereka phobia terhadap setiap pergerakan yang mengajak pada penerapan syariah secara totalitas. Maka dari itulah, kaum muslimin  harus waspada terhadap bahaya pemikiran moderasi yang dibungkus dengan istilah Islam wasathon (Islam moderat) tersebut. Selain itu, bahwa ancaman pemikiran tersebut tidak hanya bersifat sementara, akan tetapi implikasinya terhadap generasi adalah semakin jauhnya kaum muslimin pada agamanya sendiri, bahkan takut ketika disebut sebagai seorang muslim.

Dengan demikian, sangat urgen adanya  pembinaan terhadap aqidah umat untuk mengembalikan pemikiran Islam yang murni, serta berupaya maksimal berjuang demi tegaknya institusi yang akan melindungi hak-hak kaum muslimin dan menjadikan umat Islam bangga terhadap agamanya.

Semuanya dalam rangka melaksanakan syariah Islam secara total, tidak setengah setengah, apalagi menyimpang dari ketetapan hukum dari Sang Pencipta.

WaAllahu'alam bi ash-showwab.

*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم